Dalam beberapa tahun terakhir kandungan kimia dalam penyegar dan pengharum ruangan dicurigai menjadi penyebab sesak nafas dan masalah paru-paru lainnnya.
Penelitian yang dilakukan National Institutes of Health yang dipublikasikan baru-baru ini menemukan bahwa pada orang-orang yang berada pada ruangan berpengharum, dalam darahnya terkandung 1,4-dichlorobenzene, kimia organik yang menurunkan fungsi paru-paru.
Substansi kimia ini amat umum dijumpai dalam kapur barus, asap rokok, dan pengharum kamar mandi.
Sementara itu penelitian lain yang dipublikasikan Environmental Health Perspectives menelaah kesehatan 953 orang berusia rata-rata 37 tahun selama enam tahun berturut-turut.
Setelah mengeliminasi faktor lain seperti asap rokok, penelitian itu menemukan 10% dari responden mempunyai kadar 1,4 DCB dalam darahnya, semakin parah setelah berada di ruangan berpengharum udara. Fungsi paru-parunya turun empat 4%.
Angka empat persen tidak cukup kuat untuk mengenyahkan pengharum ruangan dengan segera, namun seperti disampaikan periset, apabila fungsi pernafasan menurun adalah indikasi dari kerusakan paru-paru. Solusinya, kurangi penggunaan produk sejenis dan lebih banyak membersihkan ruangan serta dialiri udara segar.
Sumber : www.inilah.com
No comments:
Post a Comment