Saturday, April 29, 2006

Mengenal Sistem Imun yang 'Ajaib'

Respon kekebalan tubuh secara alamiah akan timbul dalam waktu 24 jam.

Anda menderita sariawan? Biasanya, Anda mungkin akan berpikir, ini karena kekurangan vitamin C. Itu tidak keliru. Tapi, tahukah Anda bahwa ketika Anda terkena penyakit, bisa dipastikan sistem imun tubuh sedang tidak optimal. Selama ini diketahui bahwa sistem imun atau sistem kekebalan tubuh adalah mekanisme pertahanan tubuh yang mengagumkan. Sistem ini bertugas merespon atau menanggapi ''serangan'' dari luar tubuh kita.

Mampu berubah-ubah

Dalam situsnya, University of Hartford di Amerika Serikat menuliskan, sistem imun ini memiliki ''banyak sisi''. Sisi-sisi tersebut akan berubah-ubah, sesuai dengan gangguan yang ada. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan respon tubuh. Mekanisme tubuh yang ajaib ini biasanya efektif.

Saat terjadi serangan, biasanya antigen pada tubuh akan mulai bertugas. Antigen bertugas menstimulasi sistem kekebalan tubuh. Kelak, mekanisme inilah yang akan melindungi tubuh dari serangan berbagai mikro organisma seperti bakteri, virus, jamur, dan berbagai kuman penyebab penyakit. Nah, ketika sistem imun tidak bekerja optimal, sudah barang tentu tubuh kita akan rentan terhadap penyakit.

Situs University of Hartford juga menyebutkan, tak jarang pula proses tersebut kacau-balau sehingga sistem imun malah menyerang sel tubuh. Ini adalah kasus penyakit akibat autoimmune seperti multiple sclerosis, systemic lupus erythematosus, dan sejumlah arthritis serta diabetes.

Namun tak jarang pula sistem respon terhadap benda asing ini juga menyimpang. Inilah yang kemudian tercetus sebagai gejala alergi. Menurut penjelasan DR Drs Suprapto Ma'at Apoteker MS, dosen Bagian Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya, beberapa hal dapat mempengaruhi daya tahan tubuh. Misalnya saja karena faktor lingkungan, makanan, gaya hidup sehari-hari, stres, dan masih banyak lagi. Pengaruhnya pun akan segera dirasakan.

Di dalam tubuh manusia, ada kuman-kuman komensal (yang normal hidup dalam tubuh tanpa mengganggu tubuh kita), misalnya kuman yang hidup di rongga mulut, hidung dan lain-lain. Karena pengaruh tadi, sistem imun jadi tidak bekerja sempurna sehingga kuman yang tadinya hidup ''normal'' di bagian tubuh, misalnya rongga mulut, berubah menjadi menyakiti. Sakit sariawan adalah satu contoh kecil.

''Sariawan itu terjadi akibat menurunnya sistem imun di rongga mulut,'' ujarnya dalam sebuah acara di Jakarta, bekerja sama dengan Dexa Medica, produsen Stimuno. Maka dari itu sistem imun harus terus ditingkatkan daya tahannya agar senantiasa optimal.

''Sariawan itu terjadi akibat menurunnya sistem imun di rongga mulut,'' ujarnya dalam sebuah acara di Jakarta, bekerja sama dengan Dexa Medica, produsen Stimuno. Maka dari itu sistem imun harus terus ditingkatkan daya tahannya agar senantiasa optimal.

Tiga fungsi sistem imun

Fungsi sistem imun sendiri ada tiga. Pertama sebagai pertahanan tubuh yakni menangkal ''benda'' asing. Kedua, untuk keseimbangan fungsi tubuh terutama menjaga keseimbangan komponen yang tua, dan ketiga, sebagai pengintai (surveillence immune system), untuk menghancurkan sel-sel yang bermutasi atau ganas.

Lebih jauh seperti dikatakan oleh peneliti herbal ini, sistem imun ibarat sebuah konser musik klasik. Ketika menyaksikan sebuah orkestra, alunan simfoni lagu yang dibawakan begitu nikmat terdengar. Walau melibatkan banyak sekali alat musik, namun ada harmonisasi yang membuatnya tetap terjalin rapi. Begitu pula sistem imun pada tubuh manusia. Dengan melibatkan banyak sekali komponen, sistem imun tidak bisa bekerja sendiri-sendiri, melainkan harus terjalin dalam satu kesatuan.

Oleh sebagian kalangan, sistem imun bahkan diakui punya cara kerja yang sama dengan pengobatan Cina, yakni adanya keseimbangan, yin dan yang. Dalam sistem imun, ketika ada satu komponen yang meningkat, maka komponen lain otomatis turun.

''Fungsinya adalah untuk menekan agar tidak meningkat terlalu tinggi,'' ungkap Suprapto yang juga pembina Yayasan Kanker Wisnuwhardana, Surabaya. Pada prinsipnya jika sistem imun seseorang bekerja optimal, maka tidak akan mudah terkena penyakit, sistem keseimbangannya juga normal. Namun pada beberapa kasus, seperti pada satu lingkungan, ada seseorang yang mudah terkena virus penyakit sementara yang lainnya tidak. Bagi yang terkena virus, mungkin daya tahan tubuhnya sedang tidak bagus.

''Atau bisa juga orang itu amat sensitif terhadap penyakit tertentu, jadi ada banyak sebab,'' dia menambahkan. Namun sistem imun tidak dapat dibentuk dalam waktu singkat. Berdasarkan studi klinis, respon imun tubuh alamiah akan muncul dalam waktu 24 jam. Terlebih pada musim hujan, ketika tubuh mudah terserang penyakit, seperti pilek, batuk, maupun diare.

Berbagai cara pun diupayakan untuk mengatasi atau mencegah terkena penyakit antara lain dengan menggunakan obat antibiotik. Antibiotik memang dapat membunuh bakteri dengan cepat, tetapi tidak semua mati. Pada dasarnya, tidak semua bakteri mikroorganisme harus dibunuh dengan antibiotik. Pasalnya, banyak penyakit yang bisa diatasi oleh tubuh sendiri bila sistem kekebalan tubuh seseorang kuat.

Banyak cara guna meningkatkan sistem kekebalan tubuh, salah satunya melalui suplemen obat yang berfungsi sebagai imunomodulator (meningkatkan sistem imun tubuh). Saat ini tersedia banyak suplemen makanan imunomodulator, terutama yang menggunakan bahan herbal alami seperti tanaman meniran (Phyllanthus niruri). ''Di samping menyeimbangkan sistem imun, suplemen tersebut juga berfungsi untuk meningkatkan dan menguatkan sistem imun,'' kata Suprapto menambahkan.

Pada bagian lain dia menggarisbawahi, penggunaan imunomodulator bagi kepentingan pengobatan sebaiknya diarahkan sebagai kombinasi sinergis pada terapi infeksi. Di samping itu adalah untuk mengurangi keparahan, mempercepat masa penyembuhan, memperkecil angka kekambuhan serta meringankan biaya terapi.

Ikhtisar:
- Ketika terkena penyakit, berarti system imun tubuh sedang tidak optimal.
- Sistem imun tubuh memiliki banyak ''sisi'' yang akan berubah-ubah sesuai dengan ''musuh'' yang dating.
- Respon sistem imun umumnya efektif dalam menangkal musuh.

Jadi, perkuatlah system imun Anda agar tak rentan terhadap penyakit.

Diet Sehat ala Maya Clinic

Diet Program “Maya Clinic” U.S.A selama 13 hari
(hari ke 14 bebas)

Pantangan : Garam (asin)
Syarat : 1 hari harus minum 8 gelas tinggi air putih (jangan air es), jadi minimum harus 2 liter

Keuntungan diet ini adalah apabila diikuti betul-betul (tidak boleh menyimpang sedikitpun), maka berat badan bisa turun 7-8 kilo. Dan dengan diet ini telah diselidiki, bahwa keadaan kimia di dalam tubuh menjadi semakin baik, sehingga tidak ada kemungkinan untuk bisa menjadi gemuk lagi, asalkan setelah hari ke 14 makannya secara normal (tidak berlebih-lebihan). Cukup dilakukan 1 kali setahun.

Yang perlu diperhatikan, apabila kita lupa dan tiba-tiba makan sesuatu yang menyimpang dari diet ini, misalnya pada hari ke-4 atau misalnya sudah selesai (mis.: hari ke12), maka diet ini harus diulang lagi dari hari pertama, sebab memang tetap kita turun berat badannya tetapi kemungkinan untuk bisa gemuk lagi akan terjadi dengan penyimpangan tersebut.

Daging bistik sapi harus digoreng dalam Danish Butter (unsalted/tawar).
Sayuran biasanya 1 ikat bayam jangan direbus terlalu lama (tanpa garam).
Daun slada dimakan mentah-mentah.

Hari No. 1 dan hari No.8

Pagi : 1 cangkir kopi tubruk/teh + 1 sendok teh gula pasir
Siang : 2 telur rebus matang + 1 ikat bayam + 1 tomat
Malam : 1 ½ ons bistik goreng + slada yang ditaburi jeruk citroen

Hari No. 2 dan hari No.9

Pagi : 1 cangkir kopi tubruk/teh + 1 sendok teh gula pasir
Siang : 1 ½ ons bistik goreng + slada + 1 buah segar (boleh pear cina)
Malam : 2 ½ ons ayam kukus + 1 botol kecil yoghurt tanpa gula

Hari No. 3 dan hari No.10

Pagi : 1 cangkir kopi tubruk/teh + 1 sendok teh gula pasir + 1 iris roti bakar
Siang : 2 telur rebus + 1 tomat + 1 buah segar + bayam/kangkung
Malam : 2 ½ ons ayam kukus + slada diperasi jeruk citroen

Hari No. 4 dan hari No.11

Pagi : 1 cangkir kopi tubruk/teh + 1 sendok teh gula pasir + 1 iris roti bakar
Siang : 1 telur rebus + wortel (rebus sebentar) + 1 segitiga keju “Gruyere” (keju
dapat dibeli di Golden – yang di dalam tempat bundar)
Malam : 1 mangkok penuh papaya ditaburi citroen + 1 botol kecil yoghurt (tanpa gula)

Hari No. 5 dan hari No.12

Pagi : 1 wortel besar mentah diparut kasar taburi jeruk citroen
Siang : 2 ½ ons ayam kukus dengan sedikit saus mentega yang tidak asin
Malam : 1 ½ ons bistik goreng + slada + bayam

Hari No. 6 dan hari No.13

Pagi : 1 cangkir kopi tubruk/teh tanpa gula + 1 iris roti bakar
Siang : 2 ½ ons ayam kukus + slada ditaburi jeruk citroen
Malam : 2 telur rebus + 1 wortel mentah besar ditaburi citroen

Hari No. 7

Pagi : 1 Cangkir kopi tubruk/teh tanpa gula
Siang : 1 ½ ons bistik goreng + 1 buah segar
Malam : dilarang makan

Makan malam terakhir harus jam 18.00. Air dapat diminum setiap jam. Sebaiknya tinggal dirumah sebab kita buang air kecil bias 8 kali sehari dan buang air besar jarang sekali (sebab hamper semua makanan diserap oleh tubuh). Diet ini hanya menghilangkan lemah, jangan takut menjadi peot.

Selamat mencoba dan semoga berhasil

Nutrisi Pengaruhi Mental Anak Saat Dewasa

Kandungan DHA dan ARA yang tertinggi tetap pada ASI.

Nutrisi memang penting untuk masa pertumbuhan anak. Namun ternyata nutrisi ini tak cuma untuk fisik si anak, namun juga untuk mentalnya ketika ia dewasa.Pertimbangan inilah yang membuat kaum ibu muda kini semakin banyak memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada buah hatinya. Mengapa?

''Karena saya percaya, ASI mengandung nutrisi palingtepat untuk anak saya,'' kata Tia, (29) tahun. Tak heran, jika salah satu kebanggaan Tia bukanlah prestasinya di kantor. Menurutnya, justru keberhasilannya memberikan ASI ekslusif selama empat bulan pertama adalah salah satu prestasinya yang dibanggakannya. Padahal, ia wanita bekerja yang mememiliki keterbatasan masa cuti melahirkan.

Kemajuan terkini di bidang ilmu nutrisi telah menunjukkan bahwa faktor suplementasi makanan -- yang dulu belum dianggap sebagai nutrisi esensial--ternyata memainkan peran penting dalam mendukung berbagai aspek tumbuh kembang dan kesehatan manusia.D i antara nutrisi tersebut adalah choline dan asam lemak tak jenuh omega-3. Keduanya diserap melalui plasenta dan tersekresi dalam ASI. Choline memainkan peran penting dalam perkembangan otak dan organ tubuh lainnya. Kekurangan choline dapat mempengaruhi perkembangan otak anak.

Akibatnya, anak yang kekurangan choline, kemampuan kognitifnya dan prilakunya kurang. Beberapa peneliti telah mempelajari kadar choline yang terdapat dalam ASI. Penelitian yang dilakukan oleh The Institute of Medicine di AS, menyimpulkan bahwa choline yang terdapat dalam ASI rata-rata sebesar 160 mg/liter atau 24 mg/100 gram kalori. Choline dan asam lemak tak jenuh omega-3, menurut Sheila Margaret Innis, GuruBesar Ilmu Kedokteran Anak Fakultas Ilmu Kedokteran,University of British Columbia, berperan penting dalam perkembangan morfologis, biokimia, dan molekuler dari otak dan organ lainnya.

''Kekurangan choline atau asam lemak omega-3 yang disebabkan oleh asupan yang kurang atau karena adanya penyakit yang mengurangi daya serap, dapat menghambat perkembangan otak,'' kata Innis dalam acara yang digalang Mead Johnson Nutritional, di Bogor. Doktor bidang nutrisi dari University of Toronto ini menambahkan bahwa kesehatan fisik dan interaksi lingkungan memiliki efek yang kuat dalam pembentukan perkembangan kognitif.

''Konsekuensinya, kekurangan nutrisi dapat menimbulkan gangguan perkembangan secara langsung pada otak dans ecara tidak langsung pada sistem organ lainnya,''tutur Innis. Innis sendiri telah menerbitkan lebih dari 100 studi klinis tentang bayi, anak, dan wanita. Fokus penelitiannya adalah manfaat unsur nutrisi tertentu pada kesehatan sel-sel tubuh.

Selama ini, berbagai penelitian menunjukkan bahwa choline adalah pembentuk syaraf penghantar acethylcholine yang berperan penting dalam proses perkembangan memori dan kemampuan belajar. Cara kerja choline, kata Innis, seperti halnya vitamin. Kebutuhan akan zat tersebut dapat tercukupi bila balita memperoleh ASI hingga usia dua tahun. Setelah itu, bayi dapat memperoleh choline dari makanan seperti daging merah.

DHA dan ARA

Selain choline, unsur nutrisi yang juga penting Docosahexaenoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (ARA). Kedua asam lemak yang memiliki peranan penting dalam tumbuh kembang balita, terutama untuk mempengaruhi perkembangan otak. Unsur ini akan memberikan keuntungan secara klinis dengan kadar dan durasi yang tepat. Studi klinis telah menunjukkan bahwa dalam kaitannya dengan susu formula bayi, hanya jika kadaryang diberikan cukup tinggi serta diberikan dalam durasi yang tepat, maka pemberian DHA dan ARA akan memberikan keuntungan secara klinis.

''Kandungan DHA dan ARA yang tertinggi ada dalam ASI,'' ujar Ketua Kelompok Kerja Neurologi Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Pusat yang juga staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI), Rumah SakitCipto Mangunkusuma (RSCM) Jakarta.

Tidak diragukan lagi, banyak penelitian menunjukkan betapa pentingnya ASI bagi si kecil. ASI terbukti mengandung asam lemak yang dibutuhkan otak untuk bisa berkembang. Studi yang dilakukan di The University of Kentucky Chandler Medical Center di AS misalnya, menunjukkan, IQ bayi yang diberi ASI jauh lebih tinggi dibanding dengan yang tidak diberi ASI.

Pada studi sebelumnya, suplementasi beberapa asam lemak pada usia dini telah menunjukkan hasil perbaikan indeks perkembangan mental dan ketajaman visual, tetapi hanya pada kadar 17 mg/100 kkal DHA dan 34 mg/100 kkal ARA. Kadar itu nyaris sama dengan rekomendasi FAO/WHO untuk susu formula bayi yang didasari pada kadar rata-rata yang terkandung dalam ASI di seluruh dunia.

Penelitian lebih jauh menunjukkan bahwa kadar AHA danARA tersebut jika diberikan pada masa menyusui sampai usia 12 bulan --baik melalui ASI maupun yang diberikan susu formula-- meningkatkan ketajaman visual mencapais atu setengah tingkat lebih tinggi dari Standard EyeChart. Ini jika dibandingkan dengan bayi yangdiberikan susu formula biasa tanpa DHA dan ARA. Jadi, berilah nutrisi yang cukup pada bayi Anda. Pemberian nutrisi ini amat penting untuk perkembangan mental anak ketika dewasa. bur

Ikhtisar:
- ASI kaya akan choline, DHA, dan ARA
- Choline adalah pembentuk syaraf, penghantar acethylcholine yang berperan penting dalam proses perkembangan memori dan kemampuan belajar.
- Sumber choline yang lain adalah daging merah.

Friday, April 28, 2006

Bahaya Antibiotik!

"Penderita yang sering berobat di Indonesia bila berobat di luar negeri (terutama di negara maju) sering khawatir, karena bila sakit jarang diberi antibiotika. Sebaliknya pasien yang sering berobat di luar negeri juga sering khawatir bila berobat di Indonesia, setiap sakit selalu mendapatkan antibiotika". Hal ini bukan sekedar pameo belaka. Tampaknya banyak fakta yang mengatakan bahwa memang di Indonesia, dokter lebih gampang memberikan antibiotika.

Penggunaan antibiotika irasional atau berlebihan pada anak tampaknya memang semakin meningkat dan semakin mengkawatirkan. Penggunaan berlebihan atau penggunaan irasional artinya penggunaan tidak benar, tidak tepat dan tidak sesuai dengan indikasi penyakitnya. Sebenarnya permasalahan ini dahulu juga dihadapi oleh negara maju seperti Amerika Serikat.

Menurut penelitian US National Ambulatory Medical Care Survey pada tahun 1989, setiap tahun sekitar 84% setiap tahun setiap anak mendapatkan antibiotika. Hasil lainnya didapatkan 47,9% resep pada anak usia 0-4 tahun terdapat antibiotika. Angka tersebut menurut perhitungan banyak ahli sebenarnya sudah cukup mencemaskan. Dalam tahun yang sama, juga ditemukan resistensi kuman yang cukup tinggi karena pemakaian antibiotika berlebihan tersebut.

Di Indonesia belum ada data resmi tentang pengguanaan antibiotika ini. Sehingga semua pihak saat ini tidak terlalu. Berdasarkan tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat serta fakta yang ditemui sehari-hari, tampaknya pengguanaan antibiotika di Indonesia baik jauh lebih banyak dan lebih mencemaskan.

Bahaya Penggunaan Antibiotika Irasional Pada Anak
Sebenarnya penggunaan antibiotika secara benar dan sesuai indikasi memang harus diberikan. Meskipun terdapat pertimbangan bahaya efek samping dan mahalnya biaya. Tetapi menjadi masalah yang mengkawatirkan, bila penggunaannnya berlebihan. Banyak kerugian yang terjadi bila pemberian antibiotika berlebihan tersebut tidak dikendalikan secara cepat dan tuntas.

Kerugian yang dihadapi adalah meningkatnya resistensi terhadap bakteri. Belum lagi perilaku tersebut berpotensi untuk meningkatkan biaya berobat. Harga obat antibiotika sangat mahal dan merupakan bagian terbesar dari biaya pengobatan.

Efek samping yang sering terjadi pada penggunaan antibiotika adalah gangguan beberapa organ tubuh. Apalagi bila diberikan kepada bayi dan anak-anak, karena sistem tubuh dan fungsi organ pada bayi dan anak-anak masih belum tumbuh sempurna. Apalagi anak beresiko paling sering mendapatkan antibiotika, karena lebih sering sakit akibat daya tahan tubuh lebih rentan. Bila dalam setahun anak mengalami 9 kali sakit, maka 9 kali 7 hari atau 64 hari anak mendapatkan antibiotika.

Gangguan organ tubuh yang bisa terjadi adalah gangguan saluran cerna, gangguan ginjal, gangguan fungsi hati, gangguan sumsum tulang, gangguan darah dan sebagainya. Akibat lainnya adalah reaksi alergi karena obat. Gangguan tersebut mulai dari yang ringan seperti ruam, gatal sampai dengan yang berat seperti pembengkakan bibir atau kelopak mata, sesak, hingga dapat mengancam jiwa atau reaksi anafilaksis.

Pemakaian antibiotika berlebihan atau irasional juga dapat membunuh kuman yang baik dan berguna yang ada didalam tubuh kita. Sehingga tempat yang semula ditempati oleh bakteri baik ini akan diisi oleh bakteri jahat atau oleh Namur atau disebut "superinfection". Pemberian antibiotika yang berlebihan akan menyebabkan bakteri-bakteri yang tidak terbunuh mengalami mutasi dan menjadi kuman yang resisten atau disebut "superbugs".

Jadi jenis bakteri yang awalnya dapat diobati dengan mudah dengan Antibiotika yang ringan, apabila antibiotikanya digunakan dengan irasional, maka bakteri tersebut mutasi dan menjadi kebal, sehingga memerlukan jenis antibiotika yang lebih kuat. Bila bakteri ini menyebar ke lingkungan sekitar suatu saat akan tercipta kondisi dimana tidak ada lagi jenis antibiotika yang dapat membunuh bakteri yang terus menerus bermutasi ini. Hal ini akan membuat kembali ke zaman sebelum antibiotika ditemukan. Pada zaman tersebut infeksi yang diakibatkan oleh bakteri tidak dapat diobati sehingga angka kematian akan drastis melonjak naik. Hal lain yang mungkin terjadi nantinya kebutuhan pemberian antibiotika dengan generasi lebih berat, dan menjadikan biaya pengobatan semakin meningkat karena semakin harganya mahal.

Indikasi Pemakaian Antibiotika
Indikasi yang tepat dan benar dalam penggunaan antibiotika pada anak adalah bila penyebab infeksi tersebut adalah bakteri. Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention) indikasi pemberian antibiotika adalah bila batuk dan pilek berkelanjutan selama lebih 10 14 hari.yang terjadi sepanjang hari (bukan hanya pada malam hari dan pagi hari).

Batuk malam dan pagi hari biasanya berkaitan dengan alergi atau bukan lagi dalam fase infeksi dan tidak perlu antibiotika Indikasi lain bila terdapat gejala infeksi sinusitis akut yang berat seperti panas > 39 C dengan cairan hidung purulen, nyeri, pembengkakan sekitar mata dan
wajah. Pilihan pertama pengobatan antibiotika untuk kasus ini cukup dengan pemberian Amoxicillin, Amoxicillinm atau Clavulanate. Bila dalam 2 – 3 hari membaik pengobatan dapat dilanjutkan selama 7 hari setelah keluhan membaik atau biasanya selama 10 – 14 hari.

Bila batuk dan pilek yang berkelanjutan yang terjadi hanya pada malam hari dan pagi hari (bukan sepanjang hari) biasanya berkaitan dengan alergi atau bukan lagi dalam fase infeksi dan tidak perlu antibiotika Indikasi lain bila terdapat gejala infeksi sinusitis akut yang berat seperti panas > 39 C dengan cairan hidung purulen, nyeri, bengkak di sekitar mata dan wajah. Pilihan pertama pengobatan antibiotika untuk kasus ini cukup dengan pemberian Amoxicillin, Amoxicillinm atau Clavulanate.

Bila dalam 2 – 3 hari membaik pengobatan dapat dilanjutkan selama 7 hari setelah keluhan membaik atau biasanya selama 10 – 14 hari. Indikasi lainnya adalah radang tenggorokan karena infeksi kuman streptokokus.

Penyakit ini pada umumnya menyerang anak berusia 7 tahun atau lebih. Pada anak usia 4 tahun hanya 15% yang mengalami radang tenggorokan karena kuman ini. Bila sakit batuk dan pilek timbul sepanjang hari (bukan hanya malam dan pagi hari) lebih dari 10-14 hari disertai cairan hidung mukopurulen (kuning atau hijau). Untuk mengetahui apakah ada infeksi bakteri biasanya dengan melakukan kultur yang membutuhkan beberapa hari untuk observasi. Apabila dicurigai adanya infeksi saluran kemih, dilakukan pemeriksaan sample urin dan kemudian di lakukan pemeriksaan kultur di rumah sakit. Setelah beberapa hari akan ketahuan bila ada infeksi bakteri berikut jenisnya dan sensitivitas terhadap jenis obatnya.

Penyakit yang lain yang harus mendapatkan antibiotika adalah infeksi saluran kemih dan penyakit tifus Untuk mengetahui apakah ada infeksi bakteri biasanya dengan melakukan kultur darah atau urine. Apabila dicurigai adanya infeksi saluran kemih, dilakukan pemeriksaan kulut curine. Setelah beberapa hari akan diketahui bila ada infeksi bakteri berikut jenis dan sensitivitas terhadap antibiotika. Untuk mengetahui penyakit tifus harus dilakukan pemeriksaan darah Widal dan kultur darah gal.

Anak usia di bawah 5 tahun yang mengalami infeksi virus sering mengalami overdiagnosis penyakit Tifus. Sering terjadi kesalahan persepsi dalam pembacaan hasil laboratorium. Infeksi virus dengan peningkatan sedkit pemeriksaan nilai widal sudah divonis gejala tifus dan dihantam dengan antibiotika.

Sebagian besar kasus penyakit infeksi pada anak penyebabnya adalah virus. Dengan kata lain seharusnya kemungkinan penggunaan antibiotika yang benar tidak besar atau mungkin hanya sekitar 10 – 15% penderita anak. Penyakit virus adalah penyakit yang termasuk "self limiting disease" atau penyakit yang sembuh sendiri dalam waktu 5 – 7 hari.

Sebagian besar penyakit infeksi diare, batuk, pilek dan panas penyebabnya adalah virus. Secara umum setiap anak akan mengalami 2 hingga 9 kali penyakit saluran napas karena virus. Sebaiknya jangan terlalu mudah mendiagnosis (overdiagnosis) sinusitis pada anak. Bila tidak terdapat komplikasi lainnya secara alamiah pilek, batuk dan pengeluaran cairan hidung akan menetap paling lama sampai 14 hari setelah gejala lainnya membaik.

Sebuah penelitian terhadap gejala pada 139 anak penderita pilek(flu) karena virus didapatkan bahwa pemberian antibiotik pada kelompok kontrol tidak memperbaiki cairan mucopurulent dari hidung. Antibiotika tidak efektif mengobati Infeksi saluran napas Atas dan tidak mencegah infeksi bakteri tumpangan. Sebagian besar infeksi Saluran napas Atas termasuk sinus paranasalis sangat jarana sekali terjadi komplikasi bakteri.

Siapa Yang Bertanggung Jawab
Dalam permasalahan penggunaan antibiotika yang berlebihan ini, pihak manakah yang bertanggung jawab untuk mengatasinya. Permasalahan ini tidak sesederhana seperti yang kita lihat. Banyak pihak yang berperanan dan terlibat dalam penggunaan antibiotika berlebihan ini. Pihak yang terlibat mulai dari penderita (orang tua penderita), dokter, rumah sakit, apotik, sales representatif, perusahaan farmasi dan pabrik obat.

Bila penggunaan antibiotika berlebihan lebih dikarenakan faktor dokter, maka orang tua sebagai penerima jasa dokter dalam keadaan posisi yang sulit. Tetapi orang tua penderita sebagai pihak pasien mempunyai hak untuk mendapatkan informasi sejelas-jelasnya rencana pengobatan, tujuan pengobatan dan akibat efek samping pengobatan tersebut Kalau perlu orang tua sedikit berdiskusi dengan cara bukan menggurui untuk peluang apakah boleh tidak diberi antibiótica.

Dilain pihak, orangtua juga sering sebagai faktor terjadinya penggunaan antibiotika yang berlebihan. Pendapat umum yang tidak benar terus berkembang, bahwa kalau tidak memakai antibiotika maka penyakitnya akan lama sembuhnya Tidak jarang penggunaan antibiótika adalah permintaan dari orang tua. Yang lebih mengkawatirkan saat ini beberapa orang tua dengan tanpa beban membeli sendiri antibiótika tersebut tanpa pertimbangan dokter. Antibiotika yang merupakan golongan obat terbatas, obat yang harus diresepkan oleh dokter. Tetapi runyamnya ternyata obat antibiotika tersebut mudah didapatkan di apotik atau di toko obat meskipun tanpa resep dokter.

Persoalan menjadi lebih rumit karena ternyata bisnis perdagangan antibiotika sangat menggiurkan. Pabrik obat, perusahaan farmasi, medical sales representative dan apotik sebagai pihak penyedia obat mempunyai banyak kepentingan. Antibiotika merupakan bisnis utama mereka, sehingga banyak strategi dan cara dilakukan. Dokter sebagai penentu penggunaan antibiotika ini, harus lebih bijak dan harus lebih mempertimbangkan latar belakang ke ilmiuannya. Sesuai sumpah dokter yang pernah diucapkan, apapun pertimbangan pengobatan semuanya adalah demi kepentingan penderita, bukan keperntingan lainnya. Peningkatan pengetahuan dan kemampuan secara berkala dan berkelanjutan dokter juga ikut berperanan dalam mengurangi perilaku penggunaan antibiótika yang berlebihan ini.

Departemen Kesehatan (Depkes), Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Ikatan dokter Indonesia (IDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Persatuan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) dan beberapa intitusi terkait lainnya harus bekerjasama dalam penanganannya. Pendidikan tentang bahaya dan indikasi pemakaian antibiotika yang benar terhadap masyarakat harus terus dilakukan melalui berbagai media yang ada. Penertiban penjualan obat antibiotika oleh apotik dan lebih khusus lagi toko obat harus terus dilakukan tanpa henti.

Organisasi profesi kedokteran harus terus berupaya mengevaluasi dan melakukan pemantauan lebih ketat tentang perilaku penggunaan antibiótika yang berlebihan ini terhadap anggotanya. Kalau perlu secara berkala dilakukan penelitian secara menyeluruh terhadap penggunaan antibitioka yang berlebihan ini. Sebaiknya praktek dan strategi promosi obat antibiotika yang tidak sehat juga harus menjadi perhatian. Bukan malah dimanfaatkan untuk kepentingan dokter, meskipun hanya demi kepentingan kegiatan ilmiah. PERSI sebagai wadah organisasi rumah sakit, juga berwenang memberikan pengawasan kepada anggotanya untuk terus melakukan evaluasi yang ketat terhadap formularium obat yang digunakan.

Di Amerika Serikat, karena upaya kampanye dan pendidikan terus menerus terhadap masyarakat dan dokter ternyata dapat menurunkan penggunaan antibiotika secara drastis. Proporsi anak usia 0 – 4 tahun yang mendapatkan antibiotika menuirun dari 47,9% tahun 1996 menjadi 38,1% tahun 2000. Jumlah rata-rata antibiótika yang diresepkan menurun, dari 47.9 1.42 peresepan per anak tahun 1996 menjadi 0.78 peresepan per anak tahun 2000. Rata-rata pengeluaran biaya juga dapat ditekan cukup banyak, padfa tahun 1996 sebesar $31.45 US menjadi $21.04 per anak tahun 2000.

Rekomendasi dan kampanye penyuluhan ke orangtua dan dokter yang telah dilakukan oleh kerjasama CDC (Centers for Disease Control and Prevention) dan AAP (American Academy of Pediatrics) memberikan pengertian yang benar tentang penggunaan antibiotika. Pilek, panas dan batuk adalah gejala dari Infeksi Pernapasan Atas yang disebabkan virus. Perubahan warna dahak dan ingus berubah menjadi kental kuning, berlendir dan kehijauan adalah merupakan perjalanan klinis Infeksi Saluran Napas Atas karena virus, bukan merupaklan indikasi antibiotika. Pemberian antibiotika tidak akan memperpendek perjalanan penyakit dan mencegah infeksi tumpangan bakteri

Upaya ini seharusnya menjadi contoh yang baik terhadap intitusi yang berwenang di Indonesia dalam mengatasi permasalahan penggunaan antibiotika ini. Melihat rumitnya permasalahan pemberian antibiotika yang irasinol di Indonesia tampaknya sangat sulit dipecahkan. Tetapi kita harus yakin dengan kemauan keras, niat yang tulus dan keterlibatan semua pihak maka permasalahan ini akan dapat terpecahkan. Jangan sampai terjadi, kita semua baru tersadar saat masalah sudah dalam keadaan yang sangat serius.





Monday, April 17, 2006

Air Putih Baik Bagi Kesehatan Jantung

Ingin turunkan risiko sakit jantung? Minum saja air putih. Mungkin ungkapan tersebut terbilang sangat sederhana, tapi begitulah hasil studi yang dilakukanpara peneliti dari Loma Linda University diCalifornia. Riset tersebut mengemukakan orang yang minum minimal lima gelas air perhari lebih jarang meninggal duniaakibat serangan jantung dibandingkan yang minum airkurang dari dua gelas setiap harinya.

Sebaliknya orang yang mengonsumsi minuman selain air putih berisiko meninggal akibat serangan jantung dibandingkan yang minum lebih sedikit. Analisis ini didasarkan pada studi yang melibatkan8.280 pria dan 12.017 wanita dengan kisaran usia 38tahun. Studi selama enam tahun yang dipimpin oleh Jacqueline Chan, DrPH bersama rekannya Synnove Knutsen, MD, PhD, ini mencatat kejadian dan perkembangan penyakit jantung koroner. Dari jumlahtersebut 246 responden meninggal akibat sakit jantung.

Hasil studi yang diterbitkan di American Journal of Epidemiology ini menyebutkan risiko serangan jantung pada responden yang minum lebih dari 5 gelas perhari berkurang sampai 41 persen. Sementara pada pria risiko yang mengonsumsi minuman lain termasuk teh, kopi, jus,susu dan alkohol tetap berisiko tinggi terkena serangan jantung.

Menurut Chan, air yang diminum akan diserap masuk kedalam aliran darah, hal ini bisa menurunkan ketebalan pembuluh darah, jadi risiko terkena serangan jantung yang dipicu bekuan darah pun akan berkurang.

Sebaliknya minuman lain akan mempertebal pembuluh darah, pasalnya setelah dicerna bahan ini akan mengandung konsentrasi yang sama dengan darah.

Berbeda halnya dengan aspirin dan alkohol yang bisamenurunkan risiko serangan jantung tapi disertai problem kesehatan lain, sementara air tergolong murah, mudah diperoleh dan tak membahayakan.

Sumber : (kl)

Saturday, April 15, 2006

Pubertas Mampu 'Menyulut' Kanker

Kanker pada kaum remaja ternyata kurang mendapatperhatian. Padahal menurut para ahli dari Universityof Manchester di Inggris, masa pertumbuhan dan pubertas bisa meningkatkan pertumbuhan sel-sel yang secara genetik memang memicu kanker. Rupanya, hormon dan beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dituding sebagai pendorong perkembangan kanker ini.

Presentasi ini disampaikan tim pimpinan ProfesorJillian Birch ini, dalam konferensi Teenage CancerTrust. Menurut tim, kanker tulang dan kanker tertentu pada indung telur dan testis paling banyak menyerang masa beranjak dewasa atau dewasa muda. Tim peneliti menyebutkan, pubertas dan infeksi juga diyakini mampu memicu kanker untuk semakin berkembang, khususnya pada individu yang ''berbakat'' kanker.

Memang jumlah pasien remaja yang menderita kanker terhitung jarang di Inggris. Jumlah mereka sekitar 1 persen dari seluruh kasus kanker. Namun jangan lupa, kanker ini ternyata penyebab nomor dua kematian pada remaja sedang penyebab pertamanya adalah kecelakaan.

Dengan mengetahui tipe kanker tertentu yang menyerang remaja dan dewasa muda, penelitian berharap dapat mengetahui penyebabnya. Para peneliti pun menelusuri kasus kanker pada 1195 hingga 2003. Ternyata 14 ribudi antara penderita berusia antara 14 hingga 24 tahun.Sedangkan kasus yang paling sering muncul padapenderita usia muda tersebut adalah:

1. Osteosarcoma dan Ewing sarcoma (keduanya tumor tulang).
2. Tumor sel reproduksi pada testis, indung telur, danotak.
3. Hodgkin's lymphoma --kanker kelenjar getah bening.
4. Sejumlah kanker jaringan lunak (namun jarang).

Tumor-tumor tersebut terdapat pada satu per tiga penderita. Sedangkan tiga per empat penderita osteosarcomas menunjukkan, bagian tubuh yang terkena umumnya tulang pada kaki, da 10 persen lainnya pada lengan. Menurut para peneliti, perubahan geneticpra-kanker muncul pada jaringan tulang saat penderita masih anak-anak. Pada masa pertumbuhan yang pesat, kerusakan genetic yang terjadi ternyata lebih parah, sehingga mampu mengubah sel tersebut bersifat kanker. (bbc/yyn )

Deteksi Dini Kanker Payudara

Nugratih tenang-tenang saja. Payudaranya yang sudah besar sebelah tidak mengganggu aktivitas keseharian ibu tiga anak ini. Maklum, dia tidak merasakan perubahan yang berarti dengan perbedaan kedua payudaranya itu. Tidak ada rasa sakit, kecuali besarnya yang berbeda.

Seiring dengan perjalanan waktu, pembesaran pada salah satu payudaranya kian jauh. Dia kemudian memeriksakanke rumah sakit. Dari situ diketahui, ia menderitakanker payudara.

"Memang sudah lama bengkak, tapi saya tidak menyang kakanker,'' dia berterus terang. Nugratih, boleh jadi, bukan satu-satunya wanita yang tidak menyadari telah terserang kanker payudara. Padahal, kanker payudarat ergolong penyakit yang serius. `'Frekuensinya 20persen dari seluruh penyakit kanker,'' dr Sutjipto, SpB (Onk) menuturkan dalam Lokakarya Kanker Payudara diJakarta, beberapa waktu lalu.

Dokter dari Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta inilalu mengungkapkan data dari World Health Organization(WHO). Data tahun 2003 itu menyebutkan, di Amerikaterdapat 180.000 kasus baru kanker payudara per tahun. Di Belanda ditemukan 91 kasus baru setiap 100.000 penduduk. Di Indonesia? Penyakit ini menduduki peringkat kedua setelah kanker mulut rahim.

Penderita kanker payudara di Indonesia, kata Sutjipto, umumnya datang ke rumah sakit dalam stadium lanjut. Jumlahnya cukup besar, sekitar 70 persen. Dia menyebutberbagai faktor menjadi pangkal penyebab. Misalnya, takut operasi, percaya pengobatan tradisional, tidakpercaya bahwa kanker payudara bisa disembuhkan, tidaksadar perlunya check-up payudara secara teratur, disamping faktor sosial dan ekonomi.

Risiko jika tidak menyusui

Sampai saat ini belum diketahui faktor penyebab timbulnya kanker payudara. Namun umumnya penyakit ini menyerang wanita. Kelompok wanita berisiko tinggi, menurut Sutjipto, antara lain usia di atas 30 tahun,salah satu keluarga menderita penyakit kankerpayudara, tidak menikah, menikah tapi tidak punya anak, melahirkan anak pertama sesudah usia 35 tahun,atau tidak pernah menyusui anak.

Ada sejumlah hal yang perlu dicurigai kemungkinan adanya kanker payudara pada wanita, terutama kelompok wanita dengan risiko tinggi. Misalnya, ada benjolan di payudara dan ada kista pada payudara disertai keluarcairan dari puting susu. Luka yang sulit sembuh disekitar payudara juga patut dicurigai adanya kankerpayudara.

Bagaimana kanker payudara bisa terjadi? Dalam berbagailitertur dijelaskan, bila pada suatu tempat di badan terdapat pertumbuhan sel-sel yang berlebihan, maka akan terjadi suatu benjolan atau tumor. Tumor inidapat bersifat jinak maupun ganas. Tumor yang ganasdisebut kanker. Tumor ganas dapat menyebar luas kebagian lain di seluruh tubuh untuk berkembang menjaditumor yang baru. Penyebaran ini disebut metastase.

Tumor ganas ada yang tumbuh cepat, ada yang lambat, seperti kanker payudara. Sel kanker payudara yangpertama dapat tumbuh menjadi tumor sebesar 1 cm dandapat menyebar melalui aliran darah ke seluruh tubuh. Tidak diketahui waktu penyebarannya, namun sel kankerini dapat bersembunyi di dalam tubuh selama bertahun-tahun tanpa diketahui. Sel itu bisa tiba-tibaaktif menjadi tumor ganas atau kanker.

Mencegah, tentu saja, lebih baik dari pada mengobati. Caranya? Dokter Sutjipto menyebut beberapa hal yangperlu diperhatikan untuk mencegah penyakit kanker payudara:

-Hindari kegemukan.
-Kurangi makan lemak.
-Usahakan banyak mengkonsumsi makanan yang mengandungvitamin A dan C.
-Jangan terlalu banyak makan makanan yang diasinkan dan diasap.
-Olahraga secara teratur.
-Check-up payudara sejak usia 30 tahun secara teratur.

Bagaimana pun, wanita dengan faktor risiko tinggi penting melakukan pemeriksaan berkala dengan memeriksakan ke dokter setiap menemukan kelainan padapayudara. Jangan terus dibiarkan hingga berlarut-larut. Pemeriksaan secara berkala itu pentingagar sel-sel kanker yang mulai tumbuh bisa cepat dicegah, sehingga tidak menyebar ke bagian tubuh yang lain. Membiarkan kelainan pada payudara bisa berakibatlebih jauh. Nugratih --yang datang memeriksakan payudaranya ke rumah sakit dalam keadaan membengkak--sudah membuktikan. Kanker payudara yang menyerang tubuhnya sudah stadiun lanjut, memaksa ia harusberbaring di rumah sakit untuk pengobatan.

Sementara itu menurut dr. Kunta Setiaji, SpB, SpBOnkdari SMF Bedah RS Dr Sardjito/FKU UGM, insidensi kanker payudara di Indonesia adalah 21 penderita baruper 100 ribu orang, sedangkan di Eropa insiden kanker payudara cukup tinggi yaitu 76 penderita baru per 100 ribu orang. Kanker payudara dibagi menjadi beberapa stadium:
- Stadium nol (ductal carcinoma in situ)
- Stadium I (benjolan/tumor berukuran di bawah 2sentimeter)
- Stadium II A (benjolan di payudara berukuran 2-5sentimeter)
- Stadium II B (selain benjolan di payudara berukuran2-5 sentimeter, di ketiak juga sudah teraba adabenjolan).
- Stadium III A(benjolan berukuran di atas 5centimeter).
- Stadium III B (selain ada benjolan di payudaraberukuran di atas 5 sentimeter, sudah ada borok dipayudara).
- Stadium IV (kanker sudah menyebar ke paru-paru, liver, tulang, kecuali rambut dan kuku).

Ikhtisar:
*Faktor penyebab timbulnya kanker payudara masih belum diketahui.
*Sel kanker payudara yang pertama dapat tumbuh menjadi tumor sebesar 1 cm dan dapat menyebar melalui aliran darah ke seluruh tubuh.
*Sel kanker dapat bersembunyi di dalam tubuh selama bertahun-tahun tanpa diketahui.(bur/nri )

Mengenali Stroke

So simple and it means a lot....

Sewaktu pesta barbeque, seorang teman terjatuh - dia meyakinkan semua orang yang datang kalau dia tidak apa2 (mereka menawarkan memanggil paramedik) dan hanya tersandung batu bata karena sepatu barunya. Mereka membantunya membersihkan diri dan mengambilkan piring makanan baru ? meski pun terlihat sedikit terguncang, Ingrid meneruskan menikmati sore itu.

Malamnya, suami Ingrid menelpon memberitahukan semua orang bahwa istrinya telah dibawa ke rumah sakit -(pukul 6 sore, Ingrid meninggal).Dia mendapat serangan stroke pada pesta barbeque. Kalau saja mereka tahu bagaimana mengenali tanda2 stroke mungkin Ingrid masih bersama kita hari ini.

Hanya membutuhkan satu menit untuk membaca ini-Seorang ahli syaraf mengatakan bahwa kalau dia bisa menolong seorang korban stroke dalam waktu 3 jam sejak serangan tersebut, dia bisa membalikkan pengaruh stroke.... secara total!

Dia mengatakan bahwa triknya adalah mengenali dan mendiagnosa stroke dalam waktu 3 jam sejak serangan, yang sebenarnya merupakan hal yang sulit.

MENGENALI STROKE

Kadang2 gejala stroke sulit dikenali. Sayangnya, kurangnya kewaspadaan dapat mendatangkan bencana. Korban stroke dapat menderita kerusakan otak sewaktu orang2 yang ada di sekitarnya pada saat kejadian gagal mengenali gejala2 stroke.

Sekarang banyak dokter mengatakan bahwa orang di sekitar korban dapat mengenali gejala stroke dengan menanyakan tiga pertanyaan sederhana ini:

1. Minta orang tersebut untuk TERSENYUM
2. Minta orang tersebut untuk MENGANGKAT KEDUA TANGANNYA
3. Minta orang tersebut untuk MENGUCAPKAN SEBUAH KALIMAT SEDERHANA (yang masuk akal), contoh: "Hari ini cerah." Blablabla....

Bila org tsb tidak bisa melakukan apa yg kita minta diatas atau salah satunya segera bawa ke Rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama selanjutnya.

Seorang kardiolog berkata kalau setiap orang yang mendapatkan berita ini menyampaikannya kembali ke 10 orang, kau bisa bertaruh bahwa setidaknya satu nyawa akan diselamatkan. Jadilah seorang sahabat dan bagikan artikel ini dengan sebanyak mungkin ke temanmu, kau bisa saja menyelamatkan nyawa mereka.

Monday, April 10, 2006

Vaksin MMR

Dengan Hormat,

Jujur saya dipusingkan dengan dua pendapat yang bertentangan tentang vaksin MMR. Sebagian berpendapat bahwa MMR pemicu Authisme sedangkan yang sebagian berpendapat sebaliknya.

Dua minggu yang lalu saya memberikan vaksin kepada anak saya yang berumur 4.5 th. Ketika melihat catatan kesehatan di buku, dokter anak kami kaget mengapa anak saya belum di berikan MMR. Saya agak berat menjawab walaupun sepatah kata yang keluar belum lengkap dokter yang bersangkutan telah memberikan saya ceramah panjang lebar dan dari nada bicaranya dan pandangan matanya memberikan isyarat bahwa dia sangat kesal dengan saya. Padahal belum lengkap kata-kata saya keluar dari mulut.

Pak Dokter memanggil saya KAMU. "Apa alasan KAMU ?". Meskipun sedikit risih tapi saya berusaha untuk sabar. Jadi sepanjang 20 menit itu habislah saya diceramahin. Jawaban pendek saya yang mengatakan bahwa kita tidak bisa menutup mata bahwa antara para dokter juga ada perbedaan pendapat berbuntut kepada cerita ttg siapa saja yang tidak setuju dengan Vaksin MMR termasuk menyebut seorang professor.

Di ujung pembicaraan saya hanya berkata "baiklah Dok saya akan belajar lagi soal ini maklum kedokteran bukan bidang saya namun Common Sense Logic saya bisa menerima kalau MMR bisa saja berpengaruh kepada sebagian kecil pasien. Di forum ini saya butuh masukan yang banyak soal MMR.


Terima Kasih.


Rudy Firmanto



Pak Rudy,

Baru saja saya coba search di Google tentang MMR vaccine. Banyak publikasi yang bermutu (dikeluarkan oleh Depkesnya Amerika, jurnal2 kedokteran ternama, ikatan dokter anak Amerika/AAP, dan berbagai sekolah kedokteran yang baik) yang membahas mengenai MMR dan autisme. Salah satunya ada website tentang keamanan vaksin (www.vaccinesafety.edu). Berikut saya coba copy headlines dari website tsb. Text lengkap dapat diakses dengan link dari website tsb.

MMR/MEASLES VACCINE

MMR Vaccination and Pervasive Developmental Disorders: no association. Smeeth, et al report that MMR vaccination is not associated with an increased risk of pervasive developmental disorders (PDDs). The authors studied 1294 affected children and 4469 controls in the General Practioners Database in the United Kingdom and "We have found no convincing evidence that MMR vaccination increases the risk of autism or other PPDs". (09-15-04) PubMed Abstract Lancet Institute of Medicine reports that MMR and thimerosal do not cause autism. The IOM committee concluded that the body of epidemiological evidence favors rejection of a causal relationship between the MMR vaccine and autism and between thimerosal-containing vaccines and autism. [link] May 17, 2004 Authors Retract Controversial Interpretation of 1998 Lancet Paper Linking MMR Vaccine to A New Syndrome of Bowel Disease and Autism. Statements from the authors and the Lancet editor. March 6, 2004

Investigations Reveal an Unreported Conflict of Interest and Problems With Reporting in Wakefield's 1998 Autism-MMR Study. Information on the investigation by The Lancet into problems with Andrew Wakefield's study. February 27, 2004.

Measles, Mumps, and rubella vaccination and bowel problems or developmental regression in children with autism: population study. This paper by Taylor et al in the [Feb 16 2003] BMJ adds to the growing body of evidence that show no involvement of MMR vaccine in the development of autism. The authors report on their investigation of 473 and conclude that their data shows neither a "new variant' form of MMR-associated autism nor evidence of MMR contributing to the onset of autism. BMJ 2003;324:393-6. PubMed Abstract BMJ MMR and autistic enterocolitis: consistent epidemiological failure to find an association. In a News & Commentary in Molecular Psychiatry [Feb 2003], Fombonne and Cook review a recent paper by Taylor et al on MMR and Autistic Enterocolitis. Fombonne and Cook review Taylor's paper as well as the hypothesis by Wakefield et al that speculated about a connection between MMR and autism and ask, "How many more well-powered epidemiological investigations ... will be necessary for this hypothesis to be completely discarded?". Molecular Psychiatry 2003;8:133-4

A Population-based study of Measles, Mumps and Rubella Vaccination and Autism. A Danish study provides strong evidence against a causal relationship between MMR vaccination and autism. Madsen et al. NEJM 2002;347(19):1477-82. PubMed Abstract NEJM

The risk of seizures after receipt of whole-cell pertussis or measles, mumps, and rubella vaccine. Barlow WE et al find no long-term adverse consequences from febrile seizures following administration of DTP and MMR vaccines. NEJM 2001;345(9):656-61. PubMed Abstract NEJM

Measles-Mumps-Rubella Vaccine and Autistic Spectrum Disorder: Report From the New Challenges in Childhood Immunizations Conference Convened in Oak Brook, Illinois, June 12-13, 2000. Pediatrics 2001;107(5). Halsey, Neal A.; Hyman, Susan L. The writers of this report reviewed over 1,000 references in the medical literature and determined that the available research does not support the hypothesis that MMR vaccine causes autism, autism spectrum disorders or inflammatory bowel disease. A complete copy of this report is available in the online version of Pediatrics at http://pediatrics.aappublications.org/cgi/content/abstract/107/5/e84.

PubMed Abstract Institute of Medicine (IOM) Committee Rejects Causal Relationship Between Measles-Mumps-Rubella Vaccine and Autism Spectrum Disorder At a public briefing on April 23, 2001 the Institute of Medicine's (IOM) Committee on Immunization Safety Review released a report in which they conclude that the evidence favors rejection of a causal relationship between the measles-mumps-rubella (MMR) vaccine and autism spectrum disorder, commonly known as autism.

The full text of the report is available at http://www.iom.edu/report.asp?id=4715

Evidence shows genetics, not MMR vaccine, determines autism (AAP News December 1999) by Charles G. Prober, MD, FAAP.

No evidence for measles, mumps, and rubella vaccine-associated inflammatory bowel disease or autism in a 14-year prospective study. (Lancet 1998;351:1327-8) (5-02-98) This Finnish study shows details of the 31 children who developed gastrointestinal symptoms after approximately three million were vaccinated. Dr. Peltola et al, after more than 10 years following adverse events associated with MMR vaccine, found no data showing an association between MMR vaccine and developmental disorders or inflammatory bowel disease.



Mungkin sebelum mempercayai suatu pendapat, ada baiknya kita belajar banyak terlebih dahulu. Jangan percaya publikasi yang tidak jelas atau kurang dapat dipertanggungjawabkan. Pilihan imunisasi ada di tangan orangtua, dokter hanya mengarahkan. Bagaimana pun juga, imunisasi itu perlu persetujuan orangtua (informed consent), termasuk menyetujui risiko2 (bila ada) yang mungkin terjadi akibat imunisasi. Kedokteran memang mungkin bukan bidang anda, tapi sebagai konsumen yang baik, tentu anda punya rasa ingin tahu agar bisa berdiskusi dengan efektif dengan dokter anda sehingga hasil pengobatan dapat optimal.

Semoga membantu.


Endah


Pak Rudy, sebenarnya dukun anak dikau nggak perlu gitu sewotnya sama dikau selaku ortu anak, soal jadwal imunisasi on schedule itu kan masalah hasil study epidemiologis semata. Kalo anak dikau belon di vaksin, kan tinggal diusulkan untuk dilakukan semata. Mengajak konflik dengan ortu anak nggak ada manfaatnya :).

eddyJP
Personal ID: eddyjp@cbn.net.id

Ya begitulah Pak...

Kalau sebagian dokter "professor S " yang disebut dokter saya juga berpendapat bahwa ada pengaruhnya,...apalagi saya yang gak punya background kedokteran.

Anyway saya akan banyak belajar masalah ini..

RF

Saturday, April 8, 2006

Mohon Pencerahannya

Dear All Mohon maaf , saya calon bapak baru yang awam Mohon Penceraham Pembaca Kl orang Hamil muda sekitar 2 bulan. Boleh tidak bepergian dengan naik motor........? Ada yang bilang tidak boleh naik motor.dan ada juga yang memperbolehkan nya. Karena ketidak tahuan saya tentang hal tersebut berefek Silahturahmi kepada Mertua Yang jaraknya CIGANJUR - KEBAYORAN Sudah tidk terlaksna. Karena Ada perasaan takut dan khawatir terhadap kandungan istri saya jika naik motor kena goncangan-2 Mohon pencerahan neters semuanya Salam tonce

Sharing ya Pak,

Trisemester I kehamilan saya dulu beberapa kali naik motor dan alhamdulillah ndak ada masalah Pak. Boleh dibilang selama hamil, saya termasuk yg ndablek dan kl temen2 blg sih "hamil kebo" he he he ...

Tapi kl diliat dr pengalaman beberapa teman2 saya, beberapa dr mereka tdk cukup kuat utk naik motor pada dan selama masa kehamilan ... Entah itu karna rahim yg lemah atau disebabkan hal lainnya ...

Saran saya, coba bpk periksakan ke DSOG dan mintai pendapat blio, apakah kondisi kehamilan Ibu memungkinkan untuk naik motor? Dan kl memang jarak yg ditempuh cukup jauh (Ciganjur - Kebayoran jauhhhhhhh lho pak), meskipun secara fisik kita kuat dan kehamilan pun nda ada masalah, menurut saya cukup beresiko lho :-) ... Kalaupun memang ndak bisa naik kendaraan umum lainnya (mungkin karna repot ataupun Ibu ndak kuat karna hamil muda), ya acara silahturahmi di tunda dulu sampai kondisi Ibu memungkinkan dan saya yakin mertua Bpk pasti memaklumi keadaannya ...

Kl buat saya sih, yang penting niat baik kita utk bersilahturahmi itu sdh ada di dalam hati dan terhambat karena keadaan diluar kuasa kita, Insya Allah niat baik itu sdh dicatat dan di ketahui oleh Allah SWT ... Saya yakin, semua hal yang baik akan berbuah kebaikan juga :-) ...



salam,
Lia

*maaf kl ada yg krg berkenan*