Tuesday, August 29, 2006

lengan terjepit pintu

Dear milliser dan dokter,

Beberapa minggu yg lalu lengan bagian atas anak saya ( 4thn ) tanpa sengaja dijepit pintu oleh saudara sepupunya. Pada waktu kejadian lengan anak saya itu lebam biru dan membentuk lingkaran oval merah dan langsung saya oleskan trombohop salep. Dan ada yang menyarankan dikasih arak yg sdh direndam obat dan saya oleskan juga, dan trombohop tidak saya oleskan lagi. Ternyata 2 hari kemarin saya perhatikan bekas lebam tersebut yg berbentuk lingkaran oval membengkak dan bila disentuh sakit.

Saya konsultasi dengan adik saya yang kebetulan dokter, katanya itu merupakan kelenjar yang meradang dan sebaiknya pemberian trombohop dihentikan saja krn tdk memberikan efek lg. Dan dia menganjurkan sebaiknya dikompres air hangat saja biar bengkaknya bisa menghilang.

Adakah disini ada yang pernah mengalami hal seperti kejadian yg menimpa anak saya ini? Karena saya sangat kawatir dan takut berkembang menjadi penyakit lain. Mohon saran dari dokter dan sahring dari teman2.

Terimakasih

Salam,

Janni

__,_._,___

Tuesday, August 22, 2006

kristal urin


Dear Netter,

Anak saya laki2 usia 2 tahun 8 bulan sudah hampir 5 hari ini kesakitan saat buang air kecil, terutama saat pertama kali di pagi hari. Saya sudah periksa lab urinnya dan positif ada kristal Ca Carbonat dan Ca Oxalat.

Kalau diperhatikan sehari-hari si kecil minum air putihnya sedikit sekali. Sementara ini saya hanya disarankan untuk memberi si kecil minum lebih banyak, tapi sulit sekali untuk membujuknya. Apakah ada di antara rekan yang pernah mengalami hal serupa? Sekiranya saya ingin berkonsultasi lebih lanjut, kepada dr spesialis apakah sebaiknya saya berkonsultasi?

Terima kasih,
Shanty


Bisa diperiksakan ke dokter spesialis anak konsultan nefrologi (ginjal). Yang saya tau di RSCM dan Harapan Kita ada. Yang di RSCM antara lain Prof Husein Alatas, SpA(K), Prof Taralan Tambunan SpA(K), dr. Partini P Trihono, SpA(K), dan dr. Sudung P SpA(K).

Selain di RSCM (pagi), juga praktek sore di bbrp RS swasta (maaf, tidak hafal, seingat saya Prof Husein di RSIA Evasari dan dr. Partini di Hermina Depok. Bisa dicek di www.idai.or.
id).

Endah


Tanya: UTI pada baby & MCU

Hi All,

Sekitar akhir April 2006 lalu, bayi saya (baby boy) terkena demam, dan akhirnya setelah diinvistivigasi oleh dokter, bayi kami dinyatakan terkena UTI. Kami merasa kecolongan karena dia terkena UTI. Akhirnya bayi kami dirawat empat hari di RS, dan setelah pulang masih diharuskan memakan antibiotik. Dan kami masih dischedule untuk melakukan konsultasi ke dokter untuk USG (kidney) & MCU.

Hasil USG untuk kidney tiga minggu lalu dinyatakan bagus. Bulan ini bayi kami berusia 10 bulan. Dan dokter menyarankan melakukan pemeriksaan lanjutan MCU (Micturating cysto-urethrogram) untuk memastikan ada atau tidaknya reflux.
Karena itu saya mohon saran dan sharenya buat mereka yang pernah bayinya pernah mendapat MCU. Bila kita ingin MCU dilakukan, apakah yang perlu dipersiapkan dan apakah efek sampingnya? Mohon share/saran apa saja yang sekiranya perlu kami ketahui tentang dilakukannya MCU ini. Dan adakah alternatif lain yang bisa dilakukan selain MCU?

Ada satu lagi istilah scan yang saya coba baca di internet, yaitu DMSA scan. Apakah itu DMSA scan? Apakah setelah MCU nantinya harus dilakukan juga DMSA scan?

Terima kasih banyak sebelumnya buat sarannya.

Salam,
Hendi TS

UTI itu = urinary tract infection atau infeksi saluran kemih (ISK). Biasanya dibuktikan dengan ditemukannya kuman dalam jumlah tertentu dalam kultur/biakan urin. Jumlah kuman sebagai batas ISK ditentukan dengan carapengambilan sampel/bahan urin.

Pada bayi < 1 tahun dengan ISK, ada penelitian yang menemukan angka kejadian kelainan anatomi saluran kemih sampai sebesar 50% (dalam hal ini yang tersering adalah vesicoureteral reflux = VUR, yang berarti ada aliran balik dari kandung kemih ke ureter atau pipa penghubung ginjal dengan kandung kemih). Adanya kelainan anatomi ini harus dicari, karena dapat menyebabkan ISK berulang. Untuk itu, pada bayi <1 tahun, selain USG ginjal & sal kemih, perlu dilakukan MCU (= micturating cystourethrogram) untuk mencari adanya VUR tadi. MCU itu prosedur radiologi (jadi risikonya ya anak terkena radiasi) dengan memasukkan zat kontras melalui saluran kemih anak.

Untuk persiapan yang perlu dilakukan, hubungi bag. radiologi tempat akan dilakukan. Umumnya dilakukan jika hasil biakan kuman di urin setelah pengobatan hasilnya negatif.

DMSA scan itu untuk mendeteksi adanya parut ginjal akibat infeksi ginjal dan sekalian menilai fungsi ginjal. ISK yang tidak diobati dengan baik atau ISK berulang dapat menyebabkan jaringan ginjal berparut dan mempengaruhi fungsi ginjal. Biasanya DMSA scan merupakan pemeriksaan tahap lanjutan jika hasil USG dan MCU ada kelainan.

Semoga hasil pemeriksaan anak bapak normal.

Endah

__,_._,___

Friday, August 18, 2006

Benjolan di gusi (need information)


Dear Netter,
Saya mau tanya, di gusi anak saya (cowok umur 4 tahun) ada semacam benjolan (mirip kaya jerawat tapi ngga ada mata letaknya diatas gigi depan). Tapi dipencet ngga sakit. Dan sudah hampir 1 minggu. Saya pikir tadinya panas dalam. Sekarang kok kaya ada nanahnya. Apakah ada rekan yang pernah mengalaminya?


Need your input.

thanks

Papanya Matthew


sharing aja pak .....
anak saya Reinardi (3 tahun) juga pernah mengalami hal seperti itu. Kemudian saya bawa dia ke dokter gigi, ternyata gigi nya ada lubang dan bengkak di gusi itu akibat dari sisa-sisa makanan yang masuk dan membusuk ke dalam gigi yang berlubang tsb.

salam
ayni
mamiraniaamareinardi



Best Regards,
Ayni Hadi

Wednesday, August 9, 2006

menghilangkan kebelangan


At 04:35 PM 8/7/2006, a.wahyu wrote: dear milister,anak saya yg berumur 1 thn pipinya ada sedikit belang (seperti panu) yang menurut "orang tua" anak saya terkena asi ibunya sewaktu menyusui. apakah ada cara/obat untuk menetralisir kebelangan itu ? terima kasih sebelumnya
rgds
Yth. Pak Wahyu...

Berdasarkan 'anjuran' orang jaman dulu juga (orang tua dan kakek-nenek saya) coba dikompres dengan potongan ketimun yang sudah dibersihkan (tidak ada getahnya) Saya pribadi berlum pernah membuktikan hal ini. Entahlah, mungkin di milist ini ada dokter/netter yang tahu obat-obat yang lebih moderen. Tetapi menurut hemat saya, selama "belang" itu tidak mengganggu aktifitas/kesehatan Dek Shafa, tidak usah terlalu dirisaukan.

Semoga semakin besar pertumbuhan Dek Shafa "belang" itu akan hilang/tersamar. Yang paling penting jangan sembarangan menggunakan obat, karena kulit bayi sangat sensitif...

Semoga menenangkan.
..
Salam buat Dek Shafa...
Ayah Lintang....


Monday, August 7, 2006

BUKTI ILMIAH TERBARU TENTANG MANFAAT ASI

Bayi-bayi yang disusui oleh ibunya akan tenang dan tidak mudah gelisah untuk waktu yang lama. Bahkan setelah mereka disapih mereka lebih kuat menghadapi situasi yang bisa membuat stres, misalnya perceraian orangtuanya. Demikian bukti ilmiah terbaru tentang manfaat ASI bagi bayi yang dipublikasikan dalam jurnal Archives of Disease in Childhood.

"Bayi yang disusui, tidak terlalu terpengaruh oleh perceraian atau perpisahan orangtuanya, mereka juga tidak mudah gelisah dan cemas," kata Dr Scott Montgomery, ahli epidemiologi di Karolinska Institute Swedia, seperti dikutip reuters.

ASI mengandung banyak nutrisi, hormon, enzim, untuk pertumbuhan dan kekebalan tubuh yang diturunkan ibunya ke bayi. Penelitian tersebut juga menunjukkan ASI mampu mengurangi infeksi, penyakit pernapasan dan diare pada bayi. Ibu yang menyusui bayinya juga bisa terhindar dari pendarahan setelah melahirkan. Montgomery dan timnya meneliti bagaimana bayi berusia 10 tahun yang
diberi ASI dan yang diberi susu formula menghadapi stres akibat masalah perkawinan orangtuanya.

Sekitar 9000 bayi menjadi responden penelitian ini. Mereka dimonitor sejak lahir sampai masuk sekolah. Guru-guru di sekolah juga ditanyai tentang tingkat kegelisahan anak-anak tersebut dalam skala 0-50. Ternyata anak yang dulunya mendapat ASI bisa menghadapi masalah dan stres lebih baik dibandingkan yang tidak mendapat ASI. Tetapi para peneliti belum mengetahui kaitan antara ASI dengan tingkat kegelisahan. Menurut dugaan sementara, anak-anak yang disusui tidak mudah gelisah karena saat disusui mereka merasa mendapat kasih sayang orangtuanya, pelukan dan dekapan ibu saat menyusui juga menenangkan bayi. Selain itu menyusui juga berpengaruh terhadap perkembangan tubuh dalam merespon stres.
"Semakin kita pelajari tentang ASI, semakin banyak manfaat yang kita temukan. Menyusui bisa disebut sebagai salah satu hal penting dalam perkembangan manusia," kata Montgomery.

Bulan Agustus telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai bulan ASI Nasional. Sayangnya menurut data yang dikeluarkan Unicef hanya 14 persen bayi di Indonesia yang disusui secara esklusif oleh ibunya hingga usia 4 bulan.