Banyak cara-cara pengobatan pertama yang sebenarnya malah berbahaya. Banyak orang masih percaya metode lama, misalnya menaburkan peroxida ke luka, seperti dijelaskan Michael VanRooyen, profesor pengobatan darurat di Johns Hopkins School of Medicine.
"Cara ini dan pengobatan lain yang cukup populer tidak hanya salah, bahkan bisa menyebabkan luka yang lebih serius," jelas VanRooyen.
Setelah tahunan riset, para ahli menemukan bahwa beberapa obat di kotak P3K bahkan bisa memperparah keadaan. Coba update kotak P3K Anda sebagai berikut:
LUKA DAN GORESAN
Hidrogen Peroksida, Iodin, Alkohol, dan Obat merah
Jika luka tidak terbuka, iodin memang obat paling OK untuk membunuh bakteri. Oleh karena itulah, dokter menggunakan larutan ini untuk membersihkan daerah yang akan dibedah. Tapi ketika ada luka terbuka, menurut ahli kulit Robert Kirsner, juru bicara American Academy of Dermatology, Iodin, Hidrogen Peroksida dan alkohol justru akan meracuni sel kulit, dan memperlambat penyembuhan. Reaksi kimia yang terjadi tidak hanya membersihkan luka, tapi juga membunuh sel yang sehat. Tahu kan rasa pedih akibat alkohol? Hal itu terjadi karena sel yang sehat juga ikut mati.
Menggunakan iodin pada luka terbuka akan membunuh bakteri, tapi tidak membersihkan luka. "Yang Anda butuhkan adalah melindungi jaringan yang masih bagus, tetapi Iodin tidak melakukan hal itu. Obat merah juga membunuh bakteri, tapi obat ini mengandung merkuri (air raksa), yang merupakan zat beracun, jadi malah tidak dianjurkan, bahkan sekarang mulai dihindari.
Lalu bagaimana?
Yang cukup mengejutkan, membersihkan luka tidaklah terlalu sulit: "Cara paling efektif membersihkan luka dan sekaligus menjaga kerusakan pada jaringan yang sehat adalah dengan membersihkan luka yang ada dengan air mengalir," kata Van Rooyen. Bilas dengan air mengalir sampai semua kotoran berhasil dilepaskan dari lujka. Jika Anda khawatir pembalut luka yang Anda gunakan lengket, coba gunakan salep antibakteri yang mengandung bacitracin atau neomycin untuk melumasi daerah luka.
LUKA BAKAR
Mentega atau margarin.
Biasanya luka bakar yang ada, langsung diolesi mentega atau margarin, katanya untuk mengurangi sakit. Ternyata bahaya lho! Menurut VanRooyen, Mentega bagus untuk melapisi luka, tapi malah dapat membuat infeksi dan mentega adalah lingkungan yang bagus untuk pertumbuhan bakteri.
Lalu bagaimana?
Siram luka dengan air dingin yang mengalir untuk mengurangi panas yang ada dan mengakhiri proses kerusakan yang ada. "Air yang ada juga akan membersihkan daerah luka, mengurangi resiko infeksi, dan sekaligus mengurangi sakit," kata VanRooyen. Lalu, bungkus luka dengan perban steril, dan jaga agar tetap bersih dan kering. Jika muncul benjolan, jangan dipecahkan, cairan di dalam benjolan itu steril, dan cairan itu ternyata adalah perban alami bagi luka bakar.
KERACUNAN
Sirup Ipecac.
Misalnya ada anak kecil yang menelan sesuatu yang beracun, seringkali kita akan menggunakan sirup ipecac atau berusaha membuat anak tersebut memuntahkan apapun yang dia telan terakhir. Hal ini ternyata tidak selalu berhasil, karena tidak selalu semua racun yang ada dapat dibuang dari tubuh. bahkan 40-50% racun yang tertelan masih terserap tubuh. Cara memuntahkan ini juga ternyata hanya menyebabkan dehidrasi, sehingga dokter susah untuk memberikan pertolongan selanjutnya. Apalagi, jika racun yang tertelan sifatnya kaustik, misalnya: soda api, malah akan membakar kerongkongan dua kali, ketika tertelan dan memuntahkan
Lalu Bagaimana?
Cara yang terbaik adalah menggunakan arang aktif (misalnya dalam norit). Ketika ditelan, obat ini akan membantu menyerap bahan yang tertelan tadi dan akan membantu segera mengeluarkan dari tubuh. Pertolongan ini harus dilakukan secepatnya. coba cari Norit dalam bentuk bubuk, dan bukan dalam kapsul. Karena dalam bentuk kapsul diperlukan sekitar 50 butir untuk mendapatkan manfaat yang ada, demikian kata Henry Spiller, direktur Kentucky Regional Poison Center.
O ya! jangan lupa, segera hubungi ambulans agar pasien dapat segera mendapat pertolongan yang layak, karena langkah di atas hanyalah pertolongan pertama!
PERDARAHAN
Torniket
Dulu sekali, semua orang yang pernah dilatih P3K belajar bahwa cara menghentikan pendarahan adalah menggunakan torniket. Sekarang malah diketahui bahwa cara ini merusak! "Hanya keadaan yang sangat ekstrem memperbolehkan cara ini," kata Pattavina. Torniket, ternyata dapat meningkatkan kemungkinan kerusakan jaringan atau bahkan dapat menyebabkan kehilangan bagian tubuh, karena banyak cara lain untuk memperlambat aliran darah dan sekaligus menyelamatkan nyawa, tanpa harus beresiko merusak bagian tubuh, torniket adalah pilihan yang paling paling paling paling akhir!
Lalu Bagaimana?
Coba tekan langsung luka tersebut. Ini adalah metode yang direkomendasikan oleh Palang Merah, dan sekaligus merupakan solusi yang terbaik, kata VanRooyen. Letakkan kain lembut yang bersih di atas luka dan tekan. Jangan lepaskan kain, walaupun jika sudah dipenuhi darah. Jika dibutuhkan, tumpuk lagi dengan kain baru. Metode ini akan mengurangi aliran darah ke luka. Cara ini akan menghentikan pendarahan dan mempercepat penyumbatan luka, tapi masih akan tetap menyuplai darah ke daerah yang lain, kata VanRooyen.
Jika metode ini dirasa masih kurang, dapat dibantu dengan menekan arteri utama di lengan atau paha. Metode lengkapnya dapat dilihat di American Red Cross at redcross.org
No comments:
Post a Comment