Badan Kesehatan Dunia (WHO)
menyebutkan Alzheimer adalah
penyebab keempat kematian di negara
dengan pendapatan tinggi karena
meningkatkan populasi penuaan di
seluruh dunia.
Kini ilmuwan dari Salk Institute for
Biological Studies memberikan harapan
tinggi untuk obat baru karena mampu
meningkatkan memori dan mencegah
kerusakan otak pada tikus. Sehingga
menjadi kandidat yang menjanjikan
sebagai obat pertama yang mampu
menghentikan perkembangan Alzheimer
pada manusia.
Tim Salk mengembangkan metode
dengan menggunakan neuron hidup
yang tumbuh di wadah laboratorium
untuk menguji efektivitas senyawa
sintetik baru dalam melindungi sel-sel
otak terhadap patologi yang terkait
dengan penuaan otak.
Peneliti memulai dengan menggunakan
senyawa timbal yang awalnya
dikembangkan untuk pengobatan
stroke dan cedera otak yang
dikombinasikan dengan hasil tes dari
senyawa kimia.
Tapi tim peneliti menemukan senyawa
ini bisa mengubah struktur kimia untuk
membuat obat Alzheimer menjadi jauh
lebih kuat atau dikenal sebagai J147.
Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal
PLoS ONE.
"Alzheimer adalah penyakit yang
kompleks, tapi perkembangan di dunia
farmasi sering difokuskan pada jalur
amiloid yang gagal saat uji klinis," ujar
Marguerite Prior yang memimpin studi
bersama Qi Chen.
Prior menuturkan sebaliknya dengan
menguji senyawa ini dalam kultur sel
hidup, maka bisa menentukan apa yang
dilakukan oleh sel terhadap berbagai
masalah yang berkaitan dengan usia dan
memilih cara untuk mencegahnya.
"J147 meningkatkan memori dan juga
melindungi otak dari kehilangan koneksi
synaptic. Saat ini tidak ada obat di
pasar untuk Alzheimer yang memiliki
kedua sifat ini," ujarnya.
Tim mengungkapkan J147 ini akan diuji
untuk pengobatan Alzheimer pada
manusia dalam waktu dekat. Karena
kemampuannya luas untuk melindungi
sel-sel saraf, maka kemungkinan obat
ini juga efektif untuk mengobati
gangguan neurologis lain seperti
Parkinson, amyotrophic lateral sclerosis
(ALS) serta stroke.
No comments:
Post a Comment