Thursday, July 16, 2009

Asetaminofen (Parasetamol)

Sediaan:

Tablet 250, 500 mg

Supositoria : 100 mg

Sirup : 125 mg/5 ml

Indikasi:

Nyeri ringan sampai sedang termasuk dysmenorrhea, sakit kepala; pereda nyeri pada osteoarthritis dan lesi jaringan lunak; demam termasuk demam setelah imunisasi; serangan migren akut, tension headache

Kontraindikasi :

Gangguan fungsi hati berat, hipersensitif terhadap paracetamol

Perhatian :

Gangguan hati; gangguan ginjal; ketergantungan alkohol

Kehamilan dan meyusui :

Kehamilan :

· Tidak diketahui berbahaya

Menyusui :

· Jumlah terlalu sedikit untuk membahayakan

Interaksi :

Antikoagulan

Penggunaan parasetamol jangka panjang sebagai pemakaian umum mungkin meningkatkan efek antikoagulan dari koumarin

Antiepilepsi

Carbamazepin mungkin meningkatkan metabolisme parasetamol

Sitotoksik

Parasetamol mungkin menghambat metabolisme busulfan intravena (pabrik busulfan intravena menyatakan perhatian dalam 72 jam penggunaan parasetamol)

Obat pengatur lipid

Penyerapan parasetamol dikurangi oleh kolestiramin

Metoklopramid

Kecepatan penyerapan parasetamol ditingkatkan oleh parasetamol

Dosis :

Demam setelah imunisasi

per oral:

BAYI 2-3 bulan, 60 mg diikuti dosis kedua, jika perlu, 4-6 jam kemudian. Ingatkan orang tua untuk menghubungi tenaga kesehatan jika demam menetap setelah dosis kedua

Nyeri ringan – sedang atau demam

per oral:

DEWASA 0,5 – 1 g tiap 4-6 jam, maksimal 4 g sehari;

ANAK dibawah 3 bulan (lihat di bawah), 3 bulan – 1 tahun 60-125 mg, 1-5 tahun 120-250 mg, 6-12 tahun 250-500 mg,

dosis ini dapat diulang tiap 4-6 jam jika perlu (maksimal 4 dosis dalam 24 jam)

per rectal:

DEWASA 0,5 – 1 g;

ANAK 1-5 tahun 125-250 mg, 6-12 tahun 250-500 mg; dosis diberikan tiap 4-6 jam jika perlu, maksimal 4 dosis dalam 24 jam

Bayi kurang dari 3 bulan sebaiknya tidak diberikan parasetamol kecuali dianjurkan dokter; dosis 10 mg/kg (5 mg/kg jika jaundice) bisa diberikan

Pengobatan serangan migren akut

per oral:

DEWASA 0,5 – 1 g saat serangan pertama, dapat diulang tiap 4-6 jam jika perlu, maksimal 4 g sehari;

ANAK 6-12 tahun 250-500 mg saat serangan pertama, dapat diulang tiap 4-6 jam jika perlu, maksimal 4 dosis dalam 24 jam

per rectal:

DEWASA dan ANAK di atas 12 tahun 0,5 – 1 g saat tanda pertama serangan, dapat diulang tiap 4-6 jam jika perlu, maksimal 4 dosis dalam 24 jam; ANAK 6-12 tahun 250-500 mg saat tanda pertama serangan, dapat diulang tiap 4-6 jam jika perlu, maksimal 4 dosis dalam 24 jam

Efek samping :

Jarang tetapi dilaporkan : ruam dan gangguan darah; penting: kerusakan hati ( dan lebih jarang kerusakan ginjal) setelah overdosis

Sumber: dari sini dan sini

No comments:

Post a Comment