Minuman isotonik bukanlah minuman penambah tenaga atau energy drink. Dan minuman isotonik tidak mengandung kafein, dua kategori yang sangat berbeda. Yang satunya mencegah dehidrasi (isotonik),sedangkan energy drink menyebabkan dehidrasi, karena sifat kafein adalah deuretik.
Demikian tanggapan yang diberikan oleh Prayugo Gunawan, Sales & Marketing Director sebuah perusahaan di Jakarta. Ia menanggapi berita di Media Indonesia.Com di rubrik Pause yang berjudul 'Minuman Isotonik Berisiko'.
Isotonik terdiri dari dua kata, yaitu Iso = sama dan tonik artinya tekanan. Tekanan yang sama artinya cairan di dalam minuman isotonik harus mempunyai tekanan yang sama yang terdapat dalam sel tubuh, dalam satuan Osmolaritas.
Sebuah minuman dikatakan isotonik jika dia mempunyai Osmolaritasnya sekitar 250 mOsm/L - 340 mOsm/L. Kandungan dalam minuman isotonik adalah elektrolit (Na+, K+, Ca2+,Mg2+, Cl-), sedangkan kandungan gula cukup rendah hanya 6%-7% per 100 mL-nya (rata-rata = kurang lebih 26 kkal/100 mL, kebutuhan orang dewasa = kurang lebih 2.100 kkal/hari). Gula dalam hal ini dibutuhkan untuk membantu mempercepat penyerapan elektrolit, dan sudah tentu kandungan yang terbanyak adalah air.
Jadi dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa isotonik sebenarnya adalah minuman yang aman karena kandungannya harus tepat dan terukur dan sudah pasti bermanfaat bagi tubuh. Untuk dapat diserap ke dalam tubuh harus mempunyai tekanan yang sama dengan sel tubuh tersebut.
Sumber : www.gizi.net
Artikel yang terkait : Minuman Isotonik Berisiko
No comments:
Post a Comment