Friday, April 9, 2010

Erythromelalgia

DEFINISI
Erythromelalgia adalah sindrom langka dimana arterioles pada kulit membesar secara bertahap, menyebabkan rasa terbakar, membuat kulit terasa panas, dan membuat kaki dan, seringkali, tangan menjadi merah.


PENYEBAB
Biasanya, penyebab erythromelalgia tidak diketahui. Pada beberapa kasus, gangguan tersebut cenderung dimulai ketika seseorang berumur 20an atau lebih. Bentuk turunan langka pada erythromelalgia dimulai waktu lahir atau selama masa kanak-kanak. Biasanya jarang, gangguan berhubungan pada penggunaan beberapa obat-obatan, seperti nifedifine (sebuah anti hipertensi) atau bromocriptine (sebuah obat untuk mengobati penyakit Parkinson), tekanan darah tinggi, kekurangan darah, diabetes mellitus, systemic lupus erythematosus (lupus), rematik tulang, lichen sclerosus, gout, gangguan tulang belakang, atau multiple scelerosis.

Erythromelalgia biasanya terjadi 2 sampai 3 tahun sebelum gangguan yang mendasari terdiagnosa.


GEJALA
Gejala-gejalanya termasuk rasa terbakar pada kaki atau tangan, yang terasa panas dan kelihatan merah. Serangan biasanya timbul dengan suhu lingkungan lebih dari 84ºF (kira-kira lebih dari 29ºC). Gejala-gejalanya bisa tetap ringan untuk beberapa tahun atau bisa berlangsung dan menjadi benar-benar tidak mampu.


DIAGNOSA
Diagnosa berdasarkan pada gejala-gejala dan meningkatnya suhu kulit. Pemeriksaan, seperti penghitungan sel darah, biasanya dilakukan untuk membantu mengidentifikasi sebuah kasus.


PENGOBATAN
Pengobatan termasuk istirahat, mengangkat kaki atau tangan, dan mengoleskan kompres dingin pada kaki atau tangan atau merendamnya di dalam air dingin. Cara-cara ini kadangkala menghilangkan gejala dan mencegah serangan. Jika tidak ada gangguan yang dikenali, aspirin atau gabapetin bisa menghilangkan gejala-gejala. Meskipun begitu, aspirin tidak dapat menghilangkan gejala-gejala untuk bentuk yang dimulai sejak lahir atau selama masa kanak-kanak. Jika gangguan yang mendasari dikenali, mengobati gangguan tersebut bisa menghilangkan gejala-gejala.

No comments:

Post a Comment