Saturday, December 31, 2005

Susu Beruang

Dokter yang terhormat,

Anak saya laki-laki 4,5 tahun kok ya doyan minum susu Bear Brand, bukannya susu yang khusus untuk balita pada umumnya. Ini sudah berlangsung sejak sebulan yang lalu.

Sejauh ini tidak ada pengaruh apa-apa pada pola BAB-nya,malah sejak minum susu itu makannya jadi lahap dan berat badannya jadi nambah (24,5 Kg, TB 101 m), saya kurang
paham apa pengaruh susu nya apa bukan. Apa bisa saya teruskan atau mesti saya hentikan.


Atas masukan dari dokter atau pembaca yang lain, Saya ucapkan terima kasih


LINA

Dear Mbak Lina,

Kalau sudah diatas 1 tahun sudah bisa minum susu sapi biasa bukan formula. Susu formula yang saya maksudkan, susu kalengan yang sudah ditambah macem-macem vitamin, mineral di dalamnya. Anak satu tahun khan sudah makan lengkap jadi gizinya dari makanan yang utama. Kalau kebanyakan minum formula, kenyang duluan.

Salam,
Meidya

Thursday, December 29, 2005

Jumlah Jam Tidur Anak

Dear All, Saya mau tanya tentang jumlah jam tidur anak umur 4,5 thn. Apakah kira2 10,5 jam tidur itu normal atau kurang? Karena anak saya sekolah dari jam 8-13.30. pulang antar jemput sampai dirumah jam 14.30. sampai dirumah tidak mau tidur, langsung main. Tidur malam jam 20.00-06.30.
Terima kasih.

Dewi

Kayaknya sih cukup ya Mbak, sejauh anaknya gak rewel kalau udah terpola begitu enak mbak, jadi udah teratur anakku 5, 5 th tadinya kebiasaan tidur siang, sekarang lagi aku biasain
gak tidur siang .. wah jam 7 malem udah tidur deh .. aku pengen ngebiasain supaya nanti kalau SD pulang lebih siang dia udah terbiasa gak tidur siang /Feni

ibu, jumlah tidur anak ibu sudah cukup. Walaupun tidak tidur siang tapi tidur malamnya cepat. Usahakan saat pulang sekolah walaupun tidak tidur tetapi istirahat sebentar dengan berbaring saja, untuk mengembalikan energi yang sudah terpakai.

dr. Rini

Terima kasih atas jawabannya. Cukup melegakan :)

Dewi

Friday, December 23, 2005

mendidik anak

Dear netters, Mohon sharingnya kalo yg punya pengalaman. Anak saya perempuan 4 th. Nakalnya minta ampun. Nakalnya anak-anak sebetulnya. Sudah ada adiknya umur 6 bulan, dan sudah TK kecil. saya coba untuk tegas dgn dia, dan kadang2x sampai menangis, dan sering saya sentil juga.

Saya punya pendapat, selagi dia belum mengerti artinya berontak, saya mendidik dia dengan tegas, karena begitu sudah SD kelas 2 atau 3, mungkin sudah tidak bisa dengan cara yang keras.


Saya juga tidak tahu
apakah cara saya tersebut benar atau salah. Mohon pendapat dari Bapak2 atau Ibu2. Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih.

Papanya Lia

Halo Papanya Lia, sekedar sharing...

Saya tidak bisa menghakimi Anda salah atau tidak, karena pasti tujuan Anda
baik.

Memang, kadang-kadang saya lihat banyak orang tua "kehilangan kesabaran"
kalo pas anak kita benar-benar susah diatur. Anak saya juga demikian. Dia
(perempuan, 3,4 th) sedikit "membangkang " kalau saya atau ibunya
menyuruh/melarang apa yang harus dan tidak harus dilakukan, dengan suara
yang keras. Misalnya dengan kalimat: "Dek, nonton TV jangan dekat-dekat!".
Dia lebih menurut ketika saya atau ibunya bilang: "Dek, kalau nonton TV
dekat-dekat nanti matanya dikasih kacamata Dora lho..". Langsung deh anak
saya mundur. Sejarahnya, dia pernah melihat mamanya memakai softlens
coklat. Tanya anak saya, "Mama sakit ya matanya, kok pakai mata Dora sih?"


Selain itu, saya termasuk ayah yang jarang bersuara keras/marah-marah

kepada anak saya. Jadi kali dia susah diatur karena satu hal, saya tinggal
melakukannya dengan kalimat/cerita seperti kasus "mata dora" di atas. Kalau
nggak mempan, saya bilang dengan suara pelan (tidak membentak), "Lintang
nurut nggak sama ayah?" atau "Lintang mau ayah marah?." Kalimat ini senjata
pamungkas saya, karena dia takut kalau saya sampai marah. Karena bagi dia
"marah" itu menakutkan...


Sampai saat ini saya masih "mengakali" anak saya untuk tidak melakukan

hal-hal yang kurang baik dengan hal-hal yang sering dijumpai anak saya
(Misalnya Dora, atau dari buku-buku cerita yang sering kami bacakan).
Karena dengan begitu, saya melihat dia lebih responsif atas larangan/aturan
yang kita berikan. Jika sudah tiba masanya nanti, saya akan
memperkenalkannya dengan hal-2 yang lebih realistis. Misalnya: Menonton TV
dekat-dekat itu akan merusak mata, dsb, dsb...


Mungkin itu ceita saya. Semoga bisa menjadi gambaran...



Ayah Lintang




Pak Wardi...
Ini saya kutipkan email dari milis psikologi yang mungkin ada kesamaan kasus dengan Bapak...
Mungkin bisa memberi sedikit ketenangan atau menimbulkan ide/jalan keluar....

====>
Mas Toge penah nanya padaku,
Waktu daku ceritakan bahwa anak umur 10 tahun di Bld disweep siapa yang membutuhkan dukungan tumbuh kembang menjelang remaja. Nah daku minggu lalu cerita anakku dipanggil dinas kesehatan kota c/q untuk urusan special needs children yang perlu perhatian ekstra dalam mengembangkan sosial emosional. Dalam hal ini si Mokamat Entong -ku itu akan ditraining mengenai pengembangan sosial emosionalnya karena dia pun termasuk special needs children yaitu anak gifted (berbakat).

Special needs children kalau boleh kudongengkan, adalah anak-anak dalam kurva lonceng berada di pinggir sebelah kiri dengan IQ below, dan yang paling ujung sebelah kanan (IQ tinggi), anak-anak IQ normal tetapi mengalami learning disabilities, anak-anak yang mengalami gangguan mental dan perilaku menyimpang karena gangguan neurologis bawaan, ataupun anak-anak yang mengalami depresi atau stress karena berbagai hal (broken home, salah asuh, trauma, dll), serta anak-anak yang mengalami gangguan fisik primer (buta, tuli, bisu, cacat fisik).


Berkaitan dengan anak-anak gifted tadi, karena dari pengalaman di Bld, sebagian besar anak-anak highly gifted mengalami berbagai pengalaman yang pahit (kecilnya sering disangka gangguan mental & perilaku lalu kesasar diagnosa), disangka bodoh karena gak mau ngapa-ngapain selain apa yang menjadi perhatiannya, keras kepala, over selective gara-gara
perfeksionist, seperti gangguan konsentrsi, day dreaming, telat bicara, bahkan cara berfikir yang gestalt sering berbenturan dengan cara berfikir temannya. Kalau dikasih tahu mbantah ngeyel muter kesana kemari cari alternatif melulu gak praktis....Pokoke seru dah. Cuma satu soal saja, yaitu perfeksionistnya sudah sering membuat perkara kalau sedang main kejer-kejeran, tak umpet, dan olah raga. Dia sering marah kalau ada yang rada ngaco dikit, trs marah dan nangis....Kalau dia rasa dia goblok, dia gak bakal mau ikut tanding, padahal biasanya juara satu melulu. Dia bisa main organ/orgel dalam waktu singkat -belajar sendiri tapi gak mau maju naik panggung waktu ada kesempatan karena katanya dia bukan anak yang kebisaannya liwat kursus jadi malu-maluin, katanya. Padahal anak-anak yang naik panggung mainnya gak segape si Mokamat Entong.

Jadi makanya kok emak bapaknya si Mokamat Entong ini kerjanya sejak dia ketahuan anak gifted waktu umur 3 tahun tea, kerjanya dipanggil mulu kiri kanan oleh dokter, psikolog, pedagog, konselor dll. Weh... Jadi sepanjang periode, anak-anak ini dievaluasi melulu trs orang tuanya dikasih buku, dikasih kursus, disuruh ikutan seminar dlsb. Ternyata memang kali ya, para orang tua, masyarakat, dan fihak profesional memerlukan cara pandang baru terhadap tumbuh kembang anak-anak gifted ya? Laporan di banyak buku ttg pedagogi anak gifted itu,

anak-anak itu sering bikin bete orang tuanya. Sejak bayi sudah, sebab motorik kasarnya terlampau maju, banyak gerak luar biasa. Lalu masa kecilnya digebukin melulu... waduh... makanya kok daku & bapaknya pernah diamati oleh psikolog & orthopedagog, dengan kesimpulan konon daku terlalu lembek dan bapaknya terlalu keras.... jadilah kita pernah
sepanjang hari dapat training khusus oleh seorang orthopedagog yang datang ke rumah.

Nah daku cuma mau cerita tegasnya menjawab pertanyaan Mas Toge minggu lalu, alat yang dipakai apa.Alat yang dipakai, gak tahu, karena belum ikutan. Tapi daku sudah dapat brosur penjelasan secara singkat. Namanya Creative Play Therapy (Training). Untuk anak-anak gifted ini memanfaatkan kemampuan Kreatifitas & kemampuan memecahkan masalahnya (analisis). Maunya dia bagaimana (konsepnya) dan bagaimana pendapatnya terhadap teman-temannya, guru, dan orang tua. Jadi dia disuruh mencari sendiri permasalahan apa yang dia hadapi, lalu diajak memecahkan masalahnya dan mencari alternatif terbaiknya apa, sesuai dengan berbagai aturan sehari-hari & norma-norma lainnya. Banyaknya 8 kali pertemuan, dan orang tuanya dikursus sekitar 4 kali. Pergrup dan individual. Sebetulnya ini bukan terapi, tetapi lebih memberikan bimbingan.

Dalam pertemuan kemarin untuk memasuki tahap ini, secara sepintas sudah disweep masalahnya apa. Anaknya diinterviu, orang tua diinterviu. Rasanya sih gak enak juga, hi hi... habis kayak menelanjangi kelakuan kita.... hihi... Misalnya ditanya: Menurut kamu mama bagaimana? Dengan sendirinya dijawab: mama selalu marah....Wah.. wah... ya jelas aja selalu marah menurutnya, padahal gak marah, karena kalau ngasih tahu musti berkali-kali, lalu dia bosan ndengernya, katanya gak usah dikasih tahu, soalnya sudah tahu. Tapi kalau gak dikasih tahu dia gak inget, lupa. kalau dikasih tahu, eh marah. Lha ya marah wong dia eigenwijs (bhs Belanda, maksudnya dia hanya mengikuti dorongan internalnya saja, gak mau kalau dikasih
tahu). Jadi padahal yang marah2 dia.

====>

cheers,
-retha-

Dear netters,

kami sekeluarga hanya bisa mengucapkan beribu terima kasih buat netters yg telah memberi tanggapan tentang tulisan saya. Kami tidak bisa membalas kebaikan saudara. Hanya yg diatas yg akan membalasnya. Semoga dari masukan para netters, saya bisa mendidik anak saya dengan lebih baik. Karena banyak orang bilang "mendidik anak perempuan lebih susah daripada menggembala seribu ekor kerbau".

Sekali lagi terima
kasih.

Monday, December 19, 2005

Minyak Kemiri Penumbuh Rambut Balita....

ato bikin masker utk kepala dengan daun seledri
ramuan dari orang tua dulu.. :)

semoga berguna

rgds
ayah shafa


bikin sendiri aja Mbak...
Mudah kok : Kemiri yang mentah disangrai (goreng tanpa minyak) sebentar, trus ditumbuk, lalu olesin aja ke kulit kepala. Simpel kan?

salam,
-retha-


----- Original Message -----


Dearest all,

Ada yg tau ga,dimana saya bisa mendapatkan minyak kemiri yg buat rambut anak 1 thn dan dewasa...khususnya di daerah jakarta selatan...soalnya anak saya rambutnya tipis,ingin di pakaikan minyak kemiri biar hitam dan tebal... dearest all,ada yg punya pengalaman rambut anaknya tipis ga? mau dong di bagi2 pengalamannya...efek pake minyak kemiri apa ya?

makasih... fitri

Tuesday, December 13, 2005

(Urgent help !) BATUK dan Berat badan tidak naik-2

Dear all, Aku sedang bingung banget, anakku Joseph (3 tahun 7 bulan) sedang batuk berat sudah 4 hari. Dari DSA sudah diberi Mucopet, Celestamine , antibiotik , obat pengencer dahak. tapi sampai sekarang batuknya belum sembuh-2 malahan semakin parah. Trus Joseph juga makannya jadi ikut-a susah banget. Kemarin hari Senen sudah di Inhalasi (penguapan 1 x) di RS. Mngkin Dokter bisa memberi advise aku harus gimana? trus ada enggak obat batuk yang mujarab. Satu pertanyaan lagi Dok, berat badan Joseph susah sekali naik, aku udah pernah coba tanya berkali-2 kepada DSA nya, mungkin anakku harus test mountox atau rongent dsb, tapi DSA nya bilang kalo Joseph tuh fine-fine ajah dan aku engga perlu cemas...Menurut Dokter bener begitu dok? Aku bingung nih, atau Dokter punya resep untuk menambah nafsu makan anak atau ada advise ... aku bingung Dok. Atau mungkin harus terapi Berat badan. ke RS mana atau ke Dokter mana? Tolong yach Dok..... Please... O' iya FYI anakku beratnya terakhir 13 Kg, tinggi hampir 1 meter. Terimakasih untuk pencerahannya.

Johanna





MINYAK KEMIRI ADA YG TAU GA NIH????

Dearest all, Ada yg tau ga,dimana saya bisa mendapatkan minyak kemiri yg buat rambut anak 1 thn dan dewasa...khususnya di daerah jakarta selatan...soalnya anak saya rambutnya tipis,ingin di pakaikan minyak kemiri biar hitam dan tebal... dearest all,ada yg punya pengalaman rambut anaknya tipis ga? mau dong di bagi2 pengalamannya...efek pake minyak kemiri apa ya? makasih... fitri

Wednesday, December 7, 2005

Susah konsentrasi dan belum bisa bicara.

Buat Mamanya Nadhira & Farrel, Maap saya bukan dokter, cuma mau share saja. Anak saya yg kedua (sekarang 2,6 th), sampai umur 2,2 tahun bicaranya bhs mars, tidak bisa kami mengerti sama sekali bener-2 hanya bebunyian bukan bahasa yang keluar dari mulutnya, kecuali beberapa kata spt mama, papa, iku (ikut), kaka (kakak), minu (minum) kalo dihitung tak lebih dari 10-15 kata. Akan tetapi dia mengerti hampir semua instruksi lisan (spt. tolong ambil gelas di atas meja dll) dan simbol (mis.nya menunjuk dengan jari untuk arah, geleng kepala/telapak tangan = tidak dll). Saya sempat kawatir dan berencana membawanya konsultasi jika pada umur 2,6 tahun tdk bicara. Ternyata pada umur 2,4 th (2 bl sebelum deadline), dia tiba-tiba lancar berbicara, berbicara dalam arti yang sesungguhnya (argue, bargain dll) komplit dgn kosa kata yg banyak. Mis. "kenapa aku ga boleh main ke rumah belen ? (nama anak tetangga)". Lalu kami jawab: belen tdk ada dirumah... "kalau begitu aku mau main sama pak toni (bapaknya si anak itu)". demikian pengalaman saya Thanks Ines
============================================================================
Dokter, mau ikutan tanya nih.
> Anak saya,laki-laki, bulan desember ini masuk usia 1 tahun 7 bulan. > > Yang menjadi pikiran saya adalah, mengapa sampai saat ini kosa katanya > belum banyak. Baru bisa mengucapkan mama,papa,kakak (tiga kata ini > sangat jelas diucapkan), yang lain baru bisa suku kata terakhir (dan > inipun terbatas sekali: 3-5 kata). > > Demikian, mohon masukkan, dan terima kasih. > Mamanya Nadira dan Farrel

Susah konsentrasi dan belum bisa bicara, bagaimana pemecahannya ?

Yth Mamanya Nadira,Farel
Menurut saya tampaknya Farel masih dalam batas normal. Hanya stimulasinya yang harus ditingkatkan. Oh ya, Kids Sport saat ini bahasanya bahasa Inggris atau Indonesia. Semoga bahasa Indonesia. Bila mau menstimulasi anak, coba waktu mau tidur beberapa saat diajak / ditanya mana hidung, kuping dll. Kalau dia mau coba diubah dengan kata ini apa......ku........ping. dan seterusnya

Semoga bermanfaat,
dr Irawan M

Dokter, mau ikutan tanya nih. Anak saya,laki-laki, bulan desember ini masuk usia 1 tahun 7 bulan. Sangat-sangat aktif dan mulai usia 10 bulan sudah jalan dan saat ini rasanya hampir seluruh giginya sudah tumbuh. Yang menjadi pikiran saya adalah, mengapa sampai saat ini kosa katanya belum banyak. Baru bisa mengucapkan mama,papa,kakak (tiga kata ini sangat jelas diucapkan), yang lain baru bisa suku kata terakhir (dan inipun terbatas sekali: 3-5 kata). Kontak sosial, menurut saya juga normal. Sudah ikutan kelas di Kids Sport sejak usia 7 bulan, dan bisa mengikuti seluruh aktivitas di kelas. Kalau dipanggil dan disuruh-suruh (mis. Ambil bola,big hug,cium tangan dll) juga bisa. Apakah hal tersebut normal atau saya sudah harus pergi ke klinik tumbuh kembang. DSA nya bilang masih normal saja. Stimulasi terus dilakukan dengan cara bermain bersama kakak dan teman2nya, dibacakan buku, diajak bicara, jalan2 dilingkungan rumah sambil diceritakan benda apa saja yang ditemui dll. Dan terlihat sekali dia mengerti karena kalau melihat benda yang sama dia pasti menunjuk2 sampai kita menerangkan benda tersebut.

Demikian, mohon masukkan, dan terima kasih.

Mamanya Nadira dan Farrel

-----Original Message-----
From: On Behalf Of irawanma@cbn.net.id
Susah konsentrasi dan belum bisa bicara.


Yth Papanya Jojo,
Maaf berdasarkan cerita anda, pendapat saya sedikit berbeda dengan Team
Di RS Sanglah. Menurut saya anak anda masih termasuk spektrum anak autisme yang tidak dapat diklasifikasi (PDDNOS), walaupun kadarnya lebih ringan.

Autisme mempunyai gejala: terlambat bicara, kontak sosial terganggu (dipanggil orangtua tidak menengok langsung, jarang bermain dengan anak seusianya) dan adanya perilaku aneh yang sering diulang-ulang (putar-putar > roda, cium-cium benda, loncat-loncat sendiri, memukul kepala). Tampaknya anak anda mempunyai 2 tipe gejala di atas, tanpa gejala perilaku yang diulang-ulang.

Terapi yang perlu di berikan adalah Terapi Sensori
Integrasi berupa terapi bermain, terapi bicara belum dapat diberikan bila konsentrasi anak dan kontak sosialnya sangat terganggu. Obat-obatan biasanya diberikan bila anak sering menyakiti dirinya, memukul orang, merusak barang, atau kontak sosialnya buruk sekali dan anak terlalu hiperaktif.

Semoga bermanfaat,

dr Irawan Mangunatmadja, SpA(K)
Divisi Neurologi - Departemen Ilmu Kesehatan Anak
FKUI-RSCM

Dear Dokter,

Anakku Jojo hampir 3 th. Pagi ini kami membawanya ke klinik tumbuh kembang anak (RSU Sanglah-Denpasar)untuk di-diagnosa, karena Jojo susah konsentrasi dan belum bisa bicara. Hanya bisa mengekor dan mengulang per kata saja, belum bisa merangkai 2 kata.

Kesimpulan team dokter, Jojo sehat, tidak autis, tidak ADHD. Jojo hanya memerlukan terapi bicara dan konsentrasi. Jojo juga diberikan vitamin otak untuk membantu konsentrasinya (Merzitrophil Syrup 1 X 1/2 sendok dan Aktoral Syrup 1x1 sendok) Apakah memang dibutuhkan bantuan obat2an untuk membantu konsentrasinya? Adakah efek samping obat2 tersebut? Saya takut menimbulkan akan menimbulkan ketergantungan. Mohon second opinion-nya, Dok. Terima kasih sebelumnya,

Papanya Jojo


Monday, December 5, 2005

Invaginasi di usus

Ibu,

Usus itu berbentuk seperti tabung silinder, nah kalau tabung
bagian belakang kelipat dan masuk ke usus itu sendiri sehingga
seperti kelipat kedalamnya biasanya dindingnya jadi dua lapis
dan membuat lubang ususnya menyempit dan sering tertutup dan
berdarah. Keadaan ini sangat berat dan untuk memperbaikinya
harus operasi segera, kalau tidak bisa ada bagian usus yang
membusuk sehingga mempersulit keadaan. Penyakit ini biasanya
berat, ditandai dengan buang air besar berlendir dan darah.
Begitulah kira2 gejalanya..

Salam
Alan

--- "Hani, Umi" <HANIUMI1@Mattel.com> wrote:

> Dok,
> Saya ingin bertanya, sebenarnya apa sih arti dari istilah
> kedokteran Invaginasi .....?
>
> Terima kasih atas jawabannya.
> Mama Roziq & Aini.



BATUK

Ibu,

Menurut pendapat saya, anak seusia 2 thn 8 bln mempunyai berat badan
sekitar 14 - 15 kg itu baik sekali, barangkali teman2nya obesitas ya?
Sebab secara normal umur anak itu sudah mencapai nilai normalnya untuk
anak Indonesia (coba lihat kartu menuju sehat / KMS untuk anak
Balita). Batuk malam dengan tidak ada kenaikan suhu badan mungkin
berhubungan reaksi hipersensitif terhadap cuaca akhir2 ini, sehingga
tidak perlu terlalu kuatir. Tentu saja untuk memastikan itu perlu
diperiksakan ke dokter. Apakah ada riwayat alergi atau asma pada
keluarga? Mungkin hal ini penting diperhitungkan juga..

Salam
Alan

--- In dika-ot@yahoogroups.com, "Sariningtyas Maharani" <ririn@b...>
wrote:
>
> To : Dr Alan
>
> Saya ingin minta pendapat dokter. Anak saya umur 2 thn 8 bulan BB
nya 14 - 15 kg apakah normal untuk seusianya krn teman temannya
beratnya sudah melebihi dia. Karena anak saya agak susah sekali untuk
makan dan minum susu, dan sering sekali muntah. Bila keselek atau
batuk sedikit pasti muntah. 1 bulan belakangan ini saya lihat anak
saya agak batuk terlebih malam, dan sampai muntah. Apakah berbahaya
batuk yg lama seprti ini dokter, krn sudah hampir 1 bulan lebih,
walaupun suhu badan tetap normal. Apakah saya perlu rontgen anak saya,
saya takutnya anak saya kena penyakit paru paru atau lainnya.
>
> Terima kasih saya tunggu saran dokter.
>
>
> Rgds
> Ririn
>

Invaginasi,apakah itu ?

He3x, no comment lah .. setidaknya ada promosi sedikit untuk
RSCM..Semoga sampai saat ini anak bapak baik2 saja..

Salam
Alan

--- ahmad haikal <ahaikal@uninet.net.id> wrote:

> Dear All,
>
> Putri saya saat 2 bulan juga divonis invaginasi dan harus > segera > dioperasi.> Bila tidak dioperasi, dokter yang seolah-olah jadi Tuhan itu > berkata :> "Usianya paling lama bertahan 12 jam saja". Dokter itu > spesialis anak di > rs.terkenal > Saya membawanya langsung ke UGD ciptomangunkusumo.> Oleh Dokter jaga yang masih lugu, polos dan belum lulus (lagi> praktek)> hanya dikatakan : "Bapak pulang saja...."
>
> Saya pulang dan Alhamdulillah putri saya sudah 3 tahun.> Bukan Invaginasi tapi ternyata Belum Buang Air Besar 2 hari !. > Ingin rasanya kembali dan mengoperasi dokter SPA itu, namun
> biarlah> Alloh memberi jalan kebaikan bagi nya dan bagi semua orang....
>
>
> Papanya AISYAH
>
>
> -----Original Message-----
> From: dika-ot@yahoogroups.com [mailto:dika-ot@yahoogroups.com]
> On Behalf
> Of Agus@deltajkt.co.id
> Sent: Monday, December 05, 2005 1:08 PM
> To: dika-ot@yahoogroups.com
> Subject: RE: Balasan: [DIKA-OT] Invaginasi
>
> Terima kasih banyak Pak Dokter Alan, untuk suggestion-nya.
>
> Saya akan bawa putri saya ke Gastroenterolog yang terdekat.
>
>
> Salam.
>
> Agus Darmono
>
> -----Original Message-----
> From: Alan R. Tumbelaka [mailto:alanrt@yahoo.com]
> Sent: 05 Desember 2005 12:51
> To: dika-ot@yahoogroups.com
> Subject: Balasan: [DIKA-OT] Invaginasi
>
> Pak Agus,
> Mungkin saja saat operasi dulu terjadi perlengketan di dalam > perut anak anda, dan sekarang disebabkan pembesaran rongga > perut > terjadi tarikan2 yang mengganggu. Tetapi mungkin juga itu > merupakan keadaan baru yang perlu diselidiki sebabnya.Untuk > mencari penyebabnya mungkin perlu berkonsultasi dengan dr Sp > Anak konsultan Gastroenterologi yang ada dibeberapa RS di > Jakarta / Surabaya.. Semoga bisa memberi arah yang tepat untuk
> masalah anda. Bila perlu silahkan kontak kembali ..
>
> Salam
> Alan
>
> --- Agus@deltajkt.co.id menulis:
>
> > Selamat pagi Pak Dokter.
> >
> >
> >
> > Putri saya, sewaktu berumur 7 bulan menjalani opersai > > invaginasi. Dan
> > berlangsung sukses.gt; >
> > > >
> > Sekarang putri saya berumur 8 tahun. Akhir-akhr ini dia > sering > > mengeluh
> > perut bagian bawahnya sakit, klau habis makan, apalagi agak > > kebanyakan.
> >
> > Apakah hal ini berkaitan dengan operasi yang telah > berlangsung > > 7 tahun lalu.
> > Atau ada sebab lainnya.
> >
> >
> >
> > Sekian dan terima kasih banyak, atas tanggapan pak Dokter.
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Salam.
> >
> >
> >
> >
> >
> > Agus Darmono

>
> Dr. Alan R. Tumbelaka, Pediatrician
> alanrt@yahoo.com for web-base mail
> alan@cbn.net.id for personal mail
> alanrt@fk.ui.ac.id for institusional mail

Sunday, December 4, 2005

Perlu second opinion: Anakku menderita esophageal atresia

Anak kami, Johan Imanuel Kirdjo, menderita atresia esofagus (esophageal

atresia/EA), suatu kelainan bawaan di mana kerongkongan dan lambung tidak tersambung (terputus). Kelainan ini merupakan kasus yang jarang terjadi, di Amerika probabilitasnya sekitar 1 dari 4000 kelahiran.

Sampai saat ini tidak diketahui penyebab kelainan ini, hanya diperkirakan bahwa prosesnya terjadi pada minggu ke 4-8 masa kehamilan. Kasus yang dialami Johan adalah �pure esophageal atresia", yang merupakan 8% dari kasus total kasus esophageal atresia.

Kasus yang lebih umum adalah yang disertai dengan �fistula",
di mana salah satu segmen kerongkongan/lambung tersambung ke paru-paru.

Keadaan Johan diperumit dengan kelahirannya yang prematur (30 minggu, 1.45
kg) sehingga tidak bisa segera dilakukan operasi untuk menyambung kerongkongan dan lambungnya. Karena itu sehari setelah dia lahir dilakukan operasi untuk memasang tabung gastrostomy (g-tube) untuk memasukkan makanan dan dibuat lubang di leher bagian bawah untuk mengeluarkan ludah.

Hampir dua bulan Johan "dibesarkan" dalam inkubator (19 hari di NICU dan
sisanya di ruang bayi biasa). Tanggal 14 November kemarin, akhirnya kami diijinkan membawa Johan pulang, ketika berat badannya mencapai 2.5 kg. Dokter bedah anak menjadwalkan operasi besar setelah dia berumur 1 tahun.

Hampir dua minggu merawatnya di rumah, membuat kami semakin sadar betapa hidup tidaklah mudah buat Johan dan buat kami yang merawat dan menyaksikan penderitaannya. Mulutnya yang sampai sekarang tidak pernah kemasukan minuman menjadikan bibirnya kering. Dia kelihatan sangat gelisah ketika udara panas. Sementara kelebihan ludah yang kadang tidak bisa sepenuhnya dikeluar lewat lubang di lehernya, keluar lewat mulutnya. Memberi minum lewat g-tube punya kesulitan tersendiri. Kalau kami telat memberi minum, dia akan menangis meronta-ronta, membuat air susu sulit masuk ke lambungnya yang tegang.
Beberapa kali ini terjadi, ketika kami malam2 antara jam 1-3 kami karena kecapekan tidak terbangun oleh bunyi wecker (Johan diberi minum 3 jam sekali) . Kateter yang menjulur dari lambungnya juga secara tidak sengaja tertarik oleh tangan atau kakinya, yang tentu membuat dia menangis kesakitan. Belum lagi menjaga supaya infeksi tidak terjadi melalui lubang terbuka di leher yang hanya ditutup kasa.

Kemarin dokter mengijinkan mulut Johan dirangsang pakai empeng, supaya rongga mulutnya berkembang. Tapi sejauh ini Johan menolak, bahkan seperti mau muntah kalau diberi empeng. Sepertinya reflek menghisap seperti bayi lain menghisap susu ibu mulai hilang. Singkat kata, saya begitu kuatir membayangkan kehidupannya1 tahun ke depan ini.

Saya cari2 di internet (kebanyakan tentang kasus di Amerika). Umumnya operasi besar dilakukan sesegera mungkin (hitungan hari atau bulan) begitu keadaan memungkinkan (umumnya berat badan 1.7 kg ke atas) dan tidakada komplikasi kelainan lain. Saya dengar di Jerman juga demikian. Dokter kami tampaknya mau anaknya dalam keadaan kuat betul. Tetapi ini juga bukan tanpa resiko. Semakin bertambah besar si anak, maka kemungkinan gap lambung dan perut juga membesar. Belum lagi masalah kesulitan nanti melatih si anak makan dengan normal, karena dia makin tidak terbiasa makan dari mulut.

Saya menulis e-mail ini untuk mencari second opinion. Barang kali teman2 tahu atau kenal dokter yang pernah menangani kasus serupa. Mungkin di jakarta, surabaya atau singapur atau negara lain? Atau kenalorang tua yang anaknya menderita EA juga ?

Terima kasih banyak sebelumnya untuk setiap info. Juga mohon dukungan doa.

Salam kami,

Hesti dan Ageng

-----------------------------------------------
Hesti Wulandari
Dept. of Astronomy
Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganesha 10
Bandung 40132
INDONESIA
Ph. +62-22-2509170
-----------------------------------------------