Menurut laporan World Cancer Report – WHO bulan April 2003, diperkirakan pada tahun 2020 penderita kanker di dunia akan meningkat 50% menjadi 15 juta orang. Salah satu kanker yang menonjol peningkatan jumlah penderita dan kematiannya adalah kanker usus. Saat ini ada sekitar 1 juta orang penderita baru yang terdeteksi kanker usus ini, dan hampir ½ juta diantaranya meninggal dunia. Di Amerika Serikat, penyakit ini menduduki posisi kedua setelah kanker paru, dengan jumlah penderita baru setiap tahunnya mencapai 130.000 orang dengan kematian 50.000 orang per tahun. Penderita yang terdeteksi tersebut umumnya memang terlambat memeriksakan diri ke dokter, karena pada stadium akhir atau stadium 4, kemungkinan hidup penderita sudah sangat kecil sekali dan tidak dapat disembuhkan.
Pola Makan Kaya Serat Turunkan Resiko Kanker Usus
Namun dibalik fakta yang menakutkan, laporan kesehatan memberikan setitik harapan bahwa penyakit tersebut dapat dicegah melalui perubahan pola makan dan
Bagaimana dengan kita di
Data resminya sulit didapat, namun dari dua rumah sakit rujukan, yaitu RSCM dan RS Kanker Dharmais, diperoleh data bahwa RSCM mendapat tambahan 50 pasien baru kanker usus setiap bulannya dan RS Kanker Dharmais menemukan bahwa 6.5% pasien pasien kolonoskopi sudah menderita kanker usus.
Penelitian oleh para dokter di North California, Amerika Serikat, pada Juni 2003 menemukan bahwa susah Buang Air Besar atau konstipasi meningkatkan resiko kanker usus hingga 2 kali lipat.
TIPS
Bila ingin terhindar dari resiko kanker usus dan memiliki kesehatan jangka panjang yang baik, biasakan untuk :
- Berolahraga dengan teratur
- Biasakan Buang Air Besar setiap hari dan hindari mengejan
- Makan sayur dan buah 4 porsi setiap hari
- Bila kurang sayur dan buah, dapat digunakan suplemen serat dengan jumlah dan cara pemakaian yang benar
Intisari Edisi Des 2003
No comments:
Post a Comment