Wednesday, March 14, 2012

Puncak Serangan Jantung Terjadi Pada Pagi dan Malam Hari


Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam "Nature" jurnal telah menemukan bahwa protein tingkat dalam tubuh kita mengontrol fluktuasi irama jantung sepanjang hari. Protein ini telah diidentifikasi sebagai kruppel-seperti faktor 15 (Klf15). Jam biologis tubuh kita (ritme sirkadian) mengatur protein ini dan tingkat berfluktuasi sepanjang hari. Protein KLF-15 mempengaruhi saluran ion, yang bertanggung jawab untuk mengendalikan detak jantung. Ini perubahan kimia tubuh secara besar-besaran mempengaruhi kesehatan seseorang.

Para peneliti telah menemukan jawaban bagaimana waktu dapat mempengaruhi risiko kematian jantung mendadak pada tikus, yang merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia. Studi dilakukan pada tikus hasil rekayasa genetika di mana ada kelebihan produksi KLF-15 dan dalam beberapa produksi KLF-15 tidak ada. Kedua jenis memiliki peningkatan risiko mengembangkan masalah jantung.

Menurut seorang profesor dari Case Western Reserve University School of Medicine, studi ini telah mengidentifikasi sistem yang tidak diketahui, yang menyebabkan ketidakstabilan listrik jantung. Lebih lanjut ia menambahkan bahwa studi ini telah dilengkapi dengan pengamatan variasi kerentanan aritmia. Wawasan ke dalam mekanisme variasi dapat secara efektif maju dengan identifikasi waktu tertentu.

Ini adalah fakta bahwa hati manusia dan hati tikus fungsi berbeda, oleh karena itu, keberadaan mekanisme yang sama pada manusia harus dianalisis. Peneliti lain sesama dalam penelitian ini berpikir bahwa penilaian lebih lanjut dari masalah konstan pada orang yang menderita penyakit jantung mungkin bisa membantu dalam mengembangkan cara-cara lebih inovatif dan maju untuk menemukan diagnosis, prognosis dan pengobatan.

Pekerjaan penelitian bertujuan untuk mengembangkan obat-obatan, yang akan bertindak pada tahap yang paling rentan seperti rilis yang sangat lambat dari obat-obatan tekanan darah pagi hari. peneliti akan mengembangkan obat, akan bertindak pada tahap ini ketika orang itu dengan risiko tertinggi serangan jantung karena memperlambat pelepasan obat tekanan darah.

sumber:Onlymyhealth

No comments:

Post a Comment