Selain air dan madu, susu bisa jadi merupakan salah satu cairan alami yang bermanfaat untuk kesehatan. Hebatnya, kandungan kalsium dalam susu paling menonjol. Lalu, bagaimana bila susu tinggi kalsium difortifikasi dengan sari bunga pinus? Tentu menjadikannya lebih kaya manfaat.
Sejak awal kehidupan manusia, susu bisa jadi merupakan sumber kebutuhan pokok. Ketika masih bayi, melalui air susu ibu (ASI), seorang bayi untuk pertama kalinya mendapatkan nutrisi bagi kelangsungan hidupnya.
Konsumsi susu terus berlanjut hingga dewasa dan memasuki masa tua. Tak pelak, susu dianggap sebagai bagian penting dalam kehidupan seseorang.
Maklum saja, di dalam segelas susu terkandung 24,4 persen kebutuhan harian tubuh akan vitamin. Asupan susu rendah lemak dipercaya dapat menekan risiko hipertensi (tekanan darah tinggi), menangkal kanker usus, serta menghindarkan seseorang dari kekurangan energi dan protein.
Kandungan nutrisi dalam susu terbukti dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga kita tidak mudah dihinggapi penyakit.
Komponen utama tulang
Di antara semua kebaikan susu, satu nutrisi yang menonjol adalah kalsium. Bahan ini dikenal luas karena bermanfaat memelihara kekuatan serta kepadatan tulang dan gigi.
Kekurangan kalsium pada anak-anak dapat memengaruhi pertumbuhan mereka. Sebaliknya, kekurangan kalsium pada orang dewasa (paruh baya dan lanjut usia) bisa mengakibatkan osteoporosis, hiperosteogeni, dan keretakan tulang.
Kalsium memiliki peran unik dalam menyelaraskan metabolisme sel serta mempertahankan kontraksi otot dan konduksi saraf.
Dalam proses yang dikenal sebagai penumpukan massa tulang, kalsium dan fosfor beraliansi membentuk kalsium fosfat. Elemen ini merupakan komponen utama yang berperan dalam pembentukan struktur dan kekuatan tulang.
Segelas susu menyuplai 29,7 persen kebutuhan harian tubuh akan kalsium dan 23,2 persen fosfor. Nutrisi penting lainnya adalah vitamin D. Vitamin larut lemak ini menjaga kadar kalsium yang imemadai dalam darah.
Diperkaya sari bunga pinus
Lalu, bagaimana jika susu berkalsium difortifikasi (diberi tambahan) sari bunga pinus atau pine pollen?
Awalnya, meski berkhasiat luar biasa, pine pollen tidak pernah didayagunakan dalam skala besar karena periode berbunganya yang singkat dan kesegarannya tidak bisa bertahan lama. Untungnya sudah ditemukan teknologi yang mampu memecah serbuk sari dengan kecepatan tinggi pada suhu rendah.
Teknologi tersebut memungkinkan serbuk sari bunga pinus bisa disimpan selama 3 tahun tanpa kehilangan nutrisi alami dan kemampuannya untuk berkembang biak. Teknologi pemecahan spora ini menjamin 99 persen kandungan nutrisi yang terdapat dalam serbuk sari bunga pinus dan menjadikannya mudah diserap oleh tubuh.
Bahkan, seperti diungkapkan Muliadi Lim, OMD (oriental medical doctor), dari Shanghai TCM University, teknologi itu mampu menjadikan serbuk sari bunga pinus berukuran hingga 5 mikron atau lebih kecil dari diameter sel tubuh manusia yang 7-15 mikron, sehingga mudah dalam penyerapannya.
Lebih lanjut, ahli akupuntur dari Shanghai Comprehensive Treatment Centre ini mengungkapkan manfaatnya, terutama mencegah osteoporosis, menjaga stamina, dan menyediakan nutrisi bagi tubuh. Sayangnya, serbuk sari bunga pinus ini masih diimpor karena tidak semua jenis pinus bisa tumbuh di Indonesia.
Ada dua jenis pinus yang terbukti efektif sebagai pemasok pine pollen atau serbuk sari bunga pinus, yakni Massoniana lamb dan Tabulaeformis carr. Jenis ini hanya terdapat di dataran tinggi Jiangxi dan Zhejiang, Cina.
Tempat ini terletak di ketinggian 1.100-1.500 meter di atas permukaan laut. Daerah ini merupakan kawasan Danau Seribu Pulau (Provinsi Zhejiang), berupa danau buatan yang termasuk kawasan steril alias bebas pestisida dan aneka polutan.
Lebih mudah diserap
Sumber kalsium sendiri selain dari susu, jugs dari organisme laut (kalsium karbonat). Tentu saja setelah diproses (dihancurkan) dengan teknologi, kalsium tersebut menjadi lebih mudah diserap tubuh.
Hal itu yang dialami H. Toto Subekty, Msi. Pria yang berusia (62 tahun) ini mengaku pernah punya masalah di bagian dalam telinga kirinya. Tidak tahu bagaimana awalnya, timbul nyeri di telinga yang dirasanya amat mengganggu, terlebih jika berada di ruangan ber-AC.
Tak ingin terganggu saat beraktivitas, ia coba menuruti saran yang didapatnya saat menghadiri sebuah seminar kesehatan, yakni mengonsumsi susu kalsium plus sari bunga pinus. Hasilnya, setelah satu minggu, pria yang tinggal di Bekasi ini merasa puas karena gangguan itu tidak muncul kembali.
No comments:
Post a Comment