Rukun Islam kelima adalah ibadah maha berat ditinjau dari segi apapun. Perlu banyak persiapan untuk melakukannya. Selain niat, biaya, waktu pelaksanaan yang lama, manasik haji, dan lain-lain … maka persiapan kesehatan fisik dan mental menjadi salah satu unsur penting kelancaran pelaksanaan Ibadah Haji.
TAHAP PERSIAPAN ( di Tanah Air )
Jauh hari sebelum berangkat ke tanah suci, hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain :
* Latihan fisik sesuai usia dan kondisi calon jamaah haji, misalnya: jalan pagi atau sore, senam ringan dan lain lain ( sekali lagi sesuaikan dengan kondisi fisik masing-masing calon jamaah haji )
* Mengendalikan penyakit yang diderita, dengan rajin kontrol ke dokter, misalnya: Diabetes, Hipertensi, Payah Jantung ( decompensasi cordis ), dan lain-lain.
* Membawa bekal obat sesuai petunjuk dokter ( bagi calon jamaah haji resiko tinggi ) atau obat yang biasa digunakan sehari-hari. ( tidak perlu membeli obat yang ditawarkan karena tidak selalu “cocok” dengan masing-masing calon jamaah haji ).
* Bagi wanita usia subur, perlu membekali dirinya dengan obat pengendali menstruasi sesuai petunjuk dokter.
* Makan dan minuman bergizi.
* Vaksinasi Meningitis.
* Ceritakan penyakit-penyakit yang pernah diderita dan riwayat alergi saat pemeriksaan kesehatan pertama di Puskesmas. Ingat, pemeriksan kesehatan haji bukan untuk menentukan berangkat dan tidaknya calon jamaah haji, melainkan untuk rekam medis agar memudahkan pertolongan jika calon jamaah mengalami masalah kesehatan saat di tanah suci.
* Latihan pengendalian diri dengan menumbuhkan kesadaran bahwa ibadah haji banyak cobaannya. Melatih kesabaran ini tidak mudah karena luapan emosi bisa meledak setiap saat, terutama saat mengalami ketidak nyamanan layanan haji, saat menunggu antrian, dan lain-lain keadaan yang dapat memicu emosi.
PEMELIHARAAN KESEHATAN SAAT DI TANAH SUCI
Perlu disadari bahwa cita rasa makanan kita dengan makanan di Arab sangat berbeda. Bagi sebagian orang tidak menjadi masalah dan bagi sebagian yang lain menimbulkan masalah sehingga enggan untuk makan. Berikut kiat-kiatnya:
* Makan dan minum bergizi dan dalam jumlah yang cukup. Pada saat cuaca panas sebaiknya banyak minum dan berbekal minuman ketika hendak ke masjid, ziarah, dan lain-lain. Pendeknya, kemanapaun hendak pergi, jamaah haji hendaknya membawa bekal minuman untuk menghindari kekurangan cairan ( dehidrasi ) dan heat stroke ( saat udara panas ).
* Cukup istirahat ( tidur sesuai kebiasaan seperti saat di tanah air ). Biasakan berhenti ( istirahat ) sejenak apabila dalam pelaksanaan haji atau dalam perjalanan dirasa mulai lelah.
* Mengendalikan diri (sabar) terutama saat pemeriksaan kedatangan di Arab ( sekitar 6 jam ), saat menunggu transportasi ke pemondokan, saat hendak mencium Hajar Aswad, saat melempar jumroh, saat pemulangan di debarkasi, saat kembali ke embarkasi, dan kondisi lain yang dapat memicu emosi.
* Hindari perjalanan berlebihan yang tidak penting, seperti: belanja di pasar seng dan lain-lain.
Sumber :
No comments:
Post a Comment