Saturday, July 18, 2009

Gentamisin

Deskripsi
- Nama & Struktur Kimia : Gentamisin sulfat.
- Sifat Fisikokimia : Serbuk agak keputih-putihan. Larut baik dalam air, tidak larut dalam alkohol, aseton, kloroform, eter dan benzen.
- Keterangan : -

Golongan/Kelas Terapi
Anti Infeksi

Nama Dagang
- Diprogenta - Gentak - Gentamerc - Gentamisin
- Gentana - Genoptik
klik disini

Indikasi
Infeksi :
Gram negatif (Pseudomonas, Proteus, Serratia) dan Gram positif (Staphylococcus), infeksi tulang, infeksi saluran nafas, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi saluran urin, abdomen, endokarditis dan septikemia , penggunaan topical, dan profilaksis untuk bakteri endokarditis dan tindakan bedah.

Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian
Dosis diberikan secara individu karena indek terapinya relatif sempit

• Dosis umum :
Bayi dan anak < 5 tahun : 2,5 mg/kg BB setiap 8 jam secara i.v. atau i.m.
Anak > 5 tahun : 2 - 2,5 mg/kg BB setiap 8 jam secara i.v. atau i.m.

Note : Usual dose yang lebih tinggi dan/atau frekuensi yang lebih tinggi (setiap 6 jam) yang diberikan pada kondisi klinik secara selektif ( cystic fibrosis) data serum level yang dibutuhkan

• Anak dan dewasa :
Intratekal : 4 – 8 mg/hari

Optalmik :
Salep : Dioleskan pada mata 2 – 3 kali sehari sampai setiap 3 – 4 kali
Tetes mata : Teteskan pada mata yang sakit 1 – 2 tetes setiap 2 – 4 jam, naikan 2 tetes setiap jam untuk infeksi parah

Topikal :
Salep : Salep dioleskan pada kulit yang sakit 3 – 4 kali sehari
Dewasa : Diberikan secara i. v. atau i. m.

Konfensional : 1 – 2,5 mg/kg BB/ dosis setiap 8 – 12 jam untuk mendapatkan kadar puncak secara cepat pada terapi, dosis inisial yang lebih tinggi dapat diberikan dengan pertimbangan yang cermat untuk pasien jika cairan ekstraseluler meningkat (udem, syok

Dosis tunggal : 4 – 7 mg/kg BB/dosis tunggal/hari; beberapa klinisi memberikan rekomendasi dosis tersebut untuk pasien yang fungsi ginjalnya normal.

• Indikasi spesifik :`

Bruselosis : 240 mg/hari i.m. atu 5 mg/kg BB/hari secara i. v. selama 7 hari. Dapat juga dikombinasi dengan Doxyciclin

Kolangitis : 4 – 6 mg/kg BB/hari dikombinasi dengan Ampisilin

Divertikulitis (komplikasi) : 1,5 – 2 mg/kg BB setiap 8 jam (kombinasi dengan Ampisilin dan Metronidazol)

Profilaksis endokarditis : Gigi, mulut, saluran nafas bagian, atas, saluran pencernaan, saluran urin 1,5 mg/kg BB dikombinasi dengan Ampisilin 50 mg/kg BB 30 menit sebelum operasi

Endokarditis atau sejenisnya (untuk infeksi Gram Positif) : 1 mg/kg BB setiap 8 jam (kombinasi dengan Ampisilin)

Meningitis Listeria : 5 – 7 mg/kg BB/hari dikombinasi dengan Penicillin selama 1 minggu

Meningitis Neonatal, 0 – 7 hari :

Neonatal dengan BB <> 2000 gr : 2,5 mg/kg BB setiap 12 jam

Meningitis Neonatal, 8 – 28 hari :

Neonatal dengan BB <> 2000 gr : 2,5 mg/kg BB setiap 8 jam

Inflamasi pelvik :

Loading Dose : 2 mg/kg BB, selanjutnya 1,5 mg/kg BB setiap 8 jam

Alternate therapy : 4,5 mg/kg BB/hari

Plague (Yersinia pestis) : 5 mg/kg BB/hari diikuti dengan postexposture dengan Doksisiklin.

Pneumonia : 7 mg/kg BB/hari dikombinasi dengan antipseudomonas beta laktam atau Carbapenem

Tularemia : 5 mg/kg BB/hari dibagi setiap 8 jam untuk 1 – 2 minggu

Infeksi saluran Urin :1,5 mg/kg BB/dosis setiap 8 jam

• Interval Dosis pada penurunan fungsi ginjal
Dosis konvensional :
Klirens kreatinin >= 60 ml/menit : diberikan setiap 8 jam
Klirens kreatinin 40 – 60 ml/menit : diberikan setiap 12 jam
Klirens kreatinin 20 – 40 ml/menit : diberikan setiap 24 jam
Klirens kreatinin < 20 ml/menit : loading dose, kemudian monitor Dosis tinggi untuk terapi : Interval diperpanjang ( mis. setiap 48 jam) pada pasien dengan gangguan ginjal yang moderat (klirens kreatinin 30 – 59 mL/menit) dan atau dasar perhitungan pada serum level determination.
Hemodialisa : Dilanjutkan dengan dialisa : 30% lanjutan dari Aminoglikosida dilaksanakan selama 4 jam hemodialisa.; pemberian dosis selama hemodialisa dan follow level .
Terapi lanjutan dengan Continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD) : Pemberian melalui cairan CAPD :
o Infeksi Gram–negative : 4 – 8 mg/L(4 – 8 mc/L) dari cairan CAPD
o Infeksi Gram–positif (mis. siergis) : 3 – 4 mg/L (mcg/L) dari cairan CAPD Pemberian injeksi dengan rute i. m. Atau i. v. Selama CAPD.
Dosis untuk Clcr <1 mL/menit dan follow level Lanjutan melalui kontinius arterovenous atau venovenous hemofiltration : Dosis untuk Clcr 10 - 40 mL/menit dan follow level •
Penyesuaian dosis pada penyakit hepar : Monitor konsentrasi dalam plasma
b. Cara pemberian : • Injeksi i. m.atau i.v. • Tetes mata
c. Lama penggunaan : Sesuai dengan aturan pada pemberian dosis

Farmakologi
Didistribusikan melalui plesenta Volume distribusi meningkat pada odem, asites dan menurun pada dehidrasi.
Neonatus : 0,4- 0,6 per kg BB, Anak 0,3 -0,35 /kg BB. Dewasa 0,2-0,3 /kg BB
Protein binding : < 30 %

Waktu paruh eliminasi :
Infant : umur < 1 minggu 3-11,5 jam.
1 minggu -6 bulan 3-3,5 jam.
Dewasa ; 1,5-3 jam.
Pasien dengan gangguan ginjal 36-70 jam

Kadar puncak serum : i.m 30-90 menit; i.v. 30 menit setelah pemberian dengan infus Ekskresi : Urin

Stabilitas Penyimpanan
Stabilitas :
• Stabil selama 30 hari setelah kemasan ditusuk
• Stabil selama 24 pada suhu kamar dalam campuran NaCl fisiologis atau Dextrosa 5%
Penyimpanan :
• Tidak berwarna sampai kuning muda pada penyimpanan pada suhu 2% - 30%
• Jangan disimpan di refrigerator


Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap Gentamisin dan Aminoglikosida lain

Efek Samping
> 10%
- Susunan syaraf pusat : Neurotosisitas (vertigo, ataxia)
- Neuromuskuler dan skeletal : Gait instability
- Otic : Ototoksisitas (auditory), Ototoksisitas (vestibular)
- Ginjal : Nefrotoksik ( meningkatkan klirens kreatinin)

1% – 10%
- Cardiovaskuler : Edeme
- Kulit : rash, gatal, kemerahan

< 1%
- Agranulositosis
- Reaksi alergi
- Dyspnea
- Granulocytopenia
- Fotosensitif
- Pseudomotor Cerebral
- Trombositopeni Interaksi
- Dengan Obat Lain :
Penisilin, Sefalosporin, Amfoterisin B, Diuretik dapat meningkatkan efek nefrotoksik, efek potensiasi dengan neuromuscular blocking agent
- Dengan Makanan : Harus dipertimbangkan terhadap diet makanan yang mengandung Calcium, magnesium , potassium Pengaruh
- Terhadap Kehamilan : Factor risiko : C
- Terhadap Ibu Menyusui : Dieksresi melalui ASI dalam jumlah kecil
- Terhadap Anak-anak : -
- Terhadap Hasil Laboratorium : - Parameter Monitoring Analisis urin, jumlah urin yang keluar BUN, serum kreatinin, pemantauan pendengaran untuk pemakaian > dari 2 minggu

Bentuk Sediaan
- Krem, Topical Sebagai Sulfat 0,1 % (15 g, 30 g)
- Infus, Sebagai Sulfat (Premixed in NS) 40 mg (50 ml); 60 mg (50 ml, 100 ml); 70 mg (50 ml); 80 mg (50 ml, 100 ml);90 mg (100 ml); 100 mg (50 ml, 100 ml); 120 mg (100 ml)
- Larutan Injeksi, Sebagai Sulfat 10 mg/ml (6 ml, 8 ml,10 ml) Vial
- Larutan Injeksi, Sebagai Sulfat 40 mg/ml (2 ml, 20 ml) (Dapat Mengandung Metabisulfit)
- Larutan Injeksi, Pediatrik Sebagai Sulfat 10 mg/ml (2 ml) (Dapat mengandung Metabisulfit)
- Larutan Injeksi, Pediatrik Sebagai Sulfat (Preservative Free) : 10 mg/ml (2 ml)
- Saleb Mata Sebagai Sulfat 0,3% (3 mg/g (3,5 g))
- Saleb Kulit Sebagai Sulfat 0,1% (15 g, 30 g)
- Tetes Mata Sebagai Sulfat 0,3% (5 ml, 15 ml) Mengandung Benzalkonium Klorida

Peringatan
• Jangan digunakan pada pengobatan yang lama karena dapat berisiko toksik pemberian yang lama yaitu penurunan fungsi ginjal, miastenia gravis, hipokalsemia, kondisi dengan depresi neuromuskuler transmitens

• Aminoglikosoda secara parenteral dapat menimbulkan nefrotoksisitas dan ototoksisitas dapat secara langsung secara proporsional dengan jumlah obat yang diberikan dan durasi pengobatan; tinnitus atau vertigo adalah indikasi dari vestibular injuri dan mengancam hilangnya pendengaran.

Kasus Temuan Dalam Keadaan Khusus
-

Informasi Pasien
a. Bentuk sediaan yang diberikan
b. Cara pemakaian
c. Apa yang dilakukan jika pasien lupa minum obat
d. Interaksi yang mungkin terjadi
e. Cara penyimpanan

Mekanisme Aksi
-

Monitoring Penggunaan Obat
-

Daftar Pustaka
AHFS Drug Information 2005
Drug Information Hand Book Edisi 14
British National FormularyMartindale The Extra Pharmacopeian
Meylers Side Effects of Drugs
MIMS 2005

No comments:

Post a Comment