1. Cuci Tangan dengan Sabun dan Air
Biasakan mencuci tangan Anda sebelum makan dan sesudah buang air besar menggunakan sabun dan air mengalir dengan cara cuci tangan yang benar.
Penggunaan antiseptik dapat lebih optimal setelah mencuci tangan.
2. Perhatikan Kemasaan
Apakah kotak atau pembungkus makanan masih utuh. Kaleng penyok dapat menjadi indikasi penurunan kualitas pada isi makanan/ minuman dalam kaleng, jadi pilih yang utuh.
Perhatikan Tanggal Produksi dan Kadaluarsa. Saran penyajian serta batas waktu boleh di konsumsi setelah disajikan
3. Warna, Bau, Rasa
Perhatikan sajian makanan sebelum Anda makan, apakah ada warna yang sangat mencolok (pewarna berbahaya), apakah ada lendir (makanan basi) ?. Adakah bau yang menyengat pada makanan basi dan bila Anda ragu tidak ada salahnya jika kita sedikit mencicipi rasa makanan kita sebelum mulai melahapnya.
4. Penjaja Makanan
Sedikit selektif memilih tempat membeli makanan bukan sesuatu yang salah, semua dilakukan demi menjaga kesehatan tubuh kita. Tidak membeli makanan yang dijajakan secara tebuka (tidak dikemas/ tidak tertutup) sehingga tidak terlindung dari debu serta jangkauan lalat lebih bijaksana dibanding hanya karena sekadar mengikuti selera.
5. Jangan Malu Bertanya
Kata orang “malu bertanya sesat di jalan”. Jadi jangan malu atau ragu bertanya kepada si pedagang apakah makanan yang di jual baru dimasak atau sudah beberapa jam disajikan misalnya aneka lauk yang disajikan di etalase.
6. Perhatikan Hal Berikut ini
- Mencuci dan membersihkan peralatan masak serta perlengkapan makan sebelum dan setelah digunakan.
- Menjaga area dapur/tempat mengolah pangan dari serangga dan binatang lainnya.
- Tidak meletakkan pangan matang pada wadah yang sama dengan bahan pangan mentah untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang.
- Tidak mengkonsumsi pangan yang telah kadaluarsa atau pangan dalam kaleng yang kalengnya telah rusak atau menggembung.
- Tidak mengkonsumsi pangan yang telah berbau dan rasanya tidak enak.
- Tidak mengkonsumsi jamur liar.
- Mengkonsumsi air yang telah dididihkan.
- Memasak pangan sampai matang sempurna agar sebagian besar bakteri dapat terbunuh. Proses pemanasan harus dilakukan sampai suhu di bagian pusat pangan mencapai suhu aman ( > 70 Derajat Celcius) selama minimal 20 menit.
- Menyimpan segera semua pangan yang cepat rusak dalam lemari pendingin (sebaiknya disimpan di bawah suhu 5 Derajat Celcius).
- Tidak membiarkan pangan matang pada suhu ruang lebih dari 2 jam karena mikroba dapat berkembang biak dengan cepat pada suhu ruang.
- Mempertahankan suhu pangan matang lebih dari 60 Derajat Celcius sebelum disajikan. Dengan menjaga suhu di bawah 5 Derajat Celcius atau di atas 60 Derajat Celcius, pertumbuhan mikroba akan lebih lambat atau terhenti.
- Menyimpan produk pangan yang harus disimpan dingin, seperti susu pasteurisasi, keju, sosis, dan sari buah dalam lemari pendingin.
- Menyimpan produk pangan olahan beku, seperti nugget , es krim, ayam goreng tepung beku, dll dalam freezer.
- Menyimpan pangan yang tidak habis dikonsumsi dalam lemari pendingin.
- Tidak membiarkan pangan beku mencair pada suhu ruang.
- Membersihkan dan mencuci buah-buahan serta sayuran sebelum digunakan, terutama yang dikonsumsi mentah.
- JIKA CURIGA KERACUNAN MAKANAN, JANGAN BUANG SISA MAKANAN dan atau MUNTAHAN KORBAN ini akan sangat bermanfaat untuk penyelidikan sumber dan penyebab keracunan.
-dari berbagai sumber-
No comments:
Post a Comment