Alat kelamin manusia akan mengalami perubahan seiring bertambahnya usia. Beberapa perubahan tidak bisa dihindari, termasuk pada penis yang merupakan organ paling vital dalam sistem reproduksi pria.
Beberapa perubahan yang terjadi pada penis turut bertanggung jawab terhadap penurunan tersebut. Di antaranya seperti dikutip dari WebMD, Selasa (29/6/2010), adalah sebagai berikut.
Penampilan
Ada 2 perubahan utama yang terjadi pada penis. Yang pertama adalah hilangnya warna keunguan pada kepala penis, sebagai akibat dari berkurangnya aliran darah di bagian tersebut. Yang kedua adalah dimulainya kerontokan rambut kemaluan, karena produksi testosteron berkurang.
Ukuran
Peningkatan berat badan adalah hal yang wajar saat pria beranjak dewasa. Penumpukan lemak di bagian bawah perut tak jarang mengubur sebagian batang penis, sehingga ukurannya tampak lebih pendek.
Selain karena tertimbun lemak, panjang serta diameter penis itu sendiri juga mengecil meski tidak terlalu drastis. Jika pada usia 30-an tahun ereksi bisa mencapai panjang 15 cm, maka pada usia 60-an atau 70-an tahun ukurannya berkurang menjadi sekitar 13 cm.
Penyebabnya antara lain penumpukan lemak pada arteri penis atau artherosclerosis, yang menyebabkan aliran darah berkurang. Penyumbatan juga bisa dipicu oleh jaringan kolagen yang terbentuk pada selubung fibrosa di sekitar
ruang ereksi.
Kelengkungan
Apabila kolagen yang terbentuk akibat perlukaan di penis menumpuk, maka secara umum bentuk penis bisa melengkung. Kondisi yang disebut Peyronie's disease ini dapat menyebabkan rasa sakit saat ereksi dan mempersulit penetrasi. Sering terjadi pada usia paruh baya dan butuh operasi untuk mengatasinya.
Sensitivitas
Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa bertambahnya usia mempengaruhi sensivitas penis. Semakin tua usia seseorang, semakin sulit penisnya mengalami ereksi dan orgasme.
Sebuah penelitian di Olmstead County, Minnesotta menunjukkan bahwa kepuasan seksual pada pria lanjut usia hanya sedikit berkurang. Namun fungsi ereksi, ejakulasi dan hasrat seksual menurun drastis.
No comments:
Post a Comment