Saturday, May 14, 2011

Kerja Obat Lebih Efektif Jika Ditelan dengan Gula

Ada sebagian orang
yang memerlukan gula untuk membantu
menelan obat yang pahit. Dan peneliti
menemukan bahwa gula tidak hanya
membantu menelan obat, tetapi juga
membuat kerja obat seperti antibiotik jadi
lebih efektif.
Peneliti menemukan bahwa antibiotik yang
diminum bersamaan dengan sesendok gula
secara dramatis dapat meningkatkan
efektivitas terhadap infeksi yang
membandel seperti tuberkulosis (TBC).
Uji laboratorium menunjukkan bahwa
glukosa dan fruktosa (sejenis gula yang
ditemukan dalam tanaman) dapat
merangsang kuman dan membuatnya lebih
ampuh terhadap obat.
"Kalau istilah lama 'sesendok gula membuat
obat lebih mudah turun (lebih mudah ditelan)
maka istilah baru 'sesendok gula membuat
obat bekerja'," jelas Profesor James Collins,
dari Boston University.
Menurut Prof Collins, infeksi kronis dan
berulang sering terjadi ketika bakteri
mematikan dan menjadi metabolik aktif.
Selama beberapa minggu atau bulan, bakteri
akan kembali hidup, menjadi lebih kuat dan
lebih agresif dari sebelumnya, sehingga
membuat penyakitpasien kambuh.
Kuman yang persisten (berulang) berbeda
dengan kuman yang mengembangkan
resistensi (kebal) antibiotik yang melalui
mutasi genetik, tetapi kuman persisten dapat
menimbulkan banyak masalah.
Dan para ilmuwan melihat cara baru untuk
menanggulangi bakteri yang gigih bangkit
dari hibernasi dengan menggunakan senjata
sederhana, yaitu gula.
Ilmuwan menemukan bahwa gula bertindak
sebagai stimulan yang aktif terhadap
tanggapan normal bakteri dan membuat
bakteri mudah diserang dengan antibiotik.
Studi kemudian dilakukan dengan menguji
bakteri Escherichia coli (E. Coli), yang
merupakanpenyebabumum dari infeksi
saluran kencing.
Hasilnya, peneliti mampu menghilangkan
99,9 persen persister (bakteri persisten)
hanya dalam dua jam. Tanpa gula, obat-
obatan yang digunakan tidak berpengaruh.
Hasil studi yang dilaporkan dalam jurnal
Nature ini juga menunjukkan pendekatan
yang sama efektifnya terhadap bakteri
persisten Staphylococcus aureus, yang
dapat menghasilkan infeksi yang serius.
Prof Collins kini berencana akan menyelidiki
apakah tambahan gula dapat meningkatkan
efektivitas obat terhadap tuberkulosis
(TBC).
"Tujuan kami adalah untuk meningkatkan
efektivitas antibiotik yang ada, daripada
menciptakan yang baru, yang harus
menempuh proses panjang dan mahal," kata
Kyle Allison, rekan Prof Collins dari Boston
University yang merupakan penulis pertama
studi tersebut.


Sumber : Telegraph

No comments:

Post a Comment