Monday, April 9, 2012

Tentang Keracunan Makanan / Keracunan Pangan


Kejadian keracunan makanan cukup sering terjadi di Indonesia. Di Tahun 2010 tercatat 132 Kasus dan 13 Insiden Keracunan Makanan/ Keracunan Pangan terjadi dan terlaporkan di Sentra Informasi Keracunan Nasional Badan Pengawas Obat dan Makanan RI.
Kemungkinan Faktor kehidupan Sosial Budaya masyarakat Indonesia berkaitan dengan tingkat kejadian keracunan makanan di Indonesia. Budaya makan bersama saat perayaan tertentu, pesta pernikahan, syukuran, sampai jamuan makan besar-besaran pasti sering kita jumpai di seluruh pelosok Indonesia.
Tentunya bukan Budaya masyarakat yang perlu dipermasalahkan namun cara pemilihan bahan pangan, pengolahan, serta bentuk dan waktu penyajian makananlah yang harus menjadi perhatian kita bersama.
Pengolahan makanan secara tradisional relatif tidak menjadi masalah bila kebersihan dan sanitasi tempat pengolahan telah memenuhi syarat kesehatan.

Nah berikut adalah sedikit informasi kesehatan tentang Keracunan Pangan / Keracunan Makanan

Jenis-Jenis Keracunan Pangan

Berdasarkan jenis penyebabnya keracunan pangan dapat dibagi menjadi 2, yaitu keracunan pangan karena infeksi dan intoksikasi.
Keracunan pangan karena infeksi, disebabkan karena masuknya kuman penyakit (mikroorganisme patogen) kedalam badan bersama pangan, sehingga menimbulkan reaksi tubuh terhadap kuman tersebut.
Keracunan makanan intoksikasi disebabkan karena memakan bahan beracun yang terdapat pada jaringan tumbuh-tumbuhan atau hewan, yang diproduksi oleh kuman (virus, bakteri, parasit) atau terpapar racun lain yang sengaja atau tidak sengaja terdapat dalam pangan atau sumber pencemar lain


Penyebab Keracunan Pangan Dan Sumber serta Cara Keracunan

Orang yang keracunan disebabkan karena orang tersebut makan makanan yang mengandung racun. Orang tersebut dapat jatuh sakit atau tetap sehat sesuai dengan jumlah racun dan daya tahan orang tersebut. Bahan racun tersebut disebut sebagai etiologi keracunan, makanan yang dimakan dan mengandung racun disebut sebagai sumber keracunan, sedang proses makan merupakan cara terjadinya keracunan


Gejala, Tanda-Tanda Penyakit serta Kemungkinan Penyebab

Seorang yang terpapar racun, terutama melalui makanan, maka racun akan beredar dalam tubuh, peredaran darah, organ-organ tubuh. Badan akan bereaksi terhadap masuknya racun dengan menunjukkan gejala (dikeluhkan oleh penderita) dan tanda-tanda penyakit (terlihat atau teraba). Adanya racun dalam organ tubuh sendiri dapat dideteksi dengan adanya perubahan pada organ tersebut, atau ditemukannya bahan racun, pemeriksaan dilakukan dengan sarana pendukung pemeriksaan laboratorium atau sarana lain.
Misalnya, pada keracunan pangan dengan gejala utama diare dan muntah serta beberapa gejala lain yang sering muncul pada beberapa kasus, maka dapat diperkirakan keracunan pangan tersebut disebabkan karena kuman Vibrio Parahemolitikus, Clostridium perfringens, Baksiler disenteri.
Vibrio hemolitikus menunjukkan gejala nyeri perut, mual, muntah, diare, menggigil, sakit kepala, dan kadang-kadang badan panas.
Clostidium perfringens menunjukkan gejala mual, muntah, nyeri perut, diare, badan letih/lemas.
Shigella dysentriae menunjukkan gejala diare hebat berlendir dan berdarah, nyeri perut, panas badan dan sakit kepala.

Beberapa Jenis Penyebab Keracunan yang sering terjadi di Masyarakat :


TOKSIN FUNGI/ JAMUR
Keracunan jamur (gastrointestinal)
Penyebab : Mungkin senyawa mirip resin dalam beberapa jenis jamur
Masa Inkubasi :30 menit sampai 2 jam
Tanda dan gejala :Mual, muntah, diare,kejang perut
Jenis Pangan yang terlibat : Banyak jenis jamur liar
Faktor kontribusi : Memakan jenis jamur yang tidak diketahui, mengkonsumsi jamur beracun yang dikira dapat dimakan

TOKSIN BAKTERI
Keracunan Bacillus cereus
Penyebab : Enterotoksin B. cereus. Mikroba di dalam tanah
Masa Inkibasi : ½ sampai 5 jam
Tanda dan Gejala : Mual, muntah, kadangkadang diare
Jenis Pangan yang terlibat : Nasi masak atau goreng
Faktor yang berkontribusi : menyimpan makanan matang pada suhu ruang terlalu lama atau menyimpan makanan dalam kulkas dengan wadah besar, serta menyiapkan makanan beberapa jam sebelum dihidangkan

Keracunan bongkrek
Penyebab : Asam bongkrek dan toxoflavin yang dihasilkan oleh Burkholderia cocovenenans (d/h Pseudomonas cocovenenans)
Masa Inkubasi : 4 sampai 6 jam
Tanda dan Gejala : Malaise, sakit perut, pusing, terus berkeringat, letih, mengantuk hingga koma akibat hiperglisemia dan disusul hipoglisemia hebat
Jenis Pangan yang terlibat : Tempe bongkrek, tepung yang basah
Faktor yang berkontribusi: Memakan tempe bongkrek yang terkontaminasi Burkholderia
Cocovenenans

Kolera
Penyebab : Enterotoksin Vibrio cholerae 01 klasik dan biotipe El Tor , dari feses orang yang terinfeksi
Masa Inkubasi : Beberapa jam sampai 5 hari, rata-rata 1 sampai 3 hari
Tanda dan Gejala : Diare sangat cair (ricewater stools/ Seperti Air cucian beras), muntah, kejang perut, dehidrasi, haus, jatuh pingsan, kekencangan kulit menurun, jari berkeriput, mata cekung
Jenis Pangan yang terlibat : Ikan, kerang-kerangan, udang, sayuran mentah;
Faktor yang berkontribusi: makanan yang dicuci dengan air yang terkontaminasi, memanen ikan dan kerang dari air yang terkontaminasi limbah kotoran di daerah endemik, higiene perorangan yang buruk, orang terinfeksi menangani makanan, pemasakan yang tidak mencukupi, air terkontaminasi untuk mencuci atau menyegarkan makanan, sistem
pembuangan kotoran yang tidak baik, menggunakan kotoran untuk pupuk.


Disenteri amuba (Amebiasis)
Penyebab : Entamoeba histolytica dari feses orang yang terinfeksi
Masa Inkubasi : 5 hari sampai beberapa bulan, ratarata 3 sampai 4 minggu
Tanda dan Gejala : Sakit perut, konstipasi atau diare, (feses mengandung darah dan lendir)
Jenis Pangan yang terlibat : Sayuran mentah, buah – buahan mentah
Faktor yang berkontribusi : Higiene perorangan yang buruk, orang terinfeksi menangani makanan, pemasakan yang tidak mencukupi.

VIRUS
Hepatitis A (Infeksi hepatitis)
Penyebab : Virus hepatitis A dari feses, urin, darah orang atau primata lain yang terinfeksi
Masa Inkubasi : 10 sampai 50 hari rata-rata 25 hari
Tanda dan Gejala : Demam, malaise, kelelahan, anoreksia, mual, sakit perut, jaundice
Jenis Pangan yang terlibat : Kerang mentah, salad, potongan makanan dingin, makanan apa saja yang terkontaminasi virus, air
Faktor yang berkontribusi : Orang terinfeksi menyentuh makanan, hygiene personal yang buruk, pemasakan yang tidak mencukupi, memanen kerang dari air/perairan yang terpolusi limbah, system pembuangan yang tidak tepat.
Itulah beberapa jenis Keracunan Makanan / Keracunan Pangan yang sering terjadi di masyarakat.
-dari berbagai sumber-

No comments:

Post a Comment