Saturday, July 4, 2009

PAP SMEAR

PAP SMEAR adalah pemeriksaan untuk mendeteksi gejala kanker mulut rahim (pre cancer cervix) secara dini .
Pre ca cervix mudah di terapi sehingga tidak berlanjut menjadi cancer cervix.


Cara pemeriksaan:
  • Dilakukan di atas kursi pemeriksa kandungan oleh dokter atau bidan yang sudah dilatih, dengan menggunakan alat untuk membantu membuka liang senggama
  • Memakai alat “cervix brush”
  • Diusapkan secara perlahan-lahan ke mulut rahim (cervix)

      • Sel-sel mulut rahim terbawa oleh cervix brush Laboratorium
      • Pemeriksaan memakai mikroskop utk melihat perubahan sel
      Pengambilan Papsmear
      Alat – Alat
      • Spekulum
      • Tabung Fiksasi berisi alkOHOL 95%
      Pemeriksaan Pap smear:
      • Pemeriksaan ini sangat sederhana, tidak sakit, memerlukan waktu tidak lebih dari 10 menit, serta relatif murah
      • Hapuskan merata pada kaca benda dan segera fiksasi dalam alkohol 95 % minimal 30 menit
      • Keringkan dan kirim ke laboratorium
      Kegunaan pap smear:
      • Untuk mendeteksi secara dini adanya perubahan sel mulut rahim yang dapat mengarah ke kanker mulut rahim beberapa tahun kemudian
      • Penganan secara dini dapat dilakukan terhindar dari kanker mulut rahim.
      Kapan memulai pemeriksaan pap smear?
      • Pemeriksaan pap smear sebaiknya dilakukan oleh seorang wanita yang sudah pernah melakukan kontak seksual.
      • Semua wanita dianjurkan melakukan pap smear setiap 12 bulan.
      • Bila pernah dideteksi hasil pap smear abnormal atau mempunyai riwayat kutil pada vagina (kondiloma akuminata) pemeriksaan setiap 3 – 6 bulan.

      Persiapan Pemeriksaan Pap Smear
      • Menghindari persetubuhan, penggunaan tampon, pil vagina, ataupun mandi berendam dalam bath tub, selama 24 jam sebelum pemeriksaan, untuk menghindari ‘kontaminasi’ ke dalam vagina yang dapat mengacaukan hasil pemeriksaan.
      • Tidak sedang menstruasi , karena darah dan sel dari dalam rahim dapat mengganggu keakuratan hasil pap smear.



      Ada 2 cara pemeriksaan Pap Smear:


      1. Keterbatasan pemeriksaan Sitologi Konvensional 



      • Sampel tidak memadai karena sebagian sel tertinggal pada brus (sikat untuk pengambilan sampel), sehingga sampel tidak representatif dan tidak menggambarkan kondisi pasien sebenarnya


      • Subyektif dan bervariasi, dimana kualitas preparat yang dihasilkan tergantung pada operator yang membuat usapan pada kaca benda


      • Kemampuan deteksi terbatas (karena sebagian sel tidak terbawa dan preparat yang bertumpuk dan kabur karena kotoran/faktor pengganggu)
      2. Pemeriksaan Sitologi Berbasis Cairan/Liquid


      • Merupakan metode baru untuk meningkatkan keakuratan deteksi kelainan sel-sel leher rahim. Dengan metode ini, sampel (cara pengambilan sama seperti pengambilan untuk sampel sitologi biasa/Pap Smear) dimasukkan ke dalam cairan khusus sehingga sel atau faktor pengganggu lainnya dapat dieliminasi. 


      • Selanjutnya, sampel diproses dengan alat otomatis lalu dilekatkan pada kaca benda kemudian diwarnai lalu dilihat di bawah mikroskop oleh seorang dokter ahli Patologi Anatomi.
          Keungulan pemeriksaan sitologi berbasis cairan/Liquid :


      • Sampel memadai karena hampir 100 % sel yang terambil dimasukkan ke dalam cairan dalam tabung sampel


      • Proses terstandardisasi karena menggunakan prosesor otomatis, sehingga preparat (usapan sel pada kaca benda) representatif, lapisan sel tipis, serta bebas dari kotoran/pengganggu


      • Meningkatkan kemampuan/keakuratan deteksi awal adanya kelainan sel leher rahim


      • Sampel dapat digunakan untuk pemeriksaan HPV-DNA

      Hasil pemeriksaan pap smear:
      • Normal (memuaskan,tanpa tanda-tanda ke arah pre cancer/cancer)
      • Tidak memuaskan (pengambilan spesimen tidak sesuai, perlu diulangi pengambilan spesimen)
      • Inflamasi (iritasi sel akibat infeksi/STD)
      • Displasia ( gejala plg awal kanker )
      • Carcinoma in situ

      Bagaimana bila hasil pap smear positif?
      • Pap smear ulang
      • Kolposkopi
      Pemeriksaan untuk melihat mulut rahim memakai kaca pembesar (mikroskop) dan dapat mengambil contoh jaringan yg dicurigai (biopsi)

        Tempat melakukan pemeriksaan 
        1. Rumah sakit
        2. Rumah bersalin
        3. Pusat atau klinik deteksi dini kanker
        4. Praktek dokter spesialis kandungan
        5. Puskesmas
        6. Praktek dokter umum dan bidan yang telah mempunyai peralatan untuk melakukan pemeriksaan PAP Smear.
        7. Prodia

        • Sexually transmitted diseases (STDs)
          - Herpes
          - Gonorrhea
          - Chlamydia
        • Menikah pada usia muda (dibawah 20 tahun)
        • Pernah melakukan Hubungan seks sebelum usia 20 tahun
        • Pernah melahirkan lebih dari 3 kali
        • Pemakaian alat kontrasepsi lebih dari 5 tahun, terutama IUD atau kontrsepsi hormonal
        • Mengalami perdarahan setiap hubungan seksual
        • Mengalami keputihan atau gatal pada vagina
        • Sudah menopause dan mengeluarkan darah pervagina
        • Berganti-ganti pasangan seksual
          • Tunda hubungan seksual sampai setelah umur 20 tahun
          • Hanya mempunyai 1 pasangan seksual, yg tidak terinfeksi STDs dan juga tidak berhubungan secara multi partner
          • Menggunakan kondom
          • Tidak merokok

          No comments:

          Post a Comment