Saturday, May 28, 2011

Angin Duduk = Sindrom Jantung Koroner Akut

Banyak diantara kita yang sudah mengenal
istilah ini, tapi banyak juga yang belum tahu
jenis penyakit apakah angin duduk ini.
Angin Duduk sama dengan Sindrom Jantung
Koroner Akut Hanya dalam 15 menit sampai
30 menit, orang yang terserang angin duduk
bisa meninggal. Padahal, penderita,
sebelumnya terlihat sehat-sehat saja.
Dunia kedokteran selama dua tahun terakhir
berhasil mengidentifikasi istilah baru
penyakit jantung yang akrab disebut angin
duduk. Ternyata, penyakit ini tak sekedar
masuk angin berat, tetapi identik dengan
sindrom serangan jantung koroner akut
(SSJKA). Teridentifikasinya istilah ini,
menurut Guru Besar Bidang Ilmu Penyakit
Dalam FKUI, Prof DR dr Teguh Santoso.SpPD,
di Jakarta, pekan lalu. Menandai sebuah
koreksi besar terhadap mitos yang
berkembang di masyarakat selama ini.
Bahwa masuk angin hebat itu adalah
penyakit yang berbahaya, bahkan bisa
menimbulkan kematian hanya dalam waktu
15 hingga 30 menit sejak serangan pertama.
Jadi kata Teguh lagi, jika Anda tiba-tiba
merasa nyeri dada, sebaiknya tidak
melakukan aktivitas fisik apapun termasuk
berhubungan seks.
Segeralah pergi ke rumah sakit yang
menyediakan fasilitas penanganan gawat
darurat jantung. Ingat. Tidak boleh lebih dari
15 menit setelah serangan nyeri pertama.
Sindrom serangan jantung koroner akut
merupakan penemuan terbaru akhir abad ini
pada bidang penyakit jantung. Anehnya,
gejala penyakit ini banyak disikapi
masyarakat dengan tindakan yang salah.
Misalnya, penderita dikerok, diberi minuman
air panas, atau diberi ramu-ramuan untuk
mengeluarkan angin. Padahal, penderita bisa
meninggal mendadak tanpa ada tanda-tanda
sakit
Gejalanya:
Muncul keluhan nyeri ditengah dada, seperti :
- Ditekan
- Diremas-remas, menjalar ke leher, lengan
kiri dan kanan, serta ulu hati.
- Rasa terbakar dengan sesak napas dan
keringat dingin.
Keluhan nyeri ini bisa merambat ke kedua
rahang gigi kanan atau kiri, bahu, serta
punggung. Lebih spesifik, ada juga yang
disertai kembung pada ulu hati seperti masuk
angin atau maag.
Sumber masalah sesungguhnya terletak
pada penyempitan pembuluh darah jantung
(vasokonstriksi) . Penyempitan ini
diakibatkan oleh empat hal:
- Pertama, adanya timbunan-lemak
(aterosklerosis) dalam pembuluh darah
akibat konsumsi
kolesterol tinggi.
- Kedua, sumbatan (trombosis) oleh sel beku
darah (trombus);
- Ketiga, Vasokonstriksi atau penyempitan
pembuluh.darah akibat kejang yang terus
menerus.
- Keempat, infeksi pada pembuluh darah.
Penyempitan itu, lanjutnya lagi,
mengakibatkan berkurangnya oksigen yang
masuk ke dalam jantung. Ketidak-
seimbangan pasokan dengan kebutuhan
oksigen pada tubuh mengakibatkan nyeri
dada yang dalam istilah
medisnya disebut angina.
Namun kata Teguh, hendaknya dibedakan
antara keluhan nyeri pada sindrom serangan
jantung koroner akut (SSJKA) dengan
serangan jantung koroner (SJK) (infark
miokard). Pada SJK, angina terjadi akibat
sumbatan total pembuluh darah jantung
karena aktivitas fisik yang berlebihan.
Sementara pada SSJKA angina terjadi akibat
sumbatan tidak total yang dirasakan saat
istirahat. SSJKA ini memang mendadak.
Bukan karena capek, masuk angin, atau
penyakit-penyakit lainnya. Biasanya
penderita akan meninggal paling lama lima
belas menit setelah keluhan rasa nyeri
pertama kali dirasakan. kata Teguh.
Masyarakat diminta waspada terhadap
keluhan angina ini. Soalnya penderita
sebelum terserang akan tampak sehat-sehat.
Solusi satu-satunya hanyalah
melonggarkan sumbatan yang terjadi, yaitu
dengan memberikan obat anti platelet (sel
pembeku darah) dan anti koagulan. Atau,
obat untuk mengantisipasi ketidak-
seimbangan supplai oksigen dan kebutuhan
oksigen. Misalnya nitat, betabloker, dan
kalsium antagonis. Di tempat terpisah. Ahli
jantung RS Jantung Harapan Kita dr. Santoso
Karo-Karo MPH:, SpJp mengungkapkan
kondisi rumah sakit di Indonesia
tidak terlalu bisa diharapkan untuk
pengobatan SSJKA. Rumah sakit terkesan
lambat menangani pasien. Untuk itu ia
menyarankan agar penderita yang sudah
tahu bahwa dirinya memiliki gangguan
jantung sebaiknya membawa tablet
antiplatelet ke manapun ia pergi.
Obat antiplatelet yang paling murah dan
gampang di cari adalah aspirin. Obat ini selain
bermanfaat sebagai pertolongan pertama
mengatasi nyeri dan melonggarkan kembali
pembuluh darah yang tersumbat oleh
thrombosit atau platelet (sel pembeku
darah).
semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment