Kolesterol tinggi
sering dijuluki 'silent killer' karena sering tak
bergejala tapi berakibat fatal. Namun, meski
tidak menunjukkan gejala khusus, orang
yang memiliki kadar kolesterol tinggi akan
lebih mudah merasa lelah alias capek.
Kolesterol tinggi memiliki berbagai efek pada
tubuh, salah satunya adalah kelelahan.
Ketika plak terbentuk di dinding arteri, bisa
menyebabkan kondisi seperti
atherosclerosis, penyakit jantung koroner
(PJK) dan penyakit mikrovaskuler koroner
atau coronary microvascular disease (CMD).
Kondisi-kondisi seperti inilah yang
menyebabkan badan terasa cepat capek.
Meskipun kolesterol tinggi itu sendiri tidak
secara langsung menyebabkan kelelahan,
tapi kondisi-kondisi yang ditimbulkan dapat
membuat orang lebih mudah lelah, Sabtu (2/7/2011).
Kolesterol memang dibutuhkan oleh tubuh,
tapi sebenarnya tanpa asupan kolesterol dari
luar pun kebutuhannya sudah terpenuhi
dengan baik. Karena 80 persen kolesterol
dihasilkan dari dalam tubuh (organ hati) dan
20 persen sisanya dari makanan.
Seseorang dikatakan memiliki kadar
kolesterol normal jika ukurannya 160-200
mg sedangkan masuk kondisi berbahaya jika
sudah di atas 240 mg karena bisa
menyebabkan stroke.
Ciri-ciri tubuh menumpuk kolesterol tinggi
adalah rasa sakit atau pegal di tengkuk
kepala bagian belakang. Pegal ini juga sampai
ke pundak, kaki bengkak dan mudah capai
dan ngantuk.
Aterosklerosis adalah penyakit akibat
penumpukan plak di dinding arteri akibat
tingginya kolesterol. Faktor risiko utama
aterosklerosis adalah kolesterol tinggi. Plak
terdiri dari zat-zat kolesterol, lemak dan
kalsium yang akhirnya mempersempit
dinding arteri, menghambat aliran darah ke
jantung dan area lain dari tubuh.
Aterosklerosis dapat menyebabkan
penyakit jantung koroner (PJK) tetapi juga
merupakan faktor risiko untuk penyakit
mikrovaskuler koroner (CMD).
Penyakit mikrovaskuler koroner terjadi
karena terbentuk plak di arteri yang lebih
kecil mengarah ke jantung. Tidak seperti PJK,
plak CMD tidak selalu menyebabkan
penyumbatan, tapi penyakit-penyakit itulah
yang memicu kelelahan tubuh.
Wanita lebih mungkin menderita CMD
dibandingkan laki-laki, karena penurunan
kadar estrogen selama menopause. Meskipun
CMD dan PJK meningkatkan risiko untuk
serangan jantung, gejala keduanyanya
sedikit berbeda.
Nyeri dada dari PJK cenderung memburuk
selama aktivitas dan mereda ketika
beristirahat. Rasa sakit dari CMD berlangsung
setidaknya 10 menit dan sering berlangsung
lebih lama dari 30 menit. Gejala lain yang
terkait dengan CMD termasuk kelelahan,
kekurangan energi dan masalah tidur.
Sumber : Livestrong
No comments:
Post a Comment