Rajin sikat gigi, menggunakan dental floss, dan rutin berkunjung ke dokter gigi, belum dianggap cukup untuk menjaga kesehatan dan menghasilkan senyum sehat cemerlang. Faktor selanjutnya adalah pola makan.
Fakta yang cukup mengejutkan karena makanan sehat untuh tubuh bisa jadi penyebab sakit gusi.
Segenggam keripik kentang atau roti gulung memiliki potensi yang sama dalam merusak gigi dan gusi seperti halnya kue coklat. Pada saat karbohidrat yang dikunyah berubah menjadi gula dengan bantuan bakteri mulut, sisa-sisanya dapat menyebabkan muncul penyakit gigi dan gusi.
Karena itu pada jam makan, dianjurkan mengunyah karbohidrat daripada kudapan. Makanan dalam jumlah besar memproduksi air liur lebih banyak guna membantu membersihkan partikel yang terselip.
Teh hijau dan hitam mengandung polyphenols, yakni antioksidan yang melawan potensi plak dan membantu mengurangi kesempatan penyakit gigi berkembang.
Dr Christine D Wu dari Fakultas Kedokteran Gigi University of Illinois, teh mengurangi nafas bau karena meredam serangan bakteri penyebabnya. Teh mengandung fluoride, pelindung kerusakan email gigi.
Menenggak minuman olahraga, soda, jus asam atau pun versi bebas gula dengan menggunakan sedotan mengurangi kontak langsung dengan gigi karena langsung dihantar ke dekat tenggorokan.
Demikian juga dengan asupan vitamin C yang dapat diibaratkan seperti semen perekat antar sel gusi. Mereka yang mengkonsumsi vitamin C kurang dari 60 mg/hari berpeluang besar memiliki gigi dan gusi rusak dibanding yang menelan sedikitnya 180 mg.
Selanjutnya adalah kalsium. Tidak mengherankan karena 99% kalsium dalam tubuh berada dalam tulang dan gigi. Makanan kaya kalsium di antaranya susu, keju, dan yogurt. Perempuan di bawah usia 50 direkomendasikan mengkonsumsi kalsium 1.000 mg/hari, dan 1.200 mg untuk usia di atas setengah abad.
Sumber : www.inilah.com
No comments:
Post a Comment