Monday, July 20, 2009

DEKONGESTAN DAN OBAT HIDUNG LAINNYA

Pilek merupakan suatu gejala, bukan penyakit. Pilek adalah suatu gejala adanya cairan encer atau kental dari hidung yang disebut ingus. Pilek dapat mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga diperlukan obat pilek untuk meredakan atau menghilangkan gejala.

Obat pilek sebaiknya hanya digunakan pada pilek yang tidak dapat diatasi dengan terapi non obat. Pilek dapat diatasi dengan dekongestan yang digunakan untuk menghilangkan gejala hidung tersumbat atau mampet sehingga pengobatan ini disebut simtomatik.

Dekongestan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

  1. Dekongestan Sistemik, seperti pseudoefedrin, efedrin, dan fenilpropanolamin. Dekongestan sistemik diberikan secara oral (melalui mulut). Meskipun efeknya tidak secepat topikal tapi kelebihannya tidak mengiritasi hidung.
  2. Dekongestan Topikal, digunakan untuk rinitis akut yang merupakan radang selaput lendir hidung. Bentuk sediaan dekongestan topikal berupa balsam, inhaler, tetes hidung atau semprot hidung.Dekongestan topikal (semprot hidung) yang biasa digunakan yaitu oxymetazolin, xylometazolin yang merupakan derivat imidazolin.Karena efeknya dapat menyebabkan depresi Susunan saraf pusat bila banyak terabsorbsi terutama pada bayi dan anak-anak, maka sediaan ini tidak boleh untuk bayi dan anak-anak.

Juga dari golongan kortikosteroid seperti beclomethasone dipropionate, budesonide, fluticasone propionate, momethasone furoate dan triamcinolone acetonide da dari golongan antihistamin yaitu azelatine HCl.

Dekongestan hidung bekerja dengan menimbulkan venokonstriksi (penyempitan pembuluh vena) dalam mukosa hidung sehingga mengurangi volume mukosa dan akhirnya dapat mengurangi penyumbatan hidung.

Obat hidung lainnya yang digunakan untuk mengatasi permasalahan pada hidung adalah beclomethasone dipropionate,

Hati-hati dalam penggunaan

Dekongestan sistemik harus digunakan secara hati-hati pada penderita hipertensi, pria dengan hipertrofi prostat dan lanjut usia. Hal ini disebabkan dekongestan memiliki efek samping sentral sehingga menimbulkan efek samping takikardia (frekuesi denyut jantung berlebihan), aritmia (penyimpangan irama jantung), peningkatan tekanan darah atau stimulasi susunan saraf pusat.

Penggunaan dekongestan topikal dilakukan pada pagi dan menjelang tidur malam, dan tidak boleh lebih dari 2 kali dalam 24 jam. Dekongestan topikal yang berupa tetes hidung digunakan dengan cara meneteskan obat ini ke dalam hidung secara hati-hati. Perhatikan bahwa tetesan obat harus tepat pada lubang hidung, jumlah tetesan tepat dan tidak mengalir keluar atau tertelan. Pemakaian obat tetes hidung ini jangan melebihi dosis yang dianjurkan.

Ketahui Penyebab Pilek

Sebelum memutuskan untuk mencari pengobatan, sebaiknya dicari dahulu penyebab pilek tersebut. Untuk pilek yang disebabkan oleh alergi sebaiknya menghindari zat penyebab alergi tersebut.

Dalam mencari tahu penyebab pilek, anda bisa mencari pertolongan dokter.

Untuk pemilihan dekongestan yang tepat sebaiknya anda memeriksakan diri dan konsultasi ke dokter.

Sumber: Medicastore.com

No comments:

Post a Comment