Saturday, May 17, 2008

Teh Memperlambat Kerusakan Sel Otak

Para ilmuwan menemukan catechin, senyawa alami teh, yang melindungi sel-sel otak dari pembentukan protein yang merusak selama bertahun-tahun dan menjaga kemampuan kognitif otak.
Teh memang sudah sejak lama dikenal berkhasiat untuk menjaga kesehatan. Menurut berbagai penelitian, setidaknya terdapat 450 senyawa dalam teh mulai dari kafein, berbagai jenis antioksidan, dan vitamin yang diketahui bermanfaat bagi tubuh.
Telah banyak bukti penelitian yang mengungkapkan betapa kebiasaan meminum teh akan membuat seseorang tetap sehat dan bugar. Salah satunya adalah riset terbaru yang dilakukan para ilmuwan asal Singapura. Selama empat tahun melakukan penelitian, para ilmuwan itu mengambil kesimpulan bahwa secangkir teh baik untuk otak karena memperlambat kerusakan sel dan menjaga daya ingat tetap tajam di usia tua. Penelitian ini semakin menambah panjang daftar manfaat teh.
”Setiap jenis teh akan menghasilkan manfaat yang sama,” ujar Prof Ng Tze Pin dari Departemen Obat Untuk Kesehatan Jiwa Universitas Nasional Singapura kepada The Sunday Times, seperti dilansir BBC News, Ahad (13/4).
Para ilmuwan itu menemukan catechin, senyawa alami teh, yang melindungi sel-sel otak dari pembentukan protein yang merusak selama bertahun-tahun dan menjaga kemampuan kognitif otak. ”Teh itu murah, tidak beracun, dan dikonsumsi masyarakat luas,” cetus Tze Pin.
Menurut para ilmuwan tersebut, kafein dalam teh, berbeda dengan yang terdapat dalam kopi, karena mengandung protein alami theanine. Zat ini mampu melawan efek samping dari kafein seperti peningkatan tekanan darah, sakit kepala, dan kelelahan.
Laporan itu menyebutkan, kerusakan sel otak disebabkan oleh kombinasi hilangnya sel saraf, pengaruh gen, stroke ringan, dan peningkatan kadar protein yang merusak. Terkadang, menggiring penderita pada demensia (penyakit gangguan fungsi kognitif akibat kerusakan di otak karena faktor usia atau penyakit serius lainnya).
Kesimpulan tersebut diperoleh setelah tim ilmuwan mempelajari kebiasaan minum teh dari 2.501 orang Cina berusia 55 tahun ke atas dari September 2003 hingga Desember 2005 silam. Kesehatan pasien, jangka waktu pengamatan, bahasa yang digunakan, dan kemampuan spasial para responden diamati. Kebiasaan minum teh mereka juga dimonitor. Sekitar 38 persen dari para responden itu ternyata tidak minum teh. Sebanyak 29 persen minum hanya satu jenis teh dan sisanya minum aneka jenis teh.
Dua pertiga dari para peminum teh menjaga nilainya dalam tes daya ingat dua tahun kemudian. Di antara para responden yang bukan peminum teh, 35 persen terlihat mengalami penurunan nilai rata-rata dua poin, yang menunjukkan data penurunan kognitif.
Teh, simpul penelitian itu, adalah faktor istimewa yang menjaga sel otak tetap sehat. Namun, hal itu tidak dapat tercipta hanya dengan hanya minum teh. ”Itu masih memerlukan sebuah kebiasaan baik seumur hidup serta diet yang seimbang,” tegas Tze Pin.
Sebelumnya, para ahli dari Universitas Dundee, Skotlandia, melalui hasil penelitian terbaru mengindikasikan, meminum teh juga dapat dijadikan salah satu cara mencegah penyakit diabetes. Para peneliti Skotlandia itu berhasil menemukan sejenis senyawa terkandung dalam teh yang memiliki potensi besar mengatasi penyakit diabetes tipe 2, atau jenis diabetes yang paling banyak diderita saat ini. Menurut mereka, senyawa khusus ini mampu berperan seperti halnya insulin dalam tubuh.
Ahli dari Universitas Dundee dipimpin oleh Dr Graham Rena bersama tim dari Crop Research Institute ini mengungkapkan bahwa senyawa dalam teh hitam yang disebut theaflavin dan thearubigin dapat meniru fungsi insulin dalam tubuh.
Tak hanya itu, riset terbaru di Prancis juga menyimpulkan bahwa teh sangat bermanfaat menjaga kesehatan pembuluh darah dan jantung, khususnya bagi para wanita.
Dr Mahmoud Zureik dan koleganya dari Riset Medis Institut Nasional Prancis, melaporkan temuan bahwa wanita dewasa yang meminum teh akan memperoleh proteksi dari risiko pembentukan plak dalam pembuluh arteri pada leher. Sehingga, kecil kemungkinannya mengidap penyakit stroke dan jantung. Agaknya, manfaat teh tak ada habisnya untuk dijadikan bahan penelitian di berbagai belahan dunia.
Ikhtisar:
- Kerusakan sel otak disebabkan oleh kombinasi hilangnya sel saraf, pengaruh gen, stroke ringan, dan peningkatan kadar protein yang merusak.
- Senyawa dalam teh hitam yang disebut theaflavin dan thearubigin dapat meniru fungsi insulin dalam tubuh.
Sumber: www.republika.co.id

No comments:

Post a Comment