Anak tersebut diberikan dextromethorphan yang mengandung obat batuk sirup, dua kali lipat dosis seharusnya. Terdapat pula obat lain yaitu Cetirizine dalam sistem pencernaannya dalam dosis berlebihan.
Obat batuk sirup yang diberikan tersebut sebenarnya kesalahan yang sederhana. Dimana seharusnya diberikan satu sendok teh, tapi diberikan satu sendok makan. Hal tersebut sering kita jumpai dimasyarakat kita, tanpa keterangan jelas, langsung memberikan obat berlebihan, sehingga sekitar 70 ribu anak dilarikan ke rumah sakit setiap tahun, karena keracunan obat berlebihan atau obat yang tidak sesuai dengan resep yang diberikan dokter ataupun yang dibeli dari apotik.
Menurut Direktur Badan Pengawasan Obat untuk anak-anak (Diane Murphy, M.D.) memberi beberapa petunjuk pemberian obat bagi anak-anak :
- Obat yang diberi label "anak-anak" tidak berarti bisa diberikan bagi pasien semua usia. Bacalah petunjuk pemakaian dengan teliti.
- Beberapa obat seperti aspirin dapat berakibat fatal bagi anak-anak dengan gejala penyakit campak atau flu. Berkonsultasilah dengan dokter anak sebelum memberi obat.
- Gunakan obat sesuai petunjuk. Jangan memberi obat-obatan pada anak melebihi kadar yang dianjurkan untuk ukuran usia dan berat badannya.
- Gunakan alat pengukur yang disertakan pada obat tertentu. Jangan gunakan sendok atau alat yang diberikan pada obat lain.
- Jangan berikan obat tanpa resep atau obat flu kepada anak di bawah dua tahun kecuali disarankan oleh dokter.
- Jika ragu-ragu, jangan berikan obat untuk anak Anda dan hubungi dokter. Obat tanpa resep hanya bisa mengatasi gejala, bukan penyebab penyakit, sehingga resiko dapat lebih besar.
No comments:
Post a Comment