Sahabat-sahabat sekalian kali ini saya membahas mengenai kawat gigi, apa sih untung dan ruginya memakai kawat gigi ? Apakah kawat gigi memang untuk kesehatan atau cuman trend dong ?
Dulu, kawat gigi dianggap aneh dan “kurang gaul”. Gigi kok dipagari, kayak rumah aja! (he 10x). Tapi hari gini, kawat-kawat tadi malah menjadi ikon mode, meski fungsi utamanya tetap sebagai perapi gigi. Kini, adik dan teman saya banyak memakai kawat gigi, alasan mereka sih untuk merapikan gigi supaya lebih cantik, tetapi banyak pria juga yang memakainya.
Seperti kebanyakan artis-artis sekarang, Senyum cantiknya Titi DJ didapatnya karena giginya dirapikan dengan kawat gigi, Presenter Tamara Geraldine, penyanyi jazz Syaharani juga pakai kawat gigi. Artis remaja Allysa Soebandono dan Dhini Aminarti juga memakai kawat gigi.
Selanjutnya artis dari Luar Negeri, Aktor ganteng Tom Cruise boleh disebut sebagai orang yang memelopori pemakaian kawat gigi. Sekitar tahun 2002, Cruise mempertontonkan gigi berbehelnya itu. Ia memakai kawat gigi berbahan polimer bening untuk merapikan gigi "kelincinya". Efeknya luar biasa, setelah beberapa lama memakai kawat, Cruise kelihatan tambah ganteng dan senyumnya tambah menawan. Sejak itu, TV Guide melaporkan, anak-anak Amerika tak takut dan malu lagi memakai kawat gigi.
Menurut Wikipedia Indonesia Kawat gigi adalah kawat yang dapat meratakan gigi. Menurut jenisnya, bracket (bagian yang menempel) pada kawat gigi untuk tujuan estetis atau kosmetik ada yang bisa dilihat dan tidak bisa dilihat. Ada yang bersifat permanen artinya tidak dapat dilepas dan dipasang, lalu ada juga yang bersifat bisa dilepas dan dipasang. Mekanismenya yaitu dia mengatur, mendorong dan menahan pergerakan gigi. Perawatan ortho bertujuan untuk memperbaiki fungsi bicara, estetis muka, sudut bibir, rahang, senyum. Proses dari awal sampai akhir sesuai standar membutuhkan waktu kurang lebih tiga minggu.
Seperti yang saya sebutkan tadi, ada dua alasan mengapa orang memakai kawat gigi yaitu kesehatan dan kecantikan. Kawat gigi bisa membuat tampilan gigi rapi dan jika gigi sudah berubah penampilan wajah juga akan berbeda. Seperti foto Ophy di atas, Ophy memakai kawat gigi selama 2 tahun, setelah dilepas, wah cantik bangetkan. Namun bila asal memakai, kawat gigi malah bisa merusak gigi dan rahang. Jadi jangan hanya dari penampilan luar gigi dan rahang saja yang diperhatikan, tapi secara keseluruhan fungsinya. Untuk itu, bila ada masalah pada gigi perlu berkonsultasi ke dokter ahli ortodonti. Jadi, jangan sekali-kali meminta pemasangan kawat gigi pada dokter yang bukan ahlinya.
Adapun efek penggunaan kawat gigi :
[+] Mengalami sariawan disertai rasa ngilu
[+] Mengalami inflamasi (radang gusi) yang menyebabkan gusi mudah berdarah
[+] Nyeri/sakit yang dirasakan adalah hal yang wajar karena adanya proses Resorpsi dan aposisi ( hal ini yang menyebabkan gigi bisa berpindah). biasanya rasa nyeri ini akan hilang setelah 3 - 7 hari.
Solusi untuk mengatasi rasa sakit itu :
[+] Lakukanlah pengontrolan gigi minimal 3 minggu sekali
[+] Menggunakan sikat gigi khusus, terutama untuk bagian celah gigi
[+] Penggunaan sikat gigi yang bulunya keras bisa menyebabkan pembengkakan gusi
[+] Rajin melakukan scalling (pembersihan karang gigi)
[+] Mengonsumsi makanan yang tidak terlalu keras, karena makanan keras selain akan memberikan rasa sakit, juga bisa menyebabkan kawat terlepas.
Berikut tips merawat gigi yang baik :
[+] Tiap 6 bulan sekali kontrol ke dokter gigi.
[+] Sikat gigi sehari dua kali, pagi dan malam.
[+] Gunakan dental flosh untuk membersihkan sisa makanan di sela-sela gigi.
[+] Pengguna kawat gigi, harus lebih rajin menggunakan obat kumur dan membersihkan gigi.
[+] Gosok gigi jangan terlalu keras dan yang paling penting di malam hari.
[+] Sikat gigi dengan cara memutar dan perlahan.
[+] Ganti sikat gigi secara periodik dan berbulu soft.
Memasang pagar gigi memang tak semudah memagari rumah. Tapi jika sukses, senyum yang dilontar-kannya bisa jauh lebih manis ketimbang senyum dari balik pagar rumah.
Bagaimana menurut Anda ?
Berbagai Sumber
No comments:
Post a Comment