Sunday, May 17, 2009

Kanker Syaraf Pada Anak

Perhatian untuk para orang tua, agar lebih intensif dalam merawat kesehatan anak dan buah hati kita. Masalah kesehatan memang dapat terjadi pada siapa saja, tak terkecuali buah hati kita. Sebuah informasi tentang Kanker Syaraf pada Anak dari Kompas.com mungkin dapat Anda jadikan penambah wawasan tentang kesehatan anak...


JAKARTA, KOMPAS.com - Tujuh puluh persen anak-anak di Indonesia yang menderita penyakit kanker neuroblastoma (kanker saraf) meninggal dunia, karena penyakit ini sudah ditemukan sejak manusia dalam bentuk embrio hingga dalam kandungan dan belum ada obatnya.

Sampai saat ini sulit mendeteksi apakah seorang bayi yang baru lahir terbebas dari penyakit mematikan itu karena dari 30 korban anak penderita kanker neuroblastoma yang dirawat di RS Kanker Darmais hanya delapan orang atau masih bertahan hidup, kata Ketua Yayasan Ongkologi Anak Indonesia, Rahmi Adi Putra Taher, di Jakarta, Selasa.

Kedelapan anak yang rata-rata berusia dibawa delapan tahun itu masih bertahan dan kini masih mendapatkan perawatan intensif di RS Kanker Darmais.

Neuroblastoma berada pada peringkat empat sebagai penyakit kanker ganas mematikan dari empat jenis kanker yakni leukimia, tumor otak dan retinabalstoma, namun neuroblastoma penderitanya adalah anak-anak.

RS Kanker Darmais bersama dengan Yayasan Ongkologi Anak Indonesia pada 5 Mei 2009, telah melakukan diagnosa terhadap seorang anak perempuan berusia tiga bulan dengan menyuntikkan yodium 131 (zat radinuklir) untuk mendeteksi apakah bayi itu menderita kanker neuroblastoma atau tidak.

Tim yang dipimpin dokter Edi S Tehuberu SpA MHA masih harus menunggu hasil diagnosa tersebut guna memastikan apakah anak itu menderita penyakit yang mematikan yang hingga kini belum ditemukan obat yang bisa menyembuhkan total dari serangan penyakit itu.

Berbahaya dan seriusnya penyakit tersebut membuat keluarga korban harus menyiapkan dana besar untuk berobat yakni sekitar Rp13 juta per hari untuk menyembuhkan anak yang terserang neuroblatoma dengan kurun waktu 18 bulan.

Bahayanya penyakit itu membuat Yayasan Ongkologi Anak Indonesia (YOAI) bersama RS Kanker Darmais dan perusahaan komputer terkemuka di dunia IMB membuat kerjasama untuk menemukan obat kanker anak tersebut.

YOAI, RS Kanker Darmais dan IMB telah sepakat bekerjasama menciptakan industri kesehatan yang mengajak masyarakat untuk melawan aktif kanker neuroblatoma dengan menjadi relawan pada program pemanfaatan power komputerisasi yang sedang tidak dipakai untuk disebarluaskan.

Semoga Bermanfaat

Komentar Anda ?

No comments:

Post a Comment