Madu dikenal sebagai salah satu minuman yang bisa menambah stamina dan membuat tubuh tetap bugar. Tapi madu juga bisa berfungsi sebagai antibakteri.
Penelitian yang dilakukan oleh University of Texas Health Science Center diketahui bahwa madu kaya akan gula, sehingga bisa membantu menciptakan lingkungan yang membuat bakteri tidak dapat bertahan hidup.
Madu bekerja melawan bakteri dengan dua cara, tergantung dari jenis madu yang digunakan.
Pada jenis madu yang paling umum digunakan, biasanya lebah menambahkan enzim yang bisa mengeluarkan hydrogen peroksida. Diketahui bahwa bahan aktif ini merupakan senyawa yang bisa membunuh bakteri.
Sedangkan jika menggunakan madu khusus atau dikenal dengan madu Manuka, makanan dari lebah ini adalah nektar dari bunga-bunga semak manuka (Leptospermum scoparium), maka bisa memberikan sifat anti bakteri tambahan.
Kedua jenis madu tersebut bisa efektif digunakan, tapi keberhasilannya sangat bervariasi tergantung dari bagaimana lebah tersebut dikembangbiakkan di kelompok atau batch tertentu. Karenanya tidak semua madu bisa disamaratakan dalam hal kemampuannya sebagai anti bakterial.
Salah satu aplikasi dari madu adalah untuk membantu membunuh bakteri penyebab jerawat dan membersihkan sisa-sisa yang tertinggal. Aplikasi ini biasanya digunakan bersamaan dengan air.
Jennifer Eddy, MD dari University of Wisconsin menuturkan kombinasi antara agen antibakterial dengan hidrogen peroksida yang dihasilkan oleh bakteri, bisa membantu membersihkan infeksi yang sulit diobati dengan metode lainnya.
Selain itu juga bisa membantu mencegah munculnya jerawat kembali. Madu yang ditambah dengan air juga bisa membantu membersihkan kulit dari sisa-sisa jerawat.
Madu juga mengandung antioksidan yang bisa membuat kulit tampak sehat, terlihat lebih muda serta menjaga kehalusan dan kelembutan kulit.
SUMBER
No comments:
Post a Comment