Dulu telinga saya sering berdenging, apalagi saat tubuh tidak sehat. Sering kali saat flu, hidung mempet, nah biasanya telinga berbunyi ngiiinggg…… ngiiinggg ..… ngiiinggg... Kadang-kadang malah kalau nadanya cukup tinggi, telinga saya sakit. Syukur deh sekarang suara berdenging dalam telinga saya hilang dengan sendirinya.
Telinga berdenging atau dalam bahasa medisnya disebut Tinnitus adalah bunyi abnormal yang didengar penderita yang berasal dari dalam kepala. Meski tak sampai menganggu penampilan, namun bisa dipastikan menimbulkan ketidaknyamanan serta menghilangkan kosentrasi saat melakukan segala macam aktivitas. Tinnitus ini sebenarnya bukanlah penyakit, tapi akibatnya cukup serius karena bisa mengakibatkan ketulian (bahaya juga), sehingga perlu mendapat pemeriksaan dan pengobatan sedini mungkin. Dalam masyarakat kita masih ada yang percaya bahwa Tinnitus adalah tanda datangnya suatu berita atau peristiwa tertentu. Tapi dalam dunia, keluhan ini merupakan refleksi penyakit telinga yang perlu ditangani. Bahkan belum ada obat yang ampuh untuk tinnitus.
Gejala biasanya kita mengalami gangguan seolah suara-suara tersebut ditimbulkan dari luar telinga padahal justru sebaliknya. Suara-suara tersebut berasal dari dalam telinga sendiri. Telinga kita terdengar berisik, seperti berdenging, berdengung, menderum, atau mendesis. Bunyi-bunyian yang terdengar bisa bervariasi mulai pelan sampai memekakkan telinga. Dan dari hari ke hari pendengaran semakin berkurang hingga akhirnya menghilang sama sekali.
Secara Medis (ilmu kedokteran) penyebab dari Tinnitus adalah ribuan sel-sel pendengaran yang menjaga ‘sinyal listrik’ dan rambut mikroskopik membentuk jumbai pada permukaan dari masing-masing sel-sel pendengaran. Saat kondisi normal, rambut-rambut ini bergerak seirama dengan tekanan dari gelombang suara. Pergerakan ini dipicu sel-sel untuk memutus sinyal listrik melalui jaringan syaraf dari pendengaran. Otak akan menerjemahkan sinyal ini sebagai suara. Jika rambut-rambut ini mengalami kerusakan, mereka akan bergerak secara random pada keadaan yang konstan. Karena tidak mampu menahan ‘pengisian listrik’, pada sel-sel pendengaran terjadi kebocoran. Sinyal-sinyal listrik ke otak sebagai bunyi yang amat berisik.
Untuk menangani Tinnitus logikanya simpel. Artinya, kalau biang keladi keladi penyebabnya berhasil diungkap. Lalu, berikan terapi yang spesifik. Sebagai contoh, pengangkatan benda asing yang menggesek genderang telinga atau pengeluaran cairan dari telinga tengah. Umumnya tinnitus objektif lebih mudah diobati karena penyebabnya lebih mudah diidentifikasi dan stadium penyakitnya masih reversible. Selain itu ada beberapa hal yang pelu kita ketahui :
1. Diet, hindari kopi, alkohol, nikotin, dan garam yang dapat merangsang tinnitus.
2. Psikologik: biofeedback training -- suatu bentuk relaksasi yang dikerjakan selama 1 jam selama 12 hari berturut-turut.
3. Elektrofisiologik. ada tiga jenis alat elektroakustik untuk supresi tinnitus yaitu alat bantu dengar, tinnitus masker, dan FM masker. Al Jassim mencoba walkman mini stereo system untuk supresi tinnitus. Hasilnya cukup memuaskan, harganya lebih murah, dan pemakaiannya lebih praktis serta suara yang didengar dapat diganti sesuai dengan selera. Alat elektroakustik yang digunakan mesti memenuhi syarat tertentu agar jangan sampai merusak pendengaran.
4. Obat-obatan. Terdapat beberapa jenis obat yang dapat meringankan keluhan ini, antara lain sbb :
- Preparat Betahistin yang memperbesar aliran darah cochlear (organ telinga dalam) dan saraf sentral.
- Obat-obat penenang saraf seperti tranquilizer, antidepresan, dan sedatif oleh karena tinnitus makin keras terdengar jika penderitanya dalam keadaan stres.
- Perbaikan integritas pembuluh darah dengan vitamin dan mineral.
- Mengurangi kepekaan saraf dengan pemberian obat bius lokal seperti procain, lidocain, dan tocainide hydrochloride.
- Anti-kejang untuk mengurangi eksitasi spontan saraf pendengar, seperti carbamazepin, clonazepam, dan oxazepam.
Bagaimana menurut Anda ?
Berbagai Sumber
No comments:
Post a Comment