Friday, June 27, 2008

Sehat Berenergi dengan Sarapan

SARAPAN merupakan kegiatan yang wajib dilakukan sebelum beraktivitas. Terutama anak-anak butuh banyak energi untuk bergerak dan berinteraksi dengan lingkungan.

Sama halnya dengan orang dewasa yang membutuhkan energi untuk bekerja, demikian juga anak-anak. Apalagi kegiatan mereka kini tidak hanya belajar di sekolah, juga ditambah dengan berbagai kegiatan lainnya.

Spesialis gizi klinis dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Dr Sri Sukmaniah MSc SpGK menyebutkan, aktivitas anak usia sekolah yang utama adalah belajar dan berinteraksi dengan lingkungannya. "Kegiatan anak tersebut menuntut banyak gerak sehingga memerlukan energi untuk belajar dan berinteraksi dengan lingkungannya dan energi tersebut bisa didapatkan dari sarapan," ungkap Sri.

Dia memaparkan, sarapan dalam bahasa Inggris adalah breakfast yang artinya menghentikan puasa dari tidur malam hari selama 8-10 jam. Dengan sarapan, berarti mengisi kembali cadangan energi yang digunakan selama puasa semalaman.

"Dari sarapan yang baik dan cukup, tubuh mem-punyai energi yang cukup untuk ber- aktivitas. Baik itu aktivitas otak maupun aktivitas fisik," tuturnya pada acara "Pentingnya Sarapan Sehat Sebagai Bekal Anak di Sekolah" yang diadakan oleh PT Nestle Indonesia, baru-baru ini.

Sri menuturkan, sarapan yang baik sangat berpengaruh pada kesehatan seseorang. Untuk menghasilkan energi, juga bisa menetralisasi asam pada lambung. Menyumbangkan kecukupan gizi pada pola diet keseluruhan.

"Jika sarapan dilakukan oleh anak, maka yang bermanfaat untuk anak, berkaitan dengan akademisnya ialah bermanfaat terhadap fungsi kognitif, daya ingat, nilai akademis, tingkat kehadiran di sekolah, fungsi psikososial dan kondisi perasaan si anak," tutur Sri yang juga staf pengajar Program Studi Ilmu Kekhususan Ilmu Gizi Klinik P3S Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Sri mengingatkan, orangtua wajib menyediakan sarapan untuk anak. Jika anak melewatkan sarapan, maka akan menyebabkan tidak terkecukupinya jumlah asupan buah dan sayur yang direkomendasikan, yaitu dua kali sehari untuk buah, dan tiga kali sehari untuk sayuran.

"Dengan meninggalkan sarapan, itu menunjukkan pola makan yang tidak sehat," kata Sri yang juga menjabat sebagai ketua Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Ternyata selain untuk kesehatan, sarapan bagus untuk perkembangan jiwa anak. Hal ini diungkapkan psikolog anak dari Universitas Indonesia, Dr Tjut Rifameutia MAPsi. Dia mengatakan, sarapan membuat anak menjadi lebih bersemangat dan terlibat aktif dalam belajar, konsentrasi dan daya ingatnya pun meningkat. Keadaan emosi anak juga cenderung lebih baik. "Dari semua hal tersebut, anak bisa menjadi lebih percaya diri," sebut psikolog yang juga Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Psikologi UI.

Dia menuturkan, sarapan yang dilakukan bersama orangtua akan menambah kehangatan dalam keluarga. Karena itu, hubungan komunikasi antara orangtua dan anak akan terjalin dengan baik dan harmonis.

"Hari yang dimulai dengan sarapan bersama orangtua, membuat hari-hari sang anak akan berjalan dengan baik," tuturnya.

Rifameutia mengatakan, sebaiknya menjadikan sarapansebagairutinitasyangwajib setiap pagi. "Pilihlah sarapan yang tepat. Kebiasaan makan keluarga merupakan usaha nyata orangtua menunjukkan perhatian, cinta kasih, dan pemahaman atas kebutuhan kognitif, afektif, dan psikomotor anak," pesannya.

Sumber :

No comments:

Post a Comment