Tidak sedikit orang
yang makan dengan hanya mengunyah
makanan beberapa kali dan kemudian buru-
buru menelannya. Cara ini mungkin bisa
menghemat waktu makan tetapi tidak
untuk tubuh Anda. Apa yang terjadi bila
mengunyah makanan terlalu cepat?
Bila Anda dikejar waktu, makan bergegas
atau terlalu cepat sesekali tentu tidak akan
menimbulkan banyak masalah selain sakit
perut. Namun jika makan cepat sudah
menjadi kebiasaan Anda, maka ada beberapa
masalah kesehatan yang mengintai.
Berikut beberapa masalah kesehatan yang
terjadi bila orang terbiasa makan terlalu
cepat:
1. Sakit perut (indigestion and upset
stomach)
Bila Anda makan terlalu cepat akan
meningkatkan risiko gangguan pencernaan
seperti sakit perut atau upset perut. Upset
perut dan pencernaan biasanya memiliki
banyak gejala misalnya sensasi terbakar
dengan perasaan berat di perut (rasanya
seperti makan batu), rasa pahit di mulut dan
sakit di bagian perut.
Bila gangguan pencernaan ini sudah sangat
parah, kadang-kadang sering dikira serangan
jantung. Ketidaknyamanan tersebut
biasanya mereda ketika tubuh memiliki
kesempatan untuk memecah makanan yang
terlalu cepat ditelah tersebut.
2. Berat badan naik dan oberitas
Otak dan perut bekerja sama untuk
mengendalikan nafsu makan dan proses
tersebut tidak terjadi secara instan.
Dibutuhkan waktu sekitar 20 menit bagi
perut untuk berkomunikasi dengan otak dan
memberi tahu bahwa Anda sudah merasa
kenyang.
Jika Anda makan terlalu cepat, kalori akan
menumpuk sebelum tubuh memiliki
kesempatan memberitahu otak bahwa Anda
sudah merasa kenyang. Karena
mengandalkan ketidaknyamanan di perut
(kepuasan emosional) dan bukan dari sinyal
otak, maka orang yang makan terlalu cepat
akan mengonsumsi terlalu banyak kalori
yang membuatnya berisikomenjadi
gemuk dan obesitas(kegemukan).
3. Tidak peka dengan sinyal lapar dan
kenyang
Menurut Peace Health Medical Group of
Washington, Alaska and Oregon, orang yang
makan terlalu cepat tidak akan peka dengan
sinyal rasa lapar dan kenyang. Dan bila
kebiasaan makan terlalu cepat tidak diubah,
maka Anda bisa kehilangan sinyal rasa lapar
dan kenyang sama sekali. Bila hal ini terjadi,
maka Anda dapat makan kapanpun sesuai
dengan emosi bukan lagi sinyal dari tubuh dan
otak.
Sumber : Medlineplus
No comments:
Post a Comment