Penelitian baru-baru ini menemukan
bahwa orang yang kelebihan berat
badan makan lebih cepat daripada orang
yang ramping, dan laki-laki lebih cepat
mengunyah daripada wanita. Peneliti
dari juga melihat bahwa biji-bijian
olahan lebih cepat dimakan daripada
biji-bijian yang menyehatkan.
Dalam pertemuan tahunan Obesity
Society di Orlando, Florida, peneliti
mempresentasikan temuannya bahwa
orang yang makan cepat mengkonsumsi
sekitar 3,1 ons makanan per menit,
orang yang makan dengan menengah
makan 2,5 ons per menit, dan pemakan
lambat mengkonsumsi 2 ons makanan
per menit.
Pria makan sekitar 80 kalori per menit,
sementara wanita sekitar 52 kalori per
menit. Menariknya, pria yang menyebut
diri mereka pemakan lambat makan di
tingkat yang sama seperti para wanita
yang mengaku sebagai pemakan cepat.
"Perbedaan gender tentu saja
berpengaruh. Mungkin pria memiliki
mulut yang lebih besar, tetapi juga
mungkin terkait dengan kebutuhan
energi yang lebih tinggi. Kemungkinan
lain dapat berhubungan dengan norma-
norma sosial, perempuan mungkin
merasa harus makan lebih lambat," kata
penulis penelitian, Kathleen Melanson,
direktur Laboratorium Energy Balance
di Universitas Rhode Island.
Penelitian kedua menemukan hubungan
yang erat antara kecepatan makan dan
indeks massa tubuh (BMI). Orang-orang
dengan BMI yang tinggi biasanya makan
jauh lebih cepat dibandingkan dengan
yang BMI-nya lebih rendah. BMI adalah
perhitungan yang didasarkan pada
tinggi dan berat badan. Para peneliti
juga mengamati bahwa peserta yang
memakan makanan dari biji-bijian
seperti sereal gandum dan roti gandum
makan lebih lambat daripada yang
makan makanan sama yang terbuat dari
biji-bijian olahan.
"Gandum murni memerlukan waktu
lebih banyak untuk dikunyah dan
pencernaan dimulai di mulut. Jadi jika
memakan sesuatu yang telah diproses,
tidak diperlukan banyak waktu untuk
mencerna. Sedangkan biji-bijian lebih
banyak membutuhkan waktu untuk
dipecah," kata Lona Sandon, asisten
profesor nutrisi kesehatan di University
of Texas Southwestern di Dallas.
Tapi dapatkah pemakan cepat melatih
dirinya untuk memperlambat
makannya?
"Saya pikir mengubah kecepatan makan
tidak akan mudah karena hal itu adalah
karakteristik bawaan, tapi patut dicoba.
Berikan waktu tambahan makanan yang
ada di dalam mulut. Biarkan makanan
sampai ke perut sebelum mengambil
gigitan berikutnya," pungkas Melanson
sumber:Healthday
No comments:
Post a Comment