Monday, August 4, 2008

Ketindisan Saat Tidur

Apakah sahabat-sahabat pernah mengalami ketindihan saat tidur ?
Saya dulu pernah mengalami ketindihan beberapa kali, terakhir kalinya saya ingat, sekitar jam 5 sore, saat itu ngantuk sekali (habis begadang sampai pagi) langsung tidur. Beberapa jam kemudian saya mengalami ketindihan, badan terasa berat, jangankan tangan, jari saja tidak bisa gerakkan. Kemudian saat itu saya berusaha melawan (kayak mau berkelahi saja nih), saya ingat tuhan dan bismillah (saya seorang Muslim), secara refleks tangan saya memukul kedepan dan berhasil sadar sepenuhnya, terasa badan keringat semuanya.

Dari pengalaman itu, saya mengira karena saya diganggu setan atau jin. Namun anggapan itu sirna, setelah saya membaca beberapa artikel menerangkan bahwa ketindihan adalah
[+] Ketidakmampuan menggerakkan tubuh dan otot saat tidur atau terjaga dari tidur.
[+] Kadangkala disertai halusinasi dan kejadian seperti mimpi.
[+] Kadangkala terjadi beberapa kali atau berulangkali dalam satu periode tidur.

Menurut para ahli sendiri menerangkan bahwa :
[+] Beberapa orang yang memiilki kebiasaan tidur tidak teratur seringkali mengalami ”Sleep Paralysis”.
[+] Sebuah study menunjukkan bahwa 35% orang yang biasa mengalami ketindisan juga kadangkala mengalami kepanikan saat bangun tidur atau terjaga baik akibat mimpi ataupun kebisingan.
[+] 16% orang yang biasa mengalami ketindisan juga terbukti mudah panik. (presentasenya tidak cukup kuat untuk dihubungkan memang…)
Banyak juga anggapan masyarakat bahwa ketindisan itu karena :
[+] Gangguan jin
[+] Sirkulasi darah yang tidak teratur akibat salah posisi dalam tidur. Biasa ini dialami kalau tidur dalam keadaan telungkup atau terlentang
[+] Kurang ventilasinya, pintu dan jendela kamar yang tidak mempunyai ventilasi udara.
ada laba-laba berjumlah kaki ganjil yang juga menempati kamar tidur kita
[+] Pekerjaan usil tukang sihir.

Sebenarnya Ketindihan itu apa yah ?
Ketindihan atau paralysis nocturna yang dalam bahasa kedokterannya disebut Sleep Paralysis adalah kelumpuhan tidur non-REM. Pada kondisi REM secara otomatis tubuh akan menonaktifkan seluruh otot tubuh demi keamanan. Bila tidak, bisa-bisa kita melakukan apa pun yang muncul dalam mimpi, persis seperti pengidap penyimpangan perilaku tidur fase REM. Biasanya, otot kembali aktif saat bangun tidur - sayangnya, kadang-kadang terlambat. Keterlambatan ini begitu singkat sehingga kita tidak menyadari atau mengamatinya. Namun, bila keterlambatan itu berlangsung cukup lama, lebih dari semenit, alarm kesadaran keburu memberi tahu bahwa kita tidak dapat bergerak. Sedangkan mengenai sensasi dada tertindih, sebuah teori menghubungkannya dengan refleks menyelam - kemampuan mamalia air untuk memperlambat napas dan denyut jantung agar dapat menyelam lebih lama. Diduga, dahulu kala manusia pernah memiliki kemampuan ini, sehingga meski lewat evolusi manusia telah kehilangan kemampuan ini, sisa-sisanya masih tertinggal dalam kode genetik manusia sekarang. Dengan asumsi itu, diperkirakan refleks menyelam ini sewaktu-waktu muncul dalam kondisi tidur pulas tanpa mimpi. Manifestasinya, sistem pendukung perlindungan tubuh ditekan, sehingga mengakibatkan terjadinya sensasi ketindihan dan kesulitan bernapas - ditambah rasa takut dan panik. Mungkin ini serupa dengan efek yang menyertai serangan jantung. Refleks menyelam itu juga diduga sebagai penyebab sindrom kematian mendadak pada bayi, dan pemicu sentakan myoclonik; tiba-tiba terjaga seketika dari tidur lelap karena merasa tersandung atau terpeleset. Sesungguhnya, sentakan ini disebabkan oleh arus listrik besar yang dikirim oleh otak ke otot sebagai bagian dari mekanisme penyelamatan diri. Otak mengejutkan tubuh agar kembali beraksi normal, karena pernapasan dan peredaran darah terlalu lambat.

Apakah Berbahaya?
Ketindihan awalnya seringkali dihubungkan dengan ”narcolepsy”. Kondisi neurologik dimana seseorang tidak mampu mengontrol tubuhnya saat tidur dan kadangkala bergerak dengan sendirinya. Akan tetapi kemudian muncul klaim bahwa Ketindihan juga terjadi pada orang yang tidak memiliki kasus ”narcolepsy”. Walaupun sebagian orang merasa khawatir dan takut saat kejadian, namun menurut para Ahli hal ini tidaklah membahayakan.

Bagaimana mencegahnya ?
Pencegahan ketindihan dapat dimulai dengan mengatur pola tidur yang sehat, antara lain :
[+] Tidur yang cukup, tidak berlebihan.
[+] Hindari tidur di waktu pagi dan sore.
[+] Olahraga teratur (hindari waktu olahraga yang berdekatan dengan waktu tidur)
[+] Kurangi stress
[+] Tidur dengan waktu yang teratur.

Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Berbagai Sumber.

No comments:

Post a Comment