JUMLAH laki-laki penderita impotensi (disfungsi ereksi) setiap tahun diproyeksikan terus meningkat. Selain karena bertambahnya usia, impotensi dapat disebabkan kecelakaan yang menyebabkan cedera pada tulang belakang.
Penanggung jawab OnClinic Medan, dr Delyuzar Sp.P.A., di Medan, Rabu (16/7), mengatakan, hingga akhir tahun 2007 tercatat 152 juta pria di dunia menderita impotensi. Angka ini diperkirakan terus meningkat menjadi 322 juta orang pada tahun 2025.
Di Sumatera Utara saja diperkirakan pria yang mengalami impotensi mencapai 6.000 orang. Yang mengkhawatirkan, 50 persen di antaranya mengonsumsi obat-obat kuat tanpa pengawasan sehingga berisiko tinggi terkena serangan jantung.
"Jangan mengonsumsi obat kuat sembarangan karena jika seorang penderita sakit jantung menjalani terapi nitrat dengan mengonsumsi obat kuat tanpa pengawasan dari ahlinya, dikhawatirkan dapat menyebabkan kematian," katanya.
Menurut dia, saat ini di Sumut jumlah penderita impotensi yang berusia 40-70 tahun mencapai 52 persen dan sekitar 20 persen berusia 25-30 tahun. Pada umumnya penderita impotensi banyak memanfaatkan media, seperti situs porno, dengan harapan bisa menimbulkan rangsangan hingga ereksi.
Ia menjelaskan, untuk mencapai ereksi biasanya harus ada rangsangan dari saraf pusat belakang. Jika saraf itu terganggu akibat cedera pada tulang belakang, dipastikan mengakibatkan impotensi.
"Mengonsumsi obat kuat dan mengakses situs porno merupakan langkah awal yang dilakukan para penderita impotensi untuk memancing ereksi. Jika cara itu gagal barulah mereka menjalani pengobatan," katanya.
Sumber : www.kompas.com
No comments:
Post a Comment